07 | PUTRI KESAYANGAN

6 3 0
                                    

30 September 2024 ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 September 2024

Call me Byy 🦋

Follow IG & TikTok @urfairyy.byy🌷

Jangan lupa VOTE & KOMEN yaa 💫

HAPPY READING 💗

🌧🌧🌧

Malam ini Ananta mengajak Varsha untuk menemaninya latihan basket di gedung olahraga bersama teman-temannya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan setiap minggunya. Varsha pun senang Ananta mengajaknya, sebab ia juga bosan berada di rumah sendirian saat kedua orang tuanya belum pulang.

"VARSHA, BOLANYA MASUK!"

"KEREN, ANTA!"

"VARSHA, BOLANYA MASUK LAGI!"

"IYAA, ANTA MEMANG KEREN!"

Begitulah teriakan keduanya yang bergema di gedung tersebut. Setiap bola basket itu berhasil Ananta masukkan ke dalam ring, ia akan berteriak untuk memberitahu Varsha yang sedang menyaksikannya dari tribun.

Ponsel gadis itu berdering menandakan ada seseorang yang menghubunginya. Ia membaca tulisan 'Bunda' dari ponselnya itu dan segera mengangkat telpon tersebut.

"Halo, Bunda" sapa Varsha dengan ceria.

"Halo, putri kesayang Bunda. Lagi di mana nih?" tanya Dahlia – Bunda Varsha.

"Biasa, Bun, lagi temenin Anta main basket" jawab gadis itu sambil terus memperhatikan sahabatnya yang sedang bermain itu.

"Syukurlah, Bunda tenang kalo kamu sama Anta" jawab wanita itu. Ananta sudah dipercaya oleh Harry dan Dahlia untuk menjaga putri kesayangannya.

"Bunda sama Ayah pulang–"

"Maaf, sayang, Ayah sama Bunda masih banyak pekerjaan di kantor. Kamu sendiri dulu nggak papa, kan?" tanya Bunda sebelum Varsha selesai berbicara. Memang hal tersebut yang ingin Varsha tanyakan.

Varsha menghela napasnya. "Nggak papa kok, Bunda. Ayah sama Bunda nggak perlu khawatir, aku bisa jaga diri kok" jawabnya.

"Hebat, anak Bunda. Ya udah, Bunda mau lanjut kerja dulu. Dadah, putri kesayangan Bunda" pamit wanita itu dan langsung mengakhiri sambungan telpon tersebut sebelum Varsha membalasnya.

Varsha kembali menghela napasnya dan merasa lesu seketika. Ia menatap Ananta yang masih sibuk merebut bola basket dari tim lawan.

Varsha memutuskan untuk keluar dari dalam gedung. Sesampainya di teras, ternyata hujan sedang turun. Tidak, Varsha tidak akan main hujan. Gadis itu duduk di pinggir teras menikmati udara dingin malam itu. Percikan air mengenai tubuhnya, ia senang. Tangannya ia ulurkan ke depan dan membiarkan air hujan membasahi tangannya itu.

Di dalam gedung, akhirnya setelah bermain selama 40 menit, Ananta bersama teman-temannya pun menyelesaikan pertandingan mereka. Ananta tidak melihat keberadaan Varsha di tribun. Ia terakhir melihat Varsha saat dirinya berhasil memasukkan bola ke dalam ring yang kedua kalinya. Setelah itu ia terlalu seru bertanding dengan teman-temannya.

NIGHT RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang