2 - Puppy for a Day

112 7 0
                                    

Bab 2: Puppy for a Day
Bagian 1

Heeseong mendapat nasihat dari saudaranya mengenai Klan Serigala:

"Serigala itu licik dan ganas. Mereka juga memiliki solidaritas yang kuat, jadi jika kamu mengganggu satu serigala, seluruh kawanan akan mengejarmu. Jadi, jangan pernah bersikap jahat kepada mereka, tunduk saja dan terima."

Nasihat ini sangat berharga bagi Heeseong, terutama karena mengetahui karakteristik beastman yang berbeda sangat penting untuk bekerja di tempat perjudian. Misalnya, beastman kucing menghargai kebersihan dan lebih suka bermain sendiri, sementara beastman rakun percaya pada kecerdasan mereka sendiri, sehingga lebih baik ditempatkan bersama individu yang kurang pintar.

Heeseong meyakini bahwa sifat-sifat ini adalah bawaan. Namun, pandangannya berubah setelah bertemu Yoon Chi-young.

"Bajingan gila ini...!"

Saat ini, Heeseong tengah mengerahkan seluruh tenaga yang dimilikinya, berjuang melawan wajah cantik Yoon Chi-young yang semakin dekat. Heeseong dengan putus asa mengulurkan kedua tangannya untuk menghalangi bibir Yoon Chi-young yang mendekat.

Yoon Chi-young, tertawa terbahak-bahak, mengajukan permintaan aneh kepada anak anjing, "Aku memberimu camilan... Tidak bisakah kau memberiku satu ciuman saja?"

"Ha..."

Akhirnya duduk di meja makan, Heeseong mendesah dalam-dalam. Sambil mendesah dalam wujud anak anjing, Yoon Chi-young dengan sayang mempermainkan tubuhnya yang lembut dan hangat, menganggapnya lucu. Walaupun dimaksudkan sebagai ungkapan kasih sayang, Heeseong merasa semakin kesal.

Dia berharap Yoon Chi-young meninggalkannya sendirian. Heeseong berpikir akan lebih baik jika Yoon Chi-young bersikap seperti serigala pada umumnya-licik dan ganas-sehingga ia hanya perlu menyerah dan masalah akan berakhir.

Namun, Yoon Chi-young bersikap seperti kekasih anak anjing yang tidak pernah melepaskannya dari pelukan, bahkan membawanya ke rapat penting yang tidak pernah diperhatikannya. Semakin sering Yoon Chi-young melakukan ini, semakin cemas Heeseong. Ia mencari peluang untuk melarikan diri dari sarang serigala ini, tetapi Yoon Chi-young terus mendekatinya dengan kedok menganggapnya lucu, sehingga Heeseong tidak memiliki kesempatan untuk menemukan jalan keluar. Seolah-olah ia sedang diawasi.

"Aneh sekali..."

Pada saat itu, Yoon Chi-young yang sedari tadi membenamkan hidungnya di perut anak anjing, bergumam, "Mengapa ada orang yang meninggalkan sesuatu yang lucu ini?"

'Siapa yang ditinggalkan?'

Anak anjing itu menghentakkan kakinya yang pendek ke pipi Yoon Chi-young dengan kuat. Ucapannya yang biasa saja sangat menjengkelkan.

Ditinggalkan. Yoon Chi-young tampaknya hanya menganggapnya sebagai anak anjing yang terlantar, sementara Heeseong merasakan ketidaksenangan terhadap kata itu.

'Saya tidak ditinggalkan.'

Dalam kemarahannya, Heeseong menggigit tangan Yoon Chi-young dengan keras, tetapi karena lukanya, ia tidak bisa mengeluarkan setetes darah pun. Yoon Chi-young, melihat bekas gigitan kecil itu, malah tertawa kecil seolah menganggapnya lucu, yang semakin melukai harga diri Heeseong.

"Mengapa anak anjing itu marah?"

Dalam perjalanan pulang, sambil duduk di pangkuan Yoon Chi-young di dalam mobil, Heeseong bahkan tidak mau melirik ke arahnya meskipun dibelai.

"Aku akan membelikanmu mainan. Tenanglah."

'Apakah kamu bercanda?'

Kata-kata manis itu malah membuatnya semakin malu. Bagaimanapun, Heeseong sudah dewasa sepenuhnya.

Yoon Chi-young, bersikeras dengan caranya sendiri, membeli mainan dan segera melemparkannya ke dalam mesin cuci setelah kembali ke rumah.

"Aku akan mencuci mainan itu, lalu kamu bisa memainkannya."

'...Punk ini.'

Heeseong, yang penuh keluhan, mengikuti pembantu rumah tangga yang buru-buru memasukkan mainan ke dalam mesin cuci dan melarikan diri setelah Yoon Chi-young pulang.

Sementara itu, Yoon Chi-young, setelah mandi, memperhatikan anak anjing itu yang menatap tajam ke arah drum mesin cuci.

Di dalam mesin cuci, mainan bebek dan ular kecil berputar-putar. Terpesona oleh kelucuan anak anjing itu, Yoon Chi-young duduk di depan mesin cuci, mengikuti tatapan anak anjing itu.

"Ah..."

Kemudian Yoon Chi-young menyadari bahwa yang ditonton anak anjing itu bukanlah mainan baru.

Earphone nirkabelnya juga berputar di dalam mesin cuci.

🐺🐶🐺🐶

[BL - END] Don't Touch the Puppy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang