· · ─ ·𖥸· ─ · ·
Tiada yang mampu membuatmu jauh dariku, baik itu ruang maupun waktu
────
Happy reading!Hembusan angin pagi membuat bulu kuduknya berdiri sebab menerpa kulitnya yang hanya dibalut seragam putih abu-abu. Sambil melangkahkan kaki, dia bersenandung kecil di perjalanan menuju sekolah barunya, SMA Byandhika.
Dhara Janita namanya. Seorang gadis biasa, anak sulung dari Bapak Ade dan Ibu Narasya. Serta seorang kakak bagi remaja laki-laki yang baru saja memasuki masa puber nya, Dirga.
Dia, yang kerap disapa dengan Dhara adalah gadis ceria penuh warna. Namun tak jarang karena sikapnya yang dianggap 'sok polos' itu, membuat segelintir orang iri, bahkan sampai ke tahap membencinya.
Awal-awal Dhara bisa mengabaikan berbagai macam gangguan yang mereka lakukan, sampai puncaknya di kenaikan kelas 11 lalu, dimana dia dipermalukan di depan semua siswa-siswi SMA Pelita Bangsa, sekolah lamanya.
Hingga pada akhirnya Dhara membulatkan tekad untuk beranjak dari SMA yang telah menjadi tempat ia menimba ilmu selama 2 semester lamanya.
Bukan tanpa alasan Dhara memilih SMA Byandhika sebagai sekolah barunya. Salah satu alasannya ialah karena di sana, ada teman masa kecil Dhara bernama Lengka Anggraini. Keduanya berpisah sejak awal masuk SMA sebab bersekolah di tempat yang berbeda.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, akhirnya Nara tiba di depan gerbang SMA Byandhika. Jam masih menunjukkan pukul 06.30, terhitung terlalu cepat untuk ukuran kedatangan anak SMA pada umumnya. Tapi mau bagaimana lagi? Dhara terlalu bersemangat pagi ini.
Bola mata hitamnya menelisik ke sekeliling, terpukau dengan interior SMA barunya. Tiba-tiba saja ia terdiam, gugup saat akan melewati gerbang yang menjulang tinggi itu sampai sebuah tepukan mendarat di pundaknya. "Gue baru tau ternyata ada patung di depan gerbang,"
Bagai bertemu dengan setan di siang bolong, jantung Dhara rasanya langsung mencelos ke gorong-gorong.
"SETAN!"
"Alay banget lo, kayak ga pernah denger suara orang cantik aja,"
"Lho, suaranya ga kayak setan," batin Dhara
Agar rasa penasarannya terpecahkan, Dhara pun langsung balik badan, mendapati seorang gadis berambut sepinggang yang lebih tinggi satu jengkal darinya. Dia langsung menghela nafas lega.
"M-maaf, aku kira tadi setan." ucap Dhara dengan pelan, takut menyinggung perasaan dari gadis di depannya yang memiliki wajah khas seorang antagonis.
Gadis itu tertawa sarkas, "baru kali ini gue dikira setan, biasanya mah mak lampir." ujarnya.
Dhara mengerutkan dahi, tak paham dengan arti dari perkataan yang baru saja gadis itu lontarkan.
"Gue tebak lo anak baru di SMA Byandhika makanya gatau sebutan gue disini apa," Dhara hanya mengangguk kaku.
"Kenalin, gue Liviana Hantoro dari kelas 12 IPA A." Gadis itu menyodorkan tangannya yang disambut baik oleh Dhara.
"Aku Dhara Janita kak, salam kenal." balas nya sambil berusaha tersenyum manis.
"Kak? setua itu muka gue?" tanya Livi sambil melayangkan tatapan sinis. Kedua alisnya menukik tajam.
Takut disalahpahami, Dhara langsung menggelengkan kepalanya, "Ng-ngga gitu kak."
"Terus?"
"Anu... itu gara-gara kak Livi ternyata kakak kelas aku," cicit Dhara
Livi terdiam beberapa saat, "emang lo kelas berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragana
Teen FictionPercayakah kamu tentang perjalanan waktu? Perjalanan yang berada di luar akal sehat manusia serta terkesan hanya bualan semata. ☬☬☬ Demi sang pujaan hati yang rela mati demi melindunginya seorang diri, Jayanegara memohon pada Sang Hyang Widhi untuk...