Kini Pragita sudah sampai di rumahnya dan baru saja dia Berhenti dan ingin keluar, Dia melihat Shani yang berjalan menghampirinya. "Ayo sayang, kita ke mall ya ada sesuatu Tante beli" ujarnya masuk ke dalam mobil sedangkan Pragita yang hendak keluar pun mengurungkan niatnya dan mengangguk.
Pragita pun langsung menyalakan mobilnya kembali dan langsung memundurkannya keluar dari halaman rumah.
Setalah keluar Pragita menginjak pedal gas mobilnya dan meninggalkan rumah, Pragita pun menginjak pedal gasnya dengan kecepatan sedang karena masih berada di area komplek.
Sedangkan Shani yang menggunakan rok hitam panjang dan hanya menggunakan baju putih tanpa lengan.
Pragita pun sebenarnya sudah terbiasa melihat Shani seperti menggunakan pakaian seperti itu, dan tidak berpikir negatif.
"Dia memang sudah terbiasa melihat aku menggunakan pakaian seperti ini, akan tetapi ada saatnya dia menyentuh ku dan melakukan itu dengan ku" gumam Shani dalam hatinya
Shani pun mencoba merapikan baju yang sebenarnya tidak berantakan dan sengaja melepas talinya juga.
Pragita pun sekilas melihat Shani karena dirinya sedang menyetir, dan Shani mencoba memancing Pragita supaya ingin membantunya.
"Ayo sayang, Bantu saya. Supaya kamu bisa melihat keindahan tubuh Tante mu ini" gumamnya kembali dalam hati. Pragita pun menepikan mobilnya dan melihat Shani. Tante kenapa?" Tanya Pragita melihat Shani
"Ehh ini git, eee bantu Tante dong" jawab Shani yang sebenarnya tidak kesusahan untuk mengikatnya, Pragita mengangguk dan membantu Shani mengikatnya dan Tanpa sengaja Pragita melihat warna celana dalam Shani yang berwarna merah
"Merah?" Gumamnya dalam pikirannya yang mencoba fokus mengikat apa yang di suruh oleh Shani, Shani pun memperhatikan Pragita yang sepertinya tidak fokus
"Udah Tante" ucap Pragita langsung memegang pahanya yang mencoba menyembunyikan sesuatu dari pengelihatan Shani
Shani pun lantas memegang paha Pragita dan membuat Pragita sedikit kaget "Anjir ngapain lu pegang paha gue Shani, gue udah tegang banget ini punya gue gara gara ngeliat celana dalem lu...!!!" Gumam Pragita dalam hati melihat tangan Shani yang memegang pahanya.
"Aku tau yang kamu sembunyikan dan rasakan sayang" ucap Shani dalam hati melihat Pragita "Ini kalau gue lepas tangan gue dari beginian gue pasti keliatan! Mana gue pake celana pendek anjir" kesal Pragita dalam hatinya
"Ayo jalan sayang" suruh Shani melihat Pragita, "i iya Tante" jawab Pragita mengangguk. "Kamu lepas tangan keliatan punya kamu yang tegang sayang" gumam Shani melihat di area kepemilikan Pragita, Pragita pun melepas tangannya dan benar saja dugaan keduanya terlihat jelas sekali punya Pragita sudah tegang dan terlihat berdiri padahal dirinya duduk,
"Woahhh" kaget Shani Mengangak menutup mulutnya tidak percaya. "Tan te" ucap Pragita kembali menutup areanya dan Shani pun langsung memalingkan pandangannya ke arah depan sesekali melirik ke arah P Pragita. "Ternyata punya keponakan ku terlihat besar juga, ayo Shani usahakan dapat Dia!!!" Shani dalam hati
"Anjir Tante Shani ngeliat punya gue aduh... Malu gue!!!" Gumam Pragita dalam hatinya. "Tante Ki kita jalan ya" ajak Pragita. "I ya sayang," jawab Shani mengangguk dan tersenyum dia pun melirik ke arah Area P Pragita yang di tutupi menggunakan tangan kirinya
Mereka kembali melanjutkan perjalan mereka menuju salah satu pusat perbelanjaan baju di daerah itu, Setelah kejadian tadi mereka sedikit canggung.
"Tahan Shani, jangan pengen dong!" Gumam Shani memegang Pahanya dan memegang Area V nya. Dia menutup matanya dan menyenderkan tubuhnya di kursi, sedangkan Pragita tidak mengetahui apa yang di rasakan Shani sang Tante yang nafsunya datang kembali, Pragita yang fokus menyetir perlahan kini melepas area P nya dan sedangkan Shani mencoba menahan birahinya.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di Tempat tujuan, Pragita langsung turun tanpa melihat Shani, sedangkan Shani merapikan pakaiannya dan langsung turun, Shani pun membawa tasnya dan Menggandeng Pragita masuk ke dalam,
"Tante emang mau beli apa?" Tanya Pragita. "Beli Daleman" jawabnya membuat Pragita melihat Shani "ngapain harus sama aku?" Tanya heran Pragita melihat Shani "ya nggak apa apa" jawabnya tersenyum kepada Pragita
Mereka langsung naik ke lantai 2 menggunakan eskalator, Dan sesampainya di lantai 2 mereka Langsung masuk ke dalam toko yang menjual baju dalaman dalaman pria dan wanita. "Aku tunggu di luar aja ya" ucap Pragita yang ingin keluar "nggak usah, bantu Tante milih" jawab Shani menahan Pragita. "T tapi?" Pragita terlihat gugup. "Nggak apa apa sayang" jawab Shani mengelus P Pragita dan tersenyum.
Pragita pun terdiam seketika dan Shani menggandeng Pragita kembali berjalan ke paling belakang, karena yang di cari ada di sana. Pragita hanya bisa terdiam saja melihat Shani yang memilih, "menurut kamu bagus gak yang ini?" Tanya Shani dan Pragita mengangguk
'drrrrrrttttttt
'drrrrrrtttttttGetaran ponsel Pragita, dia pun mengambilnya dari saku celananya dan Melihat layar ponselnya ternyata sang bunda "Sebentar ya, bunda telfon" ucap Pragita langsung berjalan keluar untung mengangkat telfon, sedangkan Shani tersenyum dan berjalan ke kasir.
Telfon
'Halo bunda,?'
'Halo sayang? Kamu dimana? Adik sama Cici kamu di mana?'
'Adek di rumah Tante ve, Cici di rumah kak sisca'
'kamu di mana?'
(Kalau gue jawab lagi di toko dalaman nanti bunda curiga)
'Di luar Bun, kenapa?'
'nggak ada sih, emang bunda nggak boleh ya telfon anak bunda?'
'haha boleh kok boleh, Kapan bunda pulang?'
'Bunda sama ayah kamu masih sibuk sayang, yaudah kamu lanjut aja, bunda mau telfon Cici sama adek kamu dulu'
'okey bunda'
End.
"Huhh kirain ada apa?" Ucap Pragita langsung berbalik badan dan kaget melihat Shani berada di belakangnya. "Astaga Tante" kaget Pragita yang melihat keberadaan Shani, "Kak Kinal bilang apa?" Tanya Shani "Nggak ada, cuman nanya kabar aja, kok di sini? Udah selesai emang?" Tanya Pragita dan Shani mengangguk
"Yaudah ayo kita pulang, aku laper soalnya" ajak Pragita. "Yaudah ayo, ntar Tante masakin kamu makanan kesukaan kamu" jawab Shani tersenyum
Pragita langsung di gandeng oleh shani dan berjalan menuju eskalator untuk turun menuju lantai 1,
"Masakan ya? Tapi nanti aja deh, Iyakali gak cicipin keponakan dulu" gumam Shani dalam hati tersenyum licik
.......