Chapter 12 : Pertengkaran

533 51 18
                                    


"Ku mohon d-dengarkan penjelasanku, Yiren -ah.." Hiks.. Ini tidak seperti yang..".
"Yiren tunggu..!". Minghao menjerit ketika Yiren memilih meninggalkannya, suaminya bergegas keluar dari kamar yang menjadi saksi kebejatan Minghao dengan mingyu selama ini.

Matanya liar mencari busana untuk
melindungi tubuhnya agar bisa mengejar
Istrinya. Minghao harus menjelaskan semua
yang dilihat oleh Yiren. Ia tidak mau rumah
tangganya hancur berantakan hanya karena
masalah ini.

Memakai dengan cepat setelah menemukan
busana yang layak, Minghao menghapus air
matanya dan membenarkan rambutnya
yang sangat berantakan akibat pergumulan
panasnya dengan mingyu. Kakinya berlari
untuk menggapai pintu agar cepat menyusul
Istrinya.

"Kau pikir Kau mau kemana, Minghao..?". Minggu ikut berlari untuk mencekal lengan kekasihnya agar tidak menyusul Yiren.

"Lepaskan Mingyu.! Aku harus mengejar Yiren"

"Yiren sudah tahu semuanya.. Untuk apa lagi
Kau mengejarnya..?". Sejujurnya Mingyu marah ketika Minghao mengejar Yiren.

"Aku harus menjelaskan padanya bahwa
ini hanya salah paham.. Hiks.. Ku mohon
lepaskan, Mingyu-ah.. Hiks..". Mingyu masih
mencekal erat lengan kekasihnya, sangat erat.

"Salah paham..? Maksudmu hubungan kita
hanya salah paham..?". Giginya bergemelatuk, wajahnya memerah menahan marah karena ucapan Minghao.

"Mingyu.. Ku mohon jangan mendebatkan
sekarang.. Ku mohon lepaskan, Mingyu-ah..
Ku mohon..". Minghao mengiba belas kasihan lelaki di depannya. Ia benar-benar tidak ingin membahas hubungan apapun sekarang. Yang sangat perlu Ia lakukan sekarang adalah mengejar istrinya dan menjelaskan apa yang dilihat oleh istrinya tidaklah benar. Minghao tidak bisa
membiarkan kemarahan istrinya terus
menjalar sehingga berakibat pada hangusnya rumah tangga mereka.

"Apa Kau mencintaiku..?". Tanya Mingyu, sakit.

"Mingyu-ah. Ku mohon jangan tanya apapun
padaku sekarang.. Hiks.. Ku mohon lepaskan.". Memandang lemah pada mata kekasihnya, Minghao menyampaikan permohonan besar agar Mingyu mau mengerti keadaannya saat ini.

"Gurae.. Aku izinkan Kau mengejarnya. Tapi
ingat jangan mengarang apapun tentang
kita, hubungan kita dan cinta kita. Katakan
sejujurnya pada wanita itu." Melepaskan cengkramannya pada lengan Minghao dan membiarkan kekasih yang dicintainya mengejar wanita lain yang menjadi istrinya.
Memandang kepergian Minghao dengan rasa sakit hatinya, Mingyu mengepalkan tangannya karena amarahnya belum selesai karena Minghao terlihat begitu takut kehilangan wanita yang bernama Yiren itu.

"Pergilah sebentar.. Bagaimana pun kisahmu
dengan wanita itu, pada akhirnya Kau akan
tetap kembali dan menjadi milikku.. Aku akan memastikan itu, Minghao. Kau hanya milikku..".

Minghao berjalan cepat sembari menghapus
sisa-sisa air matanya, matanya memanas
seperti hatinya yang masih terasa begitu
nanas mendapati kenyataan bahwa istrinya mendapatinya selingkuh.

Minghao berusaha mengejar Yiren namun naas Yiren sudah pergi meninggalkannya dengan menggunakan taksi.























"Klek". Bunyi suara pintu terbuka menampilkan Yiren yang duduk di ruang tamu, dapat Minghao lihat Yiren menatapnya dingin dan penuh emosi. Semasa bertahun-tahun Minghao tinggal dengan Yiren Minghao tidak pernah mendapati Yiren marah. Ini membuat Minghao menyesal. Dapat Minghao dapati tatapan mata itu penuh dengan kesakitan.
Dengan cepat ia menghampirinya untuk menjelaskan semua yang terjadi.

"Kenapa Kau melakukannya..?". Akhirnya
suara Yiren memecah tangisan yang
sedari tadi meramaikan keheningan yang
tercipta.

"A-aku.. Aku.. Maafkan Aku..". Tidak kuasa
untuk meneruskan kalimatnya yang terus
terpenggal karena tidak memiliki alasan bijak dari perselingkuhannya.

Gyuhao || OBSESSION🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang