•
•
•
•
•
•
•
____________"...."
"Baiklah lupakan itu"
"Jadi, bagaimana hasilnya?" Lanjut Umemiya menoleh ke arah Sakura.
"??"
"Berbincang dengan Togame, bagaimana menurut mu?" Umemiya.
"Seperti yang kubilang, tidak ada apapun... aku tidak dapat mendengar suara apapun dari tinjunya" Sakura.
"Ahahahaha! Jadi begitu cara kamu menafsirkannya" Umemiya tertawa.
"Diam-diam kau orang yang romantis juga ya, Sakura-Kun" Suo.
"Pftt-!" Hiiragi.
"Sakura-San, itu sedikit..." Nirei.
"APA MASALAH MU?! BERHENTI TERTAWA!" Sakura memerah malu.
"Maaf, ini salahku karena tidak menjelaskannya dengan baik" Umemiya.
"Sakura... itu tak ada hubungannya dengan telepati, bahkan Umemiya saja tidak dapat mendengar suara seperti itu" (m/n).
"Benar kata (m/n)... aku tak bermaksud seperti itu, ketika aku bilang jika tinju bisa digunakan untuk mengekspresikan sesuatu... itu adalah media untuk menyampaikan perasaan"
"Juga, tinju lebih primitif dibandingkan dengan bahasa lainnya... itulah mengapa, sangat mudah untuk menyampaikan perasaan yang primitif kepada mereka" jelas Umemiya.
"Primitif?"
"Perasaan suka dan tidak suka" Umemiya.
Sakura menyembur kopinya dan mengenai Umemiya.
"JANCOKK, MATA GW!"
"Kotoha, minta kain" (m/n).
"Kau bajingan" Sugishita geram dengan Sakura.
"Tenanglah, Sugishita" Hiiragi.
"Apa yang kalian lakukan sekarang?! Kalian lebih baik jadi babu dan bersihkan itu semua!" Kesal Kotoha.
"S-salahku, Kotoha..." Umemiya.
"Tenanglah Kotoha" (m/n) memberikan kain kepada Umemiya.
"Apa yang kau..." pipi Sakura masih memerah.
"Dengan berbicara dan berdiskusi dengan Togame... kau menjadi menyukai nya kan?" Umemiya tersenyum.
"Huh?!" Sakura memerah kembali.
"Kau harus punya... jika tidak, kau akan mencoba memukul Tomiyama, itu bukti jika diskusi mu berhasil atau menurut ku begitu mungkin" jelas Umemiya.
"L-lalu? Apa yang terjadi jika itu berkerja?! Kenapa harus merayakan itu?!" -ucap Sakura malu malu.
"Maksud ku...
itu karena aku bahagia" Umemiya tersenyum hangat.
"... apa?" Sakura sedikit kaget.
"Kau tau? Ketika aku dengar bahwa ada seseorang dari luar datang kemari, aku terkejut... aku penasaran orang seperti apa dia, mengawasi mu beberapa hari... aku yakin itu sekarang, kau orang baik" ucap Umemiya.
"Orang baik seperti mu datang ke kota ini, itulah mengapa aku bahagia" lanjut Umemiya.
"Terus, kenapa ga ngadain pesta penyambutan? Daripada perayaan ga jelas ini" Hiiragi.
"Ah, kau sudah mengatakannya"
"Wkwkwkwk"
"..."
"Kenapa? Hm?" tanya Umemiya.
"Kenapa... kau dapat menerimaku, semudah itu... segampang itu... baik orang-orang di kota ini, maupun bocah-bocah Fuurin. Aku.. aku kesini untuk menjadi pemimpin!"
"Aku kesini untuk mengalahkan mu!!" lanjut Sakura.
"Tapi, itu mustahil untukku... semenjak awal, aku bukanlah orang yang disegani disekitar... itulah kenapa aku memutuskan untuk menjadi yang terkuat dari yang lain"
"Aku kemari untuk menjadi yang teratas disekolah, untuk mencari tempat ku didunia ini... dan semenjak tak ada yang menerima ku, aku tak bisa menjadi yang teratas..." ucapnya.
"Sakura"
"!?"
"Kenapa kau berbicara seperti itu? Kau juga tidak tau kan bagaimana kedepannya, apa yang akan terjadi atau apapun itu"
"Lagian orang-orang dikota ini tidak seperti orang-orang yang ada di kota mu" ujar (m/n).
'Kenapa dia...' batin Sakura.
"Betul kata (m/n)! Apa kau tau apa kondisinya untuk diskusi dengan tinjuan agar berhasil?" tanya Umemiya.
"Kondisi?" Sakura.
"Itu keinginan mu... untuk mempelajari tentang orang lain" (m/n).
"Dan kau berhasil melakukan nya, itulah kenapa... kau harus membicarakan banyak hal dengan Togame. Menerima dan memahami orang lain itu tak mudah, tapi kau tau? untuk melakukan itu... kau harus memperhatikannya dengan sungguh-sungguh"
"Kau berhasil melakukannya dan kau ingin memahaminya" Umemiya menyambung ucapan (m/n).
"Kau tak ingin menyerah pada orang lain, jika kau berhasil melakukannya... kemudian kau dapat melakukan apapun, bahkan menjadi pemimpin... jika kau ingin, yakan?" lanjutnya.
"T-tapi bukankah itu artinya aku mengalahkan mu?" Sakura.
"Iya betul, jika waktunya tiba" Umemiya.
Sugishita berdiri dari duduk nya.
"Hm? Ada apa Sugishita?" tanya Umemiya.
"Sugishita jangan mar-
"KAU KEPARAT!!" Sugishita mengangkat kursi dan ingin melemparkan nya tapi sudah ditahan terlebih dahulu oleh Hiiragi.
"T-tenanglah Sugishita-San" Nirei.
"Dia hampir tak menahan dirinya dari tadi" Hiiragi.
"Sugishita letak kembali kursinya" (m/n).
"Hah?! Kau mau bertarung luh?!" Sakura ikutan emosi.
"Wahahahahahaha" Umemiya tertawa terbahak-bahak.
"Apa yang baru saja kalian lakukan?!"
"Lo pada kali mau berantem diluar goblog!!" ucap Kotoha.
"Kotoha, tenanglah"
-----------
•
•
•
•
•
•
•TBC.
malam semuanya~
uhuy untuk seminggu ini saya bakal tidak up terlebih dlu karena sedang sibuk di rl😞. jadi kalian yang sabar ya menunggu kelanjutannya 🥰😘dan maaf jika ada bagian yg kureng atau apapun itu, oke segitu dlu jgn lupa vote biar makin semangat!!🔥🔥ꈍᴗꈍ
KAMU SEDANG MEMBACA
•WIND BREAKER•|| [ ×M! READER ]
Action"(L/N) (M/N)? dia sungguh baik dan juga ia terlihat lucu!! meskipun sedikit cuek" -Umemiya wind breaker • Nii Satoru bukan wind breaker sepeda yaa ༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶ ✧banyak typoo ✧kata kasar ✧ship? (Ume&[m/n]) ✧up sesuai mood kalo ga nyambung maapin ya...