Selama Ardhan bekerja di masa masa bujangnya, uang yang ia dapatkan selalu ia tabung untuk masa depan dan investasi. Tetapi sesekali juga ia memanjakan dirinya sebagai self reward dengan membeli barang barang yang ia suka. Hal yang paling Ardhan suka adalah Gym dan membeli mobil keluaran terbaru, tak heran jika di garasi mobilnya sudah seperti showroom mobil.
Setelah menikah, niat ardhan bekerja adalah untuk menafkahi Adele, membahagiakan Adele, menuruti apapun yang di inginkan Adele semua uang yang ia hasilkan pastinya untuk Adele. Kalau Adele menghemat Ardhan justru sedih dan merasa bahwa uang yang ia berikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Adele, walaupun Adele selalu bilang bahwa apa yang di berikan Ardhan sudah lebih dari cukup bahkan sangat cukup.
Adele sudah terbiasa sejak dulu untuk hidup berhemat, bukan yang sampai pelit pada dirinya sendiri tetapi hemat dalam kata membeli barang yang memang di butuhkan. Ia masih suka lupa kalau suaminya adalah seorang pewaris keluarga kaya yang harta nya tak habis habis, mau ia membeli 10 apartemen pun tak akan membuat Ardhan bangkrut dalam semalam
Kemarin saat Ardhan di kantor dan sedang berseluncur di media sosial, ia melihat sebuah iklan tas keluaran terbaru, warnanya cantik sesuai dengan istrinya. Tanpa pikir panjang Ardhan langsung menghubungi brand tas itu dan memesan nya dan nanti sore ia akan ambil
Pulang kerja, Ardhan langsung mengambil tas yang sudah ia pesan tadi lalu langsung pulang ke rumah, semenjak menikah Ardhan tak pernah menongkrong di luar bersama teman temannya, sesekali aja. Selebihnya ia pasti langsung pulang, karna sekarang ia mudah sekali rindu dengan Adele rasanya ingin pulang terus dan memeluk istrinya
Ardhan mulai mengerti makna rumah yang sebenarnya, rumah untuk ia melepaskan penat setelah seharian kerja dan pastinya ada seseorang yang menunggu kehadirannya dengan senyuman yang manis
"sayangg" Ucap Ardhan memasuki pintu kamar
"loh? udah pulang mas? mas maaf aku ngga bukain pintu aku kira mas pulangnya setengah 6, ini masih jam 5" Adele merasa tak enak pada suaminya
"it's okay babyy, ngga usah minta maaf. Mas memang pulang cepet hari ini"
Adele melihat suaminya membawa tote bag "beli apa mas?"
"oh ini buat cantikku" Ucap Ardhan sambil menyodorkan tote bag tas yang ia beli tadi
"buat aku?" tanya Adele dan dibalas anggukan kepala
Adele terkejut saat membuka Tote bag itu, karna isinya adalah tas yang ia suka
"lohh tas inii?"
"kenapa sayang?"
"kemarin tas ini masuk ke timeline medsos ku mass, ini kan baru launching kan mas? aku tu udah tertarik sama tas ini. cuma aku mikirnya beli kapan kapan aja deh, soalnya tas aku masih bagus"
"kenapa ngga beli sayang?"
"soalnya tas aku masih bagus dan udah banyak terus ini mahal kan mass, uang mas kebuang banyak pasti"
"no, sama sekali ngga kebuang cuma cuma sayang, mas seneng bisa beliin ini buat kamu. mas seneng liat kamu senyum manis gini. Sayang, denger mas ya, mas bekerja untuk siapa? untuk kamu, mas kerja dapat uang untuk siapa? kamu, mas selalu semangat kerja untuk siapa? kamu. Mas ngga masalah kalau kamu beli barang mahal, asal kamu happy sayang. Kamu lupa suami kamu harta nya ngga akan habis habis?"
"ihh mass iyaaa aku tauu suami aku tu crazy rich banget, tapikan yaa uangnya bisa dibuat yang lain"
"kalo kamu beli barang yang kamu suka dan kamu happy mas juga bakal ngebolehin sayang, pokoknya kalau kamu pengen beli barang atau beli apapun langsung beli aja ya sayang? okay? mas rela harta mas di habisin sama kamu sayang" Ucap Ardhan dan langsung mencium bibir pink milih cantiknya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak to be Mas
Teen Fiction"saya suka kamu adele, i love you so much" Bagaikan mimpi untuk Adele saat bos nya menyatakan rasa padanya, apa yang harus Adele lakukan? Bisakah menjadi satu? Perjalanan antara Adele & Ardan, bos - sekretaris untuk benar benar menjadi pasangan yang...