bab 3

3 0 0
                                    

Besok nya.......
" Selamat pagi anak anak"
" Pagi pak"....
" Baiklah anak anak , dikarenakan 3 bulan lagi kalian mau ujian akhir semester jadi bapak mohon untuk kalian semua belajar lebih giat lagi, supaya kalian mendapatkan nilai yang bagus nanti nya"
" Duh, tiga bulan lagi?, cepat banget pak" ujar Farhan .
" Iya , karena itu kamu harus lebih giat lagi belajar nya"
" Dengerin tuh han, jangan main game mulu " ucap adit.
" Ya elah lo kan juga gitu "
" Udah udah kalian berdua sama aja" sahut ridho.
" Wah, semoga aja nanti gue satu ruangan sama lo do, biar bisa nyotek hahaha"
" Eh, enak aja lo,ngak, ngak boleh, belajar Sono " jawaban ridho.
" Udah udah anak anak lebih baik kita lanjutkan pembelajaran kita hari ini, silahkan buka nya di tarok di atas meja "
" Iya,pakk "

Kringgg.........
" Yeiy, pulang "
" Nai bareng sampai gerbang ya "
" Hmm"
Terlihat dion melambai ke arah Oliv,
" Liv, sini "
" Nai gue duluan ya, Dion udah nunggu "
" Iya, iya sono"

" Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam "
" Bun di masjid depan nanti ada pengajian?"
" Iya "
" Kita ikut yuk Bun "
" Duh, bunda lagi berhalangan "
" Oo,ya udah aku aja yang pergi, aku siap siap dulu ya bun "
Naila menuju kamar nya.

Naila mendengarkan pengajian nya dengan baik,di saat naila melihat ke arah depan, dia melihat lelaki itu.
Yaa, lelaki pesantren itu.
" Jadi dia ikut pengajian juga "
Di saat pengajian selesai hujan deras menerpa.
" Yah hujan lagi, aku kan nggak bawa payung "
Beberapa jemaah yang membawa payung dan mobil langsung pulang karena sudah larut.
" Astagfirullah, aku lupa bawa hp, duh, gimana ini ".

Sekarang hanya tersisa Naila dan lelaki itu.
" Kamu nggak bawa payung?" Tanya lelaki itu.
Naila langsung menunduk.
" Nggak, saya nggak bawa payung, soalnya saya nggak tau kalau bakal hujan".
Lelaki itu berlari ke arah mobil nya dan mengambil sebuah payung , lalu kembali lagi.
" Ini pakai payung saja "
" Tapi mas yang nanti pakai apa?"
" Saja bawa mobil "
" Serius ini nggak papa?"
" Iya pakai aja, kayaknya hujan nya nggak akan berhenti, dan ini juga udah larut, mending kamu pulang "
Naila meraih payung itu.
" Makasih mas "
Naila langsung bergegas menuju rumah.

" Assalamualaikum Bun"
" Waalaikumsalam, kamu nggak bawa hp ? Tadi bunda telpon "
" Nggak bun, lupa "
" Loh ,bukan nya tadi kamu nggak bawa payung ya "
" Ini, tadi ada yang ngasih bun "
" Ooh, yau udah kamu istirahat ya, besok sekolah "
" Iya Bun, aku ke kamar dulu "

Hari demi hari berlalu waktu sangat cepat berlalu dan kini adalah hari di mana naila ujian akhir semester.
" Baik anak anak, waktu ujian 75 menit, tidak ada yang bersuara, nyontek,apalagi melihat hp, kalau nanti kedapatan maka lembar jawaban nya bapak robek "
" Yah,pak,kejam banget "
" Maka nya jangan nyontek "
" Ya sudah, silahkan di kerjakan "

Suasana sunyi, dan tegang tentunya.
" Sstt"
" Jawaban nomor 2 apa?"
" Nomor 2 c "
" Ok "
Mereka saling memberi jawaban, begitu pula naila dan Oliv.
" Naii, nomor 4 esai apa?"
" Duh, panjang liv, nggak bisa "
" Ih, jahat banget sih lo "
" Ya, mau gimana lagi, ini jawaban nya panjang banget "
" Eh, itu yang di belakang, jangan bersuara " tegur pak guru.

" Baik waktu nya sudah habis, semua nya silahkan kumpulkan soal dan lembar jawaban nya "
Semua siswa mengumpulkan jawaban nya.
" Eh nai jawaban nomor 6 apa?"
" A"
" Jes sama "
" Ya udah yuk pulang "
" Gue sama dion,lo pulang sendiri aja yahhh "
" Huf, iya iya ".

Hari ini naila memilih untuk jalan kaki.
Di tengah perjalanan naila melihat seorang lelaki yang tampak kesulitan dengan mobil nya.
" Mas, mobil nya kenapa?"
" Mobil saya mogok"
" Saya bantu dorong mas "
" Emang kamu kuat?"
" Insyaallah kuat mas "
Naila mendorong mobil itu sampai mobil itu bisa menyala.
" Alhamdulillah, bisa nyala juga "
" Terimakasih, udah bantu saya "
" Iya mas sama sama "
" Kamu pulang sekolah?, mau bareng saya?"
Naila menggeleng," nggak mas, nggak usah "
" Nggak papa, sebagai ucapan terimakasih saya "
" Nggak mas, nanti kalo ada yang liat kita berduaan di mobil gimana, lagi pun nggak muhrim, kalau gitu saya duluan mas , permisi ".
Lelaki itu tersenyum tipis melihat kelakuan gadis itu.

"Assalamualaikum Bun"
" Waalaikumsalam, gimana ujian nya?"
" Lancar bun"
" Aku ke kamar dulu ya bun"
" Iya, istirahat ya".

Tiba tiba naila teringat sesuatu.....
" Yah,lupa kenalan, itu udah tiga kali loh ketemu " .
Naila berbaring sebentar, tetapi mungkin karena kelelahan dia ketiduran.

" Nai, bangun sayang "
" Umm,bun "
" Kamu ketiduran?"
" Iya bun, capek banget "
" Ya udah kamu mandi ya, habis itu makan malam ".

Setelah mandi naila langsung menuju meja makan.
" Wah, kayak nya enak nih "
" Makan yang banyak biar sehat "
" Iya bunn ".

Seperti nya waktu sangat cepat berlalu dan kini adalah hari terakhir naila malaksanakan ujian.
" Alhamdulillah akhirnya selesai juga ujian nya "
" Nai, kita pergi makan yuk, untuk ngerayain karena kita udah selesai ujian "
" Boleh,yuk " .

Kali ini dion tidak ikut bersama Oliv.
" Tumben dion nggak ikut "
" Iya, katanya lagi ada acara
keluarga"
" Oo "
Pelayan datang......
" Permisi mbak,mau pesan apa?"
" Hmm, saya nasi goreng sama eh teh manis mbak" ucap Oliv.
" Kalau mbak nya?"
" Sama aja"
" Silahkan di tunggu dulu ya mbak"
" Iya mbak ".

Tak sengaja Naila melihat lelaki itu lagi,yaa lagi, lelaki pesantren itu.
" liv , itu"
" Apa an?"
" Liat deh, lelaki itu "
" Yang pakai peci itu"
" Iya, itu yang aku bilang waktu itu,kok kita sering ketemu ya,ini aja udah yang ke empat kali"
" Nah, itu namanya jodoh"
" Ih, apaan sih, tapi nggak papa juga sih"
" Ganteng juga ya"
" Eh, ingat lo udah ada dion"
" Iya, gue tau,kan gue cuma bilang dia ganteng".

Akhirnya pesanan mereka datang.
" Permisi, ini pesanannya"
" Iya, makasih mbak"
" Silahkan menikmati".
Mereka menyantap makanan yang sudah mereka pesan.
" Nanti mau ambil jurusan apa?" Tanya naila.
" Belum tau nai"
" Aku juga belum tau, bagus nya ambil jurusan apa ya"
" Makan aja dulu, ntar di pikirin "
Ucap Oliv.


" Mbak minta bil nya "
" Ini mbak total pesanannya 150k "
" Oh, iya,Ini mbak uang nya " .
" Liv, habis ini anterin gue ke Gramedia yuk "
" Ngapain?"
" Cari novel "
" Okeh, gue anterin ".

Sesampainya di Gramedia.....
" Nai,lo kok suka banget baca novel?"
" Seru aja "
" Emang seseru itu kah?"
" Baca aja,nih baca ini, cerita nya bagus "
Oliv membalik balik bukan itu.
" Ini tentang perjodohan?"
" Iya, bagus loh "
Setelah memilih milih buku mereka segera membayar nya.
" Ini mbak, totalnya berapa?"
" Ini total semuanya 200k kak"
" Ini uang nya".

Setelah itu mereka pulang ke rumah masing masing........
" Assalamualaikum Bun"
" Waalaikumsalam"
" Aku ke kamar dulu ya bun"
Riska mengangguk.
Tak berselang lama naila mendengar suara seorang pria yang sepertinya dia kenal.
" Gimana bun keadaannya?"
" Baik, kalau nak Azmi gimana?"
" Alhamdulillah baik juga Bun"
" Bunda lagi bicara sama siapa?"
Naila sangat penasaran, karena itu dia turun untuk melihat .
Naila mengintip......
" Hah, itu bukannya...."
Yaa, itu adalah lelaki itu.....
" Dia ngapain di sini"

" Bunda panggil Naila dulu ya"
Riska beranjak dari tempat duduk nya.
Naila sontak langsung pergi menuju kamar dan Pura-pura tidur.
" Nai, sayang"
Riska membuka pintu..
" Kamu tidur?"
" Ya udah deh, besok aja"
Riska keluar dari kamar naila.
Setelah itu naila kembali mengintip.
" Naila nya ternyata lagi tidur nak Azmi, gimana kalo besok aja?"
" Iya bun nggak papa, besok aja".

Naila sangat bingung, kenapa Dia di sini?, ada urusan apa?

Penasaran? Hayooo😄😄
Kalau penasaran lanjut bab selanjutnya aja yaa, tapi jangan di baca aja like juga terus komen yaaww😊😊

ta'aruf ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang