Netra mata cantik pemuda bermarga Xu terbuka. Perlahan ia mengerjapkan matanya yang sedikit bengkak itu.
Pening melanda kala ia terbangun dan mengamati kamar yang asing baginya.
Minghao menyingkap selimut dari tubuhnya dapat ia lihat hanya mengenakan kemeja warna putih kebesaran yang ia yakin ini adalah milik Mingyu.
Minghao mencoba duduk dan menyandarkan punggungnya di headboard kasur tersebut , tak luput dari ekspresi mengeriyit kesakitan terpatri di keningya.
Minghao mengeriyit Seluruh tubuhnya terasa remuk atas hukuman yang Mingyu berikan.
"Cklek"
Tiba tiba pintu terbuka menampilkan Mingyu yang membawa nampan makanan berisikan semangkuk sup dan teh hangat kesukaan Minghao.
Mingyu berjalan sembari tersenyum lega melihat Minghao yang sudah bangun dari pingsan nya mengingat ini sudah cukup lama bahkan hampir 12 jam lebih Minghao pingsan karna hukuman yang di berikan nya.
Mingyu meletakan nampan itu di atas nakas meja itu kemudian duduk mendekati Minghao.
Mencoba mendekati Minghao yang ketakutan mencengkram selimut dan meringsek mundur yang sialnya ia sudah mentok di ujung headboard kasur tersebut.
"Hei tenanglah sayang tidak papa jangan takut hmm". Mencoba mensugesti Minghao bahwa Mingyu sekarang bukanlah Mingyu yang kemarin menghukumnya.
"A -aniya jangan mendekat kumohon". Dengan bergetar Minghao berucap bahkan pelupuk matanya sudah basah dan ingin menangis.
"Aku Kim Mingyu mu sayang jangan takut kemari peluk aku hmm, aku tidak akan menyakiti atau menghukummu lagi dan aku minta maaf soal yang kemarin".
"A - aku takut ". Minghao menunduk ia menangis , badanya bergetar melihat sosok Mingyu yang berada di depannya. Ia takut jika Mingyu bersikap seperti kemarin dan menghukumnya lagi.
"Tidak pergi kumohon jangan mendekat". Melemparkan selimut yang menutupi tubuhnya. Minghao berteriak ketakutan kala Mingyu menaiki tempat tidur dan memeluknya mendekapnya erat.
"Grep"
Mingyu memeluk Minghao mengusap punggung pemuda cantik itu yang sedang bergetar di pelukanya, ia tahu Minghao menangis pasti ini akibat ulah dari hukuman yang ia perbuat padanya.
"Kau tak perlu takut sayang aku tidak akan menghukummu lagi maafkan aku jika itu menyebabkan trauma untukmu".
"Maafkan aku jika kau harus menanggung kemarahan dari diriku ini, tapi itu semua ku lakukan karna aku tidak ingin kehilangan mu lagi Xu Minghao... Kumohon kau mengerti itu sayang".
"Aku benar benar menyesal tolong maafkan aku Xu Minghao".
"Jangan menangis lagi hmm".
Perlahan tangisan itu terhenti dan Minghao mulai berani menatap wajah Mingyu.
"Kau tidak akan menghukumku lagi kan, kau tidak akan melakukan nya lagi kan. Aku sangat takut jangan lakukan hal itu lagi... itu menyakitiku Mingyu ah?". Mata Minghao menatap mata Mingyu penuh harap akan pernyataan Mingyu yang barusan ia berikan padanya.
"Tentu aku tidak akan melakukanya, kau bisa mempercayaiku sayang".
"Hah aku senang kau sudah sadar, kau pingsan bahkan tak membuka matamu hampir 12 jam lebih, sekarang kau makanlah dulu aku akan menyuapimu". Minghao hanya mengangguk patuh karna memang perutnya sangat lapar bahkan hampir 12 jam lebih tidak terisi sesuatu.
Melepaskan pelukan dari tubuh yang di dekapnya penuh cinta itu dan beralih mengambil semangkuk sup dan menyuapi Minghao.
Mingyu tersenyum saat Minghao menghabiskan sup ayam kesukaannya di susul teh Hijau hangat yang menjadi favoritnya dari dulu hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gyuhao || OBSESSION🔞
RomanceKim Mingyu, CEO di sebuah perusahaan obat-obatan yang juga memiliki sebuah rumah sakit ternama di Seoul, memiliki segalanya: karir yang gemilang, kekayaan, dan pengaruh. Namun, baginya, ada satu hal yang hilang. Lima tahun telah berlalu sejak ia ter...