10 (END)

2.1K 120 10
                                    

Kini Pragita sampai di rumah tantenya dan tidak turun dari mobil dan mengabarinya dari pesan saja, di saat dia baru saja menaruh ponselnya dia melihat tantenya itu bersama laki laki berjalan sambil tertawa.

"Siapa dia?" Tanya Pragita di benaknya.

Shani berpamitan dengan laki laki itu, dan dia langsung masuk ke dalam mobil. Pragita tersenyum dan menginjak pedal gas mobilnya dengan kecepatan standard.

"Yang tadi siapa Tante?" Tanya Pragita, Shani melihat Pragita dan tersenyum "Calon suami Tante git, kamu gak apa apa kan kalau Tante nikah?" Jawab Shani sembari bertanya kepada Keponakannya itu.

Pragita tersenyum dan menghentikan mobilnya dan melihat Shani, "Beneran Tante mau nikah?" Tanya Pragita

"Iya, emang kenapa? Nggak boleh? Yaudah kalau nggak boleh Tante gak nikah" jawab Shani melihat Pragita. Di situ Pragita langsung memeluk Shani tanpa sebab, Shani kaget terheran-heran.

"Akhirnya Tante nikah, Selamat ya Tante" ucap Pragita memeluk Shani senang.

Shani pun tersenyum dan mengelus pundak keponakannya itu dan tersenyum. Pragita melepas pelukannya melihat Shani.


Satu Minggu kemudian

Shani dan suaminya pun kini sudah resmi menjadi suami istri, malam pertama Pragita mendengar suara desahan dari kamar Tantenya itu, Pragita pun pusing tidak bisa tertidur, karena malam itu hanya dia sendiri di rumah, sedangkan Cici dan adiknya sedang keluar bersama ayah dan bundanya.

"Arrrkkhh anjing lama lama gue frustasi di sini denger mereka!" Kesal Pragita langsung berjalan keluar dari kamarnya dan buru buru keluar dari rumah.

Pragita mengabari Sisca dan langsung menuju rumah Sisca/Onil. Sedangkan di rumah itu tersisa dua orang yaitu pengantin baru itu saja.

Baru saja Pragita keluar dari area rumah, Shani dan suaminya berhenti bermain, sedangkan Shani yang ingin lagi tidak bisa, karena suaminya tidak bisa dia paksa karena lelah.

Dia melihat suaminya itu menidurkan dirinya di sampingnya, Sedangkan Shani melihat V nya yang belum puas.

"Git kamu di mana? V aku ingin punya kamu" ucap Shani dalam hatinya.

Shani melihat punya suaminya yang ternyata masih besaran punya keponakannya itu, dan Shani menggunakan piyamanya berjalan keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar Pragita.

Dia tidak menemukan siapa siapa di sana, dia pun masuk dan mengunci kamar Pragita, dia naik ke atas kasur milik Pragita dan mengingat moment momentnya bersama Pragita bermain, membuatnya memasukkan jari jarinya.

Kini berpindah ke Pragita yang sudah sampai di rumah Sisca, dia melihat Sisca sudah siap dan Pragita turun menghampiri Sisca.

"Hai sayang" sapa Pragita mengelus Perut Sisca, Sedangkan Sisca memasang muka cemberut nya. "Ini ibunya gak di sapa?" Tanya Sisca.

Pragita langsung mencium bibir Sisca yang membuat Onil iri, "Dih jadi nyamuk gue di sini!" Kesal Onil langsung masuk ke dalam rumah, Pragita kaget pasalnya tadi dia tidak melihat Onil.

"Lah, tu lihat adik kamu ngambekan haha" ledek Pragita, "anjing!" Saut Onil kepada Pragita di barengi tawa Onil.

Mereka berdua langsung berjalan ke mobil, Pragita membukakan pintu mobil untuk Sisca dan Pragita berjalan masuk ke dalam mobil,

Pragita langsung menyalakan mobilnya dan mereka langsung pergi ke suatu tempat untuk sekedar membeli makanan atau Membeli sesuatu,

Kini mereka sampai di sebuah restoran, mereka masuk dan mencari kursi kosong dan mereka duduk berhadapan, Sisca tidak berhenti menatap Pragita yang melihat list menu.

"Untuk istri saya itu sup ya," Ucap Pragita membuat Sisca salting menutup mukanya menggunakan menu Minuman itu.

"Baik di tunggu ya" ucap staff itu langsung meninggalkan mereka.

15 menit kemudian makanan mereka sampai, Pragita dan Sisca pun langsung memakan makanan yang mereka pesan tadi, sekitar 5 menit mereka baru menyantap makanan itu, ponsel Pragita berbunyi dan dia melihat Chika yang menelponnya.

"Sayang sebentar ya" ucap Pragita dan di angguki oleh Sisca.

"Halo dek kenapa?"

"Kak lu di mana? Tante Shani meninggal"

"Hah"

"Lu gak bercanda kan? Chika!"

Tut

Sisca melihat Pragita kaget dan meletakkan ponselnya gemetar, dan tiba tiba air matanya keluar dan menunduk.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Sisca langsung duduk di dekat Pragita.

"T n te Shani meninggal" jawab Pragita.

Sisca langsung kaget tidak menyangka pasalnya tadi pagi adalah weddingnya malamnya sudah meninggal? Di situ Sisca langsung mengajak Pragita pulang dan Sisca membayarnya semua.

Sesampainya di rumah itu, mereka melihat mobil ambulance dan pihak kepolisian, Pragita berlari masuk ke dalam dan melihat Shani masih terkapar bercucuran darah di atas kasur miliknya dengan kondisi badan tidak menggunakan pakaian.

"Bunda siapa yang bunuh Tante Shani?" Tanya Pragita yang menangis. Bunda menggeleng dan Gracia langsung memeluk Pragita, di situ nangis Pragita pun pecah, karena Shani adalah Tante yang bisa di bilang merawatnya dari kecil bersama Gracia dan Chika. Suami Shani untuk sementara di tetapkan sebagai pelaku utamanya, pasalnya cuman mereka berdua yang berada di rumah ini.

Hari berikutnya adalah pemakan Shani, Pragita masih merasa kehilangan, dia menatap nisan tantenya itu, dia kehilangan seseorang yang bisa mengembalikan moodnya dan Bisa mengusahakan semuanya untuk dirinya.

Malam hari.

Pragita duduk di kamar milik Shani yang kini kasurnya di ganti dan mengingat moment moment dirinya bersama tantenya itu, begitu juga dengan moment tantenya bersama Cici dan adiknya bermain dan mengganggu Shani yang tertidur. Hingga mengingat moment dirinya di rawat saat dia sakit.

Shani adalah dokter untuk dirinya, Begitu juga sebagai dokter untuk Cici dan adiknya itu. Dia menangis melihat foto mereka berdua yang terpajang di Atas meja milik Shani.

Sedangkan di suatu kamar terlihat foto Shani tertempel di tembok dan di lempari dart Arrow.

"It's done, it turns out it's this easy, Are you next Sisca?" Ucapnya melihat foto Sisca,


End.

HI AUNTY (+18)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang