42 - LDR

147 5 4
                                    

Biasanya yang selalu ditinggal pergi adalah Adele, tetapi kali ini berbeda Ardhan lah yang ditinggal Adele untuk kembali ke kampung halamannya karna ada acara yang harus ia datangi. Adele diberi tau sang Ibu bahwa saudara sepupunya akan menikah, Ibu Adele sangat berharap kedatangan sepasang suami istri ini.

"halooo mamaa" kalimat yang Adele ucapkan ketika menerima telfon dari sang ibu

"nakk, jadinya abel nikahnya tgl 25 yaa, bisa dateng ngga?"

"25 ya?" Adele langsung mengambil kalender yang ada di nakas "ngga ada maa, aku bisa pulang kokk" sambungnya

"syukurlah, kalo ardhan? bisa ikut nak?"

"aku ngga tau ma, soalnya jadwal mas ardhan ngga nentu. coba aku tanyain dulu ya besok"

"oke nak, nanti kabari mama ya"

"okay ma" 

Adele pasti bisa pergi karna ia tak memiliki jadwal pekerjaan lagi sekarang, hari harinya sangat free. beda dengan ardhan yang setiap harinya selalu dipenuhi bertemu klien dan meeting

Hari ini Ardhan pulang lebih larut dari biasanya, karna ia harus bertemu klien dulu dan kerja sama mereka kali ini membutuhkan perencanaan yang benar benar matang.

"sayang mas pulang" ucap Ardhan ketika masuk ke kamar

"mass" ucap Adele dan langsung berlari memeluk Ardhan

"maaf ya sayang mas baru pulang. kok belum tidur sayang? udah malem loh"

"ngga bisa tidur, soalnya kan sendiri"

"maaf yaa" Ardhan langsung mencium kening Adele

Setelah selesai membersihkan diri, Ardhan langsung menuju tempat tidur dan bermanja dengan princess nya. Sungguh hanya melihat muka Adele saja sudah menghilangkan rasa penat Ardhan setelah seharian bekerja. Saat ini mereka sedang berpelukan dengan badan yang miring saling menghadap

"mass, aku mau tanya boleh?" 

"boleeh sayang"

"mas tgl 25 ada acara?"

"ohh abel nikah ya sayang?" Ardhan sudah mengerti karna sudah membaca dari pesan grup whatsapp keluarga besar

"heum"

"sayang, mas minta maaf banget. tapi di tgl 25 itu juga mas harus ketemu sama investor dari Belanda. beliau yang mau invest ke perusahaan mas dan jumlahnya tinggi. Jadi mas rasa mas ngga bisa ikut"

"ohh gitu ya mas, iya ngga papa kok"

"maaf sayang, tapi mas usahain nanti mas datang ya"

"ngga papa mas, kalo ngga bisa dateng ngga papa"

"mas usahakan sayang"

"tapi aku harus pulang sebelum tgl 25 mas, karna aku harus bantu bantu disana"

"mau berangkat kapan?"

"lusa? tgl 23?"

"mas sendiri berarti?" ucap Ardhan dengan muka dan suara sedihnya

"yaa iya ya mas, maaf. aku tinggal sebentar aja ya?" ucap Adele sembari memainkan rambut hitam Ardhan

"apa mas batalin aja ya sayang"

"jangan mas, beliau datang jauh jauh buat mas"

"tapi mas ngga bisa sendiri, nanti yang bangunin mas siapa? yang masakin mas siapa? yang peluk mas siapa? yang puk puk mas sebelum tidur siapa?"

"hahaha apasih kok jadi lebay gini"

"ngga lebayy sayang, serius ini"

"terus gimana aku di ijinin ngga buat pergi?"

Pak to be MasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang