Chapter 2

923 163 6
                                    

Chainsaw Man © Tatsuki Fujimoto

.
Warn: OOC, Typo bertebaran, Gaje, penyusunan kata berantakan,
.

Don't Like? Don't Read. Please Leave This Page.
.
.
.
.

XxXxX

Setelah Denji menyetujui menjadi peliharaan Makima, kini mereka bertiga berada di mobil sedang menuju kemarkas Public Safety Tokyo untuk menempatkan Denji dispesial Division 4. Setidaknya itu rencananya. Karena menurut Makima, kasus Denji adalah kasus yang langka.

Krukk

(Name) serta Makima menatap Denji secara bersamaan karena mendengar perut pria itu yang minta diisi. Makima tak ambil pusing, ia kembali menatap pemandangan yang mereka lalui dibalik kaca mobil. Sedangkan (Name) menutup mulutnya, berusaha menahan tawa.

"Itu suara perutku" Jelas Denji memegang perutnya.

"Tentu saja. Tidak mungkin kan itu suara perut Makima-san" Ucap (Name) masih dengan menahan tawanya. Seakan sadar dengan apa yang di ucapkannya, (Name) melirik Makima yang tengah menatapnya dengan menopang dagu.

Ugh.

"Aa, ma-maksudku perutku hehe" (Name) mengucapkannya dengan sedikit berkeringat.

"Kimi namae wa?" Makima beralih menatap Denji. Oke, kali ini (Name) selamat.

"Denji" Jawabnya dengan sedikit antusias.

"Aku akan menjelaskannya dulu. Kau akan menjadi periaraanku. Sama seperti seperti dia" Seakan tau ucapan Makima mengarah padanya, (Name) sedikit menengok kearah Denji lalu melambaikan tangannya dan melempar senyum.

"Kau hanya boleh menjawab 'iya' atau 'guk'. Aku tak butuh anjing yang bilang 'tidak'."

"Tidak butuh?"

"Kenalanku diforensik bilang, kalau anjing tak berguna sebaiknya segera dilumpahkan"

Denji tampak terkejut dengan apa yang diucapkan oleh perempuan cantik ini. Awalnya, ia mengira Makima adalah perempuan baik dan ia sedikit menyukainya? Mungkin. Tetapi, Denji kini sadar bahwa Makima adalah perempuan yang menyeramkan yang menganggap manusia sepertinya sebagai anjing.

Pandangan Denji kini beralih. Ia menatap perempuan yang tak kalah cantik yang berada disamping Makima. Perempuan itu terlihat berbeda. Wajahnya yang selalu melemparkan senyum padanya, membuat Denji entahlah mungkin salah tingkah? Karena ini pertama kalinya ia dilempar kan senyum semanis itu oleh perempuan cantik.

Kalau seperti ini cerita nya, Denji pindah haluan. Mungkin menyukai (Name) yang lebih jinak lebih baik dari pada menyukai Makima si perempuan menyeramkan.

Krukk

Lagi-lagi perutnya berbunyi minta diisi.

"Kita juga belum sarapan tadi, kan? Mari kita makan diarea istirahat"

Denji yang mendengar itu menatap Makima ragu. "Sumimasen. Aku tak punya uang"

"Kau tinggal minta saja. Nanti (Name) yang bayar" Ucap Makima tersenyum mengabaikan perempuan yang disebut namanya tersenyum hambar.

Stay With Me (Denji x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang