Social Media

4 0 0
                                    

Ada ga dari kalian yang punya keinginan deactive terus-terusan? Gua sering banget dah

Gua belum tau alasannya apa dan bagaimana itu bisa terjadi. Semua dimulai pada tahun 2019. Saat itu, gua sangat stres karena punya banyak waktu untuk memikirkan diri gua sendiri. Jadi, semester 1-6 gua sangat sibuk, benar-benar sibuk sampai gua hanya tidur sebentar atau disela-sela jam kosong kuliah. Sedangkan semester 7, hanya tersisa 3 mata kuliah. Waktu gua sangat banyak yang kosong melompong dan kerjaan gua hanya lalu-lalang di depan ruangan dosbing menunggu ia meluangkan waktu untuk gua bimbingan. 

Semakin lama, gua overthinking terhadap hidup gua dan simulasi neraka itu juga dimulai. Gua sering telat makan, mulai menyukai kegelapan, mulai menjauh dari mana pun bahkan gua ga bersosialisasi dengan ibu-ibu langganan laundry karna mangkrak. Iya, baju kotor gua berhampuran di lantai dan gua enggan memasukkannya ke plastik untuk diantar.

Gua yang dari dulu gila kebersihan juga berubah. Asli, gua kan biasanya memang berpenampilan seperti gembel. Tapi, baru pertama kali jiwa gembel itu menyatu ke dalam jiwa dan raga gua saat itu.

Kepusingan itu juga berlanjut ke sosial media yang gua miliki, gua punya ig utama dengan following cukup banyak, kemudian ig khusus porto dan ig privat khusus gua sendiri. Ig khusus porto dan ig privat gua hapus, kemudian ig utama gua hapus semua following dan followernya. Lalu deactive.

Tahun 2021 menuju 2022 gua mulai on lagi, hanya saja gua khusus follow teman-teman perempuan. Gua ga follow laki-laki sama sekali. Gua merasa lebih aman ketika mereka ga ada wkwkwkwkwk

Sejak saat itu, hidup gua sedikit lebih aman, gua masih sering deactive tapi jarang. Nah, tahun kemaren gua mulai follow laki-laki karna mereka rekan kerja gua -_- Entah kenapa gua jadi sering muncul keinginan untuk deactive.

Yang membuat aneh adalah gua gada masalah dengan laki-laki selain memang ga tertarik (gua lesbi akut), jarang upload bahkan foto diri gua sendiri gada, gua lebih sering posting tentang pemandangan. Ngomong-ngomong, gua juga ga iri ya dengan kesuksesan teman-teman gua. Gua senang mereka bisa hidup lebih baik dan semakin baik, gua juga jadi termotivasi. Tapi, gua ga berkomunikasi melalui dm dengan teman-teman gua wkwkwkwkw jadi sosmed itu hanya pajangan hasil foto pemandangan gua. So, gua masih bingung hubungannya lari kemana? Apa yang membuat gua ingin deactive? -_-

Selain ig, gua juga suka deactive X. Gada kegiatan yang bisa gua lakukan di sana berhubung gua juga ga ngikutin apa yang lagi tren atau sksd di sosial media (tapi gua sksd dikehidupan nyata wkwk). Kebingungan lainnya adalah saat gua membuka app X, gua merasa kehidupan di sana begitu virtual. Namun, gua bingung mengajak mutual gua untuk sekadar ngopi atau basa-basi ringan di cafe. Sekarang gua sedikit menyesal, seharusnya saat merantau gua banyak-banyak saja hangout sama orang baru wkwkwkwkwkwk

WA juga seringkali gua hapus dari hp, gua hanya login dilaptop. Gua paling nyaman menggunakan line untuk chat dan tiktok untuk scroll. Hanya 2 apps itu yang ga gua hapus/deactive. 


Keresahan Hati GuaWhere stories live. Discover now