Disiang harinya, teman-temannya kebingungan karena ketidakhadirannya dongjun.
"Dongjun hari ini kok absen, ya? " tanya salah satu temannya.
Changfeng dan yue yao yang sebagai sahabat dekatnya juga tidak mengetahuinya, karena setelah makan-makan tadi malam tidak ada kabar lagi mengenai dongjun. Malahan sekarang mereka merasa cemas sekali.
"Kita kerumah dongjun sekarang, yuk. " saran Yue yao. Namun, saat mereka hendak melangkahkan kakinya menjadi terhenti.
"Dongjun sekarang berada dirumah sakit, " celetuk seorang pria yang tak lain adalah ye dingzhi.
Sontak mereka berdua terkejut mendengar kabar tersebut, "bagaimana bapak mengetahuinya? " tanya changfeng dengan wajah yang mulai cemas.
"Saya akan ceritakan nanti, jika urusan saya sudah selesai. Untuk saat ini saya hanya bisa memberitahu rumah sakitnya saja, " jawab dingzhi sembari memberikan kertas yang bertuliskan alamat rumah sakitnya.
Changfeng pun menerimanya, "terimakasih, pak, " ucap changfeng, yang kemudian semuanya pun berpencar.
Sesampainya dirumah sakit, changfeng dan Yue Yao langsung pergi keruangan dongjun. Mereka sangat terpukul melihat wajah pucatnya dongjun dan terbaring lemah di brangkar rumah sakit.
"Apa yang terjadi kepadamu, dongjun? " Yue yao menggenggam tangan dongjun disertai dengan isak tangis mereka.
Hingga malam tak terasa, dengan kondisi dongjun yang belum membaik membuat changfeng dan Yue yao terus berdoa, namun ditengah kecemasan mereka tiba-tiba datang beberapa temannya lagi.
"Tenanglah, semuanya pasti baik-baik saja, " celetuk salah satu temannya sembari menepuk punggung changfeng.
"Memangnya dongjun kenapa? " tanya temennya lagi.
"Ntahlah, aku juga nggak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dongjun, " jawab changfeng pasrah.
Pria yang berada disebelahnya pun kebingungan, " bukannya kau adalah sahabatnya? "
"Ya, tapi ini kejadiannya mungkin tadi malam, jadi kita mana tahu apa yang terjadi kepadanya," ketus changfeng.
Pria tersebut panggil saja Nagong Chunshui, dirinya juga termasuk teman dekatnya dongjun. Chunshui datang tidak sendirian, ia juga bersama teman lainnya yaitu liu Yue, mo xiao hei dan luo Xuan. Tapi mereka tak begitu lama berada disana karena ada urusan masing-masing, dan tak lama dari kepergian mereka, dingzhi datang dengan membawakan makanan dan buah-buahan untuk mereka.
"Bagaimana kondisi, dongjun? " celetuk dingzhi yang dijawab dengan sebuah gelengan saja dari mereka berdua.
Dingzhi melihat dongjun dari kaca yang ada di pintu sebentar, kemudian ia mendudukkan dirinya disebelah changfeng dengan helaan napas kasar. "Kalau boleh tau, apa yang terjadi pada dongjun? Apakah dia mempunyai trauma? "
Deretan pertanyaan dingzhi membuat changfeng terkesiap dan tidak bisa berbicara. "Karena aku pernah melihat dirinya merasa tidak tenang di tengah tidurnya, dan kejadian kemarin ia dikejar seorang pria sehingga membuatnya ketakutan, bahkan ia mengucapkan kau pembunuh. " jelas ye dingzhi.
Mendengar penjelasan dingzhi tersebut changfeng geming, ia tak tau harus menjawab apa. Sekilas dirinya melirik kearah Yue yao, tapi Yue yao memberi isyarat bahwa boleh menjelaskannya karena mereka percaya pada ye dingzhi.
*
Saat dongjun berumur 8 tahun, dongjun kehilangan sosok ibu karena ulah sang ayah sendiri. Ayahnya adalah seorang pemabuk berat dan orang yang tempramennya tinggi, sebagai pelampiasan amarahnya itu adalah ibunya bahkan dongjun sendiri. Malam itu seperti biasa dongjun pasti mendengar teriakan mereka berdua, tapi pada waktu malam itu lebih parah karena selain memukul ibunya, ayahnya juga melempar botol minumannya, hingga akhirnya tepat dimata dongjun dengan jelas sangat ayah membunuhnya dengan pecahan kaca tersebut.Saat ayahnya menyadari adanya dongjun, ia juga langsung menyeret dongjun bahkan di pukul, namun dengan sebisa mungkin dongjun agar bisa melarikan diri, dan beruntungnya usahanya tidak sia-sia karena ia berhasil lolos dan bersembunyi di tempat yang sangat aman. Ke esokan harinya setelah pemakaman ibunya, ia langsung pergi jauh dari tempat tinggalnya tersebut, dan beruntung ya ada orang yang sangat baik bak malaikat menolong dan mengadopsi dongjun, hingga akhirnya saat itulah dongjun mulai mendapatkan kebahagiaan perlahan-lahan.
Namun naasnya itu hanya singkat, karena saat ia ingin memasuki bangku SMA, ia harus kehilangan orang yang sangat dicintainya itu, dan saat itu juga hidupnya begitu hancur berkeping-keping hingga saat ini memory itu terus berjalan dalam pikirannya.
*
Mendengar cerita dari changfeng, dingzhi mulai merasa kasihan kepada dongjun dan merenung sejenak.
"Bapak, tolong jangan ceritakan ini pada dongjun, saya menceritakan ini pada bapak, karena saya mempercayai anda, " celetuk changfeng yang membuyarkan lamunan dingzhi.
"Maaf, kami jadi merepotkan bapak seperti ini, " kini Yue yao yang membuka suara.
"Kalian tidak perlu sungkan, saya adalah dosen kalian, jadi itu sudah menjadi tanggungjawab saya untuk membantu dan melindungi anak muridnya, " tutur ye dingzhi.
"Oh ya, kalian tak perlu sungkan sungkan, anngap saja saya ini teman kalian, jika kalian membutuhkan sesuatu atau kalian dalam kesulitan kalian beritahu saya saja, " imbuh ye dingzhi
"Terimakasih, bapak. " timpal mereka berdua.
"Oh, saya hampir lupa. Saya membawakan kalian makanan, jadi makanlah sekarang, terus kalian pulang. Untuk masalah dongjun, biar saya yang mengurus semuanya, " ucapan ye dingzhi tersebut membuat mereka terkesiap sekali lagi, mereka merasa curiga pada bapak dosennya ini, karena ia tidak seperti dosen pada umumnya dan sangat mengutamakan dongjun.
"Eeh, tidak perlu, bapak saja yang pulang, kami tidak mau merepotkan orang lain, " tutur Yue yao.
"Justru kalian yang pulang, karena besok kalian ada kelas, dan kali ini tidak ada tapi tapian lagi, kalian harus nurut. "
Tutur ye dingzhi tersebut membuat semakin mereka berdua keheranan, tapi bagaimana lagi mereka sudah percaya pada bapak dosennya itu karena ia sudah menyelamatkan nyawa dongjun, jadi mau tidak mau mereka menuruti kemauannya.
Setelah mereka selesai dengan acara makannya, changfeng dan Yue yao pulang meninggalkan dingzhi sendirian. Sebelum ia memasuki ruangan dongjun, ia harus menghubungi seseorang terlebih dahulu untuk mencari informasi terbaru tentang musuhnya.
====================
Thank you yg udah mampir......
Enjoy trs yaa.......
Thanks juga yg udah vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny || YEBAI
De TodoSecuil kisah 2 seorang pemuda yang saling jatuh cinta, namun cinta yang mereka jalani tidak semudah yang mereka pikirkan. Namun meskipun begitu, mereka berjuang untuk selalu saling percaya hingga alam pun merestuinya. ini hanya fiktif belaka bxb jg...