Chapter 4

754 120 12
                                    

Chainsaw Man © Tatsuki Fujimoto

.
Warn: OOC, Typo bertebaran, Gaje, penyusunan kata berantakan,
.

Don't Like? Don't Read. Please Leave This Page.
.
.
.
.

XxXxX

Sekarang tugas pertama Denji adalah berpatroli bersama partnernya yaitu Power. Walaupun saling tidak menyukai, keduanya mulai mengakrabkan diri dengan pertengkaran kecil. Hal ini karena Power membenci manusia lantaran dirinya seorang manusia iblis darah bertanduk alias seorang Fied.

Ditengah patroli, mereka bertemu dengan Sea Cucumber Devil. Power melompat dari ketinggian dengan kecepatan manifestasi darah menjadi senjata yang membentuk sebuah palu besar. Sea Cucumber Devil itu hancur dan mati dengan sekali pukulan.

Aksi Power yang membunuh Sea Cucumber Devil mengundang masalah hingga membuat Makima dan (Name) datang ketempat kejadian. Sesampainya kedua perempuan cantik itu, Makima langsung memberi penjelasan tentang larangan membunuh iblis yang sudah diincar oleh pembunuh iblis swasta kepada Denji ataupun Power. Makima juga meminta Denji untuk lebih bisa mengawasi segala tindakan Power, karena Power itu terlalu mudah bersemangat.

"Baiklah, Patroli kalian berdua berakhir disini. Bisa kau antar Denji-kun, (Name)?" Ucapan Makima membuat Denji bersorak ria dalam hati. Akhirnya, ia bisa berduaan lagi dengan (Name).

"Tentu, Makima-san" Jawab (Name) tersenyum, lalu menatap Denji, "Ayo"

XxXxX

"Bagaimana patroli hari ini?" Tanya (Name) seraya menyerahkan sekaleng minuman dingin pada Denji.

Denji menyambutnya dengan senang hati, "Yah, bisa kau lihat tadi (Name)-san. Karena ulah perempuan itu aku jadi ikut kena ceramah" Jelasnya.

Denji menatap minuman kaleng yang di berikan (Name). Meminum minuman seperti ini adalah salah satu impiannya. Kalau ia dan Power terus mengacau seperti tadi, mungkin ia takkan bisa minum seperti ini lagi. Dan lebih parahnya ia takkan bisa melihat perempuan yang ia sukai lagi. Tidak! Ia takkan membiarkan hal itu terjadi. Ia akan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi.

(Name) terkekeh pelan, "Setidaknya kau bisa belajar dari kesalahan"

Denji mengangguk sebagai jawaban. Mata kuning-coklatnya tak henti-henti mencuri pandang pada oppai perempuan yang berjalan disampingnya. Otak kotornya mulai memikirkan bagaimana cara agar tangannya ini bisa memegang oppai (Name).

Denji menggeleng pelan. Ini bukan saatnya untuk memikirkan oppai. Ini waktu yang bagus untuk mendekatkan diri pada (Name). Kapan lagi ia bisa berjalan berduaan seperti ini? Tidak ada yang tau kapan ia bisa seperti ini lagi. Namun yang pasti kalau untuk memegang oppainya akan Denji pastikan saat ada misi bersama ia akan mencari kesempatan.

"Bagaimana dengan patroli (Name)-san hari ini?" Tanya Denji.

"Hari ini aku dibebaskan dari patroli. Jadi, aku hanya bersantai-santai saja" Jawab (Name) sambil memamerkan giginya.

"Bersantai-santai?"

"Ya, seperti tiduran dikasur atau membaca majalah. Kira-kira seperti itu"

"(Name)-san suka membaca majalah!?" (Name) mengernyit dahinya melihat Denji yang tiba-tiba menjadi sangat-sangat antusias setelah mendengarnya mengatakan majalah.

"Hm, aku menyukainya"

"Apa itu majalah porno?"

(Name) sweatdrop mendengarnya. Namun tak lama ia tertawa sambil menepuk-nepuk bahu Denji. "Tentu saja tidak. Aku menyukainya karena model majalah itu sangat tampan"

Stay With Me (Denji x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang