7 - Epilogue 4

74 5 0
                                    

Bagian 11

"Sayang, apakah kamu sangat menginginkan makanan di malam hari?"

"Hah? Yah...."

Heeseong ragu-ragu saat berpakaian untuk pergi ke rumah sakit.

Hari ini adalah hari pemeriksaan rutinnya. Pada hari-hari seperti itu, Heeseong, yang biasanya berwujud anjing, berubah menjadi wujud manusia.

Mungkin karena ia telah berubah menjadi manusia setelah beberapa saat, perubahannya terlihat jelas. Pipinya yang putih menjadi montok, dan paha serta bokongnya telah terisi dengan baik. la tampak seperti buah persik yang matang, dan tatapan Yoon Chiyoung secara alami tertuju ke sana. la begitu terpikat oleh kulit putih Heeseong hingga la lupa apa yang telah ditanyakannya. Pikiran bahwa kekasihnya yang lembut itu tengah mengandung anaknya menggugah emosi yang dalam dalam diri Yoon Chiyoung, tetapi la menahannya dan berusaha untuk terlihat serius. Heeseong tidak tahu bahwa Yoon Chiyoung sedang memikirkan hal-hal seperti itu.

"Hanya saja saya merasa sangat lapar di malam hari."

"Kau seharusnya membangunkanku"

Yoon Chiyoung menghampiri Heeseong dengan penuh penyesalan dan memberinya sebuah hoodie untuk dikenakan. Karena cuaca masih dingin, la dengan hati-hati melilitkan syal di leher Heeseong. Menghindari tatapan Yoon Chiyoung, Heeseong membenamkan hidungnya di syal itu. Suaranya yang biasanya penuh percaya diri kini terdengar pelan dan tidak yakin.

"Bagaimana mungkin aku membangunkan kekasihku yang sedang tidur hanya karena aku lapar..."

"Tentu saja harus."

Biasanya, Heeseong akan memarahinya karena terlalu protektif, tetapi hari ini dia diam saja. Matanya yang bulat bergerak-gerak gugup. Yoon Chiyoung, menyadari bahwa dia tidak sedang memarahinya, berbicara dengan nada menenangkan.

"Jika kamu ingin makan sesuatu, bangunkan saja aku. Mengerti?"

"...Tapi kamu mengalami morning sickness yang parah."

"Aku bisa mengatasinya. Aku hanya ingin melihatmu makan."

Heescong mengangguk pelan. Matanya yang bulat, mengintip dari balik syal, bersinar terang. Yoon Chiyoung menganggapnya seperti anak anjing dan mencium pipinya. Meskipun dia tidak makan dengan benar selama berhari-hari karena mual di pagi hari, dia merasa bisa menahannya dibandingkan dengan apa yang dialami Heeseong.

Mereka tiba di rumah sakit pada sore hari. Heeseong menjalani USG hari ini. Meskipun perutnya belum terlihat jelas, kehidupan baru mulai tumbuh di dalamnya.

Dokter berkata, "Bayi-bayi itu tumbuh dengan baik. Apakah Anda ingin mendengar detak jantung mereka?"

"Ya, ya."

Heeseong mendengarkan detak jantung bayi itu dengan ekspresi serius. Yoon Chiyoung dapat melihat bahwa Heeseong juga merasa gugup karena akan melahirkan bayi-bayi itu, la sangat khawatir apakah bayi-bayi itu tumbuh dengan ukuran normal. Namun, tidak perlu khawatir, Heeseong dan bayi-bayi itu sehat. Setelah mendengar detak jantung bayi kembar itu, Heeseong menatap Yoon Chiyoung dengan wajah penuh keheranan. Dari cara ekornya bergoyang-goyang, Yoon Chiyoung dapat melihat bahwa ia merasa kagum sekaligus bahagia.

Mereka bahkan dapat melihat bentuk bayi melalui USG 3D. Dengan teknologi saat ini, bentuk bayi sudah cukup detail. Kesan pertama Heeseong saat melihat USG itu sederhana.

"Udang... dan udang karang?"

"Haha, mereka belum tumbuh banyak, ya? Ini tangannya, dan ini wajahnya."

Dokter yang tertawa terbahak-bahak itu menjelaskan dengan hati-hati. Kedua bayi itu memang kecil tetapi memiliki bentuk yang berbeda. Yang satu meringluk seperti udang, dan yang lainnya memiliki tungkai depan yang menonjol di samping kepalanya seperti udang karang. Bahkan bagi Yoon Chiyoung, mereka benar-benar tampak seperti udang dan udang karang.

[BL - END] Don't Touch the Puppy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang