Di tenggelamnya matahari nan sunyi, seorang pemuda dengan tatapan yang kosong berdiri tepat di luar pembatas jembatan. Dirinya melihat kearah bawahnya dengan penuh genangan air mata di kelopak matanya. Rasa lelah, dan putus asa begitu menghantui pikirannya. Namun, saat hendak menjatuhkan dirinya ke sungai tersebut, ia merasa sebuah genggaman tangan memegang lengannya.
Ia sontak mendongak kearah orang tersebut. " lepaskan gue!!! " teriaknya dengan suara sedikit serak.
" lo, dah gila, ya??!! " dengan sekuat tenaga dia menarik tangannya, hingga akhirnya pun berhasil.
Mereka berdua adalah dong jun dan changfeng sahabatnya. Dengan napas yang tersenggal senggal, changfeng langsung memeluk sahabatnya itu.
" lo, kenapa senekat itu untuk mengakhiri hidup lo sendiri dengan cara seperti ini? " ucapnya sesegukan.
" gue tau, lo, kehingalangan segalanya! Tapi disini masih ada gue yang selalu nemenin lo!! " lanjutnya dengan nada tinggi di akhir kalimat.
Sedangkan orang yang berada dihadapannya hanya bisa menangis sesegukan dan tidak berdaya. Dan changfeng hanya bisa memeluknya agar tenang.
~~~~~~
Disisi lain seorang pria bernama ye dingzhi, orang yang terkenal dengan sifat yang dingin, dan acuh dengan segala hal, asik di dalam sebuah club dengan minuman minuman yang banyak, sehingga membuatnya sedikit tidak sadarkan diri. Namun, meskipun begitu dingzhi tetap meminum alkohol tersebut hingga dirinya puas bermain main.
Setelah puas bermain tersebut, dirinya pun cabut dan pergi dari tempat itu bersama temannya bernama mo qixuan. Untungnya dia tidak sampai mabuk berat seperti dingzhi.
Ditengah perjalanan tiba-tiba ada beberapa segerombolan menghadang mobil mereka berdua. Qixuan berusaha melawan gerombolan tersebut, namun apalah daya dia tidak kuat melawan mereka yang akhirnya berujung tak sadarkan diri. Ye dingzhi yang setengah sadar tersebut mencoba melawan mereka juga, namun ia malah tertusuk dibagian perutnya, itupun tak sekali namun 2 kali.
Dingzhi pun terkulai lemas tidak berdaya. "k-kau......k.....kau....." dengan tangan yang meremas bagian perutnya, ia mencoba untuk berbicara dengan terbata bata. Namun ia tetap tidak bisa.
" kita pergi sekarang!! " setelah melakukan hal tersebut gerombolan tersebut pergi menjauh.
Mata dingzhi terus menatap mereka sampai mereka benar- benar meghilang dari jangkauan penglihatannya, dan akhirnya ia pun juga tak sadarkan diri dengan darah yang terus mengalir.
.
.
.
.
.Baili dong jun dan changfeng yang kebetulan melewati jalan tersebut sontak membelalakkan kedua matanya. Mereka berdua terkejut dengan penemuan mereka berdua.
" apa yang sudah terjadi kepada mereka berdua?? " tanya dong jun heran.
Changfengpun langsung menelpon ambulance dan juga polisi. sedangkan dong jun menghampiri pria yang berlumuran darah tersebut. Ia memangku kepalanya dan berusaha untuk menahan darahnya keluar terus menerus.
" apakah kau berhasil menelpon ambulance? " tanya dong jun dengan rasa khawatir.
Changfeng hanya mengangguk. " apakah kau punya kain? " tanya dong jun kembali.
Changfeng yang memahaminya, ia langsung mencari kain di daerah tersebut bahkan kedalam mobil korban. Beruntungnya ia menemukan kain yang lumayan panjang. Dengan cepat dongjun membungkus lukanya agar tidak kehilangan banyak darah.
Tak lama kemudian akhirnya ambulance pun datang dan segera membawa mereka kerumah sakit. Sedangkan dong jun dan changfeng dimintai keterangan oleh polisi.
Setelah semuanya sudah selesai changfeng mengantarkan dong jun pulang. " gue mohon sama lo, jangan melakukan hal bodoh seperti tadi! " tangan changfeng mememgang pundak dong jun.
" masih ada gue disini, lo, nggk sendirian! Kalau butuh sesuatu atau ada masalah bilang sama gue! " mendengar hal itu dong jun hanya tersenyum paksa.
" kalau gitu, gue pulang, ok! " setelah kepergian changfeng, dong jun masuk ke rumahnya dan langsung mandi.
Selama mandi dalam pikirannya terus memutar memori masalalu nya yang membuatnya begitu frustasi. Namun meskipun begitu ia mencoba untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
~~~~~~~~~
Beberapa hari kemudian setelah kejadian tersebut. Di teriknya matahari yang menyengat, dong jun berolahraga sendirian memutari komplek. Setelah itu, di sore hari ia ada kelas di kampusnya, karena pergantian dosen. Ia sempat berdecak karena ada kelas secara mendadak.Dong jun pergi ke kampusnya mengendarai motor berwarna hitam. Sesampainya di kampusnya ia langsung menemui teman temannya.
" kalian tau nggak—"
" nggak! " sahut changfeng.
"Gue belum selesai ngomonya! " temennya tesebut memutarkan bola matanya malas. Yang membuat changfeng tertawa.
" mau denger, nggak?? " kesal temennya tersebut.
Changfeng yang mendengarnya pun kicep. " jadi, dengar dengar dosennya ganteng banget!! " sontak mendengar ucapan tersebut membuat changfeng dan dong jun memutarkan bola matanya malas.
' kirain berita apaan! " jawab dong jun malas, yang hanya dibalas dengan senyuman kecut.
Bersamaan dengan itu tiba tiba dosennya datang. Dan alangkah terkejutnya dong jun saat melihat dosennya itu.
" d— dia!! " ucapnya dalam hati. Ia ingat betul siapa dosen tersebut. Namun meskipun begitu ia pura-pura tidak mengetahuinya dan melupakan kejadian itu.
Haii...... Ini adalah cerita pertama aku. Jadi aku harap kalian suka yaa.... Maaf jika ada typo.
Jika kalian suka vote dan komen yaa....
Jika nggk suka skip aja
Jgn salah lapak juga.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || YEBAI
RandomSecuil kisah 2 seorang pemuda yang saling jatuh cinta, namun cinta yang mereka jalani tidak semudah yang mereka pikirkan. Namun meskipun begitu, mereka berjuang untuk selalu saling percaya hingga alam pun merestuinya. ini hanya fiktif belaka bxb jg...