Chapter 7

129 28 3
                                    

Chainsaw Man © Tatsuki Fujimoto

.
Warn: OOC, Typo bertebaran, Gaje, penyusunan kata berantakan,
.

Don't Like? Don't Read. Please Leave This Page.
.
.
.
.

XxXxX

"Apa tak masalah kau mengocehkan kekuatanmu dihadapan ku?" Tanya Power pada Himeno sembari mereka berjalan manaiki anak tangga menuju lantai atas. "Bukannya kalian ingin mengekangku?" Lanjutnya.

"Kalau kita tau kekuatan masing-masing, bukannya itu akan lebih baik untuk kerja sama kita?" Jawab Himeno. Sementara yang lain hanya mendengarkan. "Selain itu, aku masih punya teknik rahasia, jadi itu bukan masalahnya"

"Hontou? Jaaa, bagaimana kalo aku bilang aku akan membunuh dia?" Power memanifestasi darah menjadi benda yang runcing lalu mengarahkannya tepat didepan wajah Kobeni. Membuat Kobeni terkejut dan takut dengan apa yang Power lakukan.

"Akhh" Rintih Power karena dia tiba-tiba dicekik oleh Gosht Devil Himeno.

"Kalau kau nakal, aku bisa mencekikmu sampai mati kapanpun" Peringat Himeno.

Power mencoba melepaskan tangan Gosht Devil yang mencekik lehernya, tetapi tidak bisa karena tidak terlihat.

Pukkk

Himeno menoleh kesamping, ketempat seseorang yang menepuk sebelah bahunya.

"(Name)-chan?" Gumam Himeno.

"Cepat lepaskan, dia bisa mati jika terlalu lama kau cekik seperti itu" Ujar (Name).

Himeno menghela napas, kemudian melepaskan cekikikannya terhadap Power.

"Hosh.. Hosh.. Hosh" Power memegang lehernya, ia hampir saja kehabis napas.

"Mendokusai, jadi lebih baik kita akrab saja yaaa" Ucap Himeno melalui Power diikuti yang lain menuju kelantai atas.

"Jangan terbawa suasana, kita tidak tau apa yang ada didepan kita" Nasehat (Name) pada Power sambil menepuk pundaknya berulangkali.

Hal itu membuat Power sedikit jengkel. Apalagi melihat Denji yang menertawakannya. "Akanku makan kalian suatu saat nanti" Ucap Power kemudian mengikuti yang lain menaiki tangga.

"Jangan makan (Name)-san! Dia akan berkencan denganku" Sewot Denji.

"Kalian masih mau mengoceh begitu saat ada devil disekitar? Tutup mulut..." Arai menggantung ucapannya ketika melihat bekas darah di dinding seperti tidak asing.

"Eh" Arai yang tadi berjalan didepan kini berbalik berjalan kearah Hayakawa yang berada di paling belakang. Hal itu mendapatkan tatapan bingung dari yang lain, pasal mereka bisa menangkap ada rasa kekhawatiran diwajah Arai.

"Kita saat ini... Sedang pergi kelantai 9 dari 8 kan?" Tanya Arai pada Hayakawa.

"Iyaa" Jawab Hayakawa.

"Tapi... Ini juga lantai 8" Ucap Arai sambil menatap tulisan lantai 8 yang berada disamping Hayakawa.

Hening...

Mereka semua terdiam mendengar ucapan Arai. Bahkan Denji yang sibuk menggoda (Name) ikut terdiam. Mata mereka tertuju pada tulisan angka 8.

"Mungkin kau salah baca?" Tanggap Denji.

(Name) menggelengkan kepalanya, "Arai-san tidak salah baca" ia kemudian menghela napas, menatap rekannya satu persatu. "Sedari tadi aku merasa ada yang aneh disini" lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With Me (Denji x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang