Ancaman

2 0 0
                                    

Seperti yang sudah gua ceritakan sebelumnya, bapak gua sangat sering naik pitam dan melampiaskan kemarahannya dengan merusak barang-barang di rumah, kecuali barangnya sendiri.

Hari ini, bapak gua lagi-lagi naik pitam -_- dia ingin memperbaiki panci-panci yang sudah ga bisa diperbaikin lagi, tapi nekat. Ibu gua melarang (jelas) karna akan memperburuk kondisi si panci dan mending beli aja (yaiyalah). Kemudian bapak gua mulai tuh, lempar-lempar pancinya, lempar apapun yang dia pegang. Selain itu, dia juga bilang makanan di rumah ga enak (ga bener ini, makanan di rumah selalu enak gais wkwkwk tapi tiap kali ibu gua menawarkan untuk makan dia menolak dan membuat makanannya sendiri yang ga enak). Entah apa yang bapak gua pikirkan, menurut gua ga jelas banget.

Bahkan, ban mobil meledak lagi karna dia gamau ganti bannya. Sebenernya gua tau dia sengaja gamau ganti (dia maksa ibu gua ngutang dan jual tanah untuk beli mobil baru), untungnya ibu gua gamau ikutin dan udah semakin berani. Dulu mah ibu gua takut, tapi sekarang udah muak sama perilaku bapak gua.

Ketegangan kali ini diakhiri dengan ancaman bapak gua ingin membakar rumah. Dia malu sama keadaan rumah padahal rumah baik-baik aja. Gua ga bingung kenapa dia begitu, yah lingkungan toxic, pengaruh dari penyakit yang ga diobati dan bapak gua sendiri gabisa mengontrol kemarahannya juga sejak dahulu kala. Jadilah seperti itu.

Jujur ya, misalkan bapak gua berani untuk membakar rumah, gua akan menghajarnya dan memasukkan ke rumah sakit jiwa. Gua udah gamau lagi berurusan dengan orang gila dan membuat kesehatan mental gua ikut memburuk karna perilaku-perilaku yang kaya setan. Pantesan bapak gua udah gamau ke Gereja lagi, dah ga waras bangettt

Belum lagi ternyata alasan bapak gua ga ke Gereja lagi adalah dijauhi dan diejek oleh orang-orang yang ada di sana karna perilakunya. Gua baru tau ternyata bapak gua dikatain orang gila sama ibu-ibu yang sering bekerja sama dengan bapak gua dahulu.

+ bapak gua marah karna ibu gua ga belain dia. Lah ibu gua aja setuju sama ibu-ibu itu gimana mau belain? wkwkwkwk Lagipula apa yang mau dibela kalau memang benar ia menunjukkan kegilaannya?

Teman-teman yang dia anggep juga sama sekali ga mau berteman lagi, ah elak kocak, udah tau toxic malah memilih masuk sana, ujung-ujungnya ditinggalin kan lu? mampus wkwk

Yang masih mau mengajak bapak gua ya orang-orang baik yang dia tinggalin, cuman ya bapak gua kan gengsi banget jadi dia menolak dan makin menjauhi orang-orang baik itu.

Gua kira bapak-bapak dengan kelakuan begini hanya ada disinetron, ternyata ada dihidup gua jiakkhhh

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 02 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Keresahan Hati GuaWhere stories live. Discover now