bab 10

0 0 0
                                    

Naila menghela nafas...
Tampaknya Azmi tidak mendapat maaf dari Naila.
Air mata Azmi semakin deras.
" Maafin mas nai,mas janji nggak akan ulang lagi....." Tangis Azmi.
" Nangis aja terus...,mas tau semalaman aku nangis karena ketakutan,dan.... lampu juga mati mas!!!!" Ucap naila.
Naila tak peduli dia langsung kembali ke ranjangnya.
Azmi tetap menangis berharap Naila memaafkannya.

Naila menahan ketawa, karena wajah Azmi yang penuh penyesalan.
Wajah nya terlihat lucu .
Tak bisa tertahankan lagi, ketawa Naila lepas.
" Hahahah" suara ketawa Naila bergema di ruangan itu.
" Nai, kenapa ketawa?" Tanya Azmi.
" Haha, kamu cemen banget mas, lucu,masak cowok nangis " ujar naila.
" Kok kamu ketawain mas,kan mas lagi sedih ".
" Sini mas dekat naila "
" Kamu udah maafin mas ?," Tanya Azmi sembari berdiri dari duduknya.
" Sini dulu," minta naila.

Azmi berjalan mendekati Naila.
" Sini mas, duduk di sini" ucap naila sambil membersihkan alas ranjang dengan tangan nya.
Azmi duduk di samping Naila.
" Hapus dulu air matanya, emang nggak malu?" Ucap naila dan mengusap air mata Azmi yang berjatuhan.
" Kamu udah maafin mas?" Tanya Azmi lagi.
Naila mengangguk " iya Naila maafin,tapi awas aja kalo mas ulang lagi" peringatan Naila.
" Iya,mas nggak mau kayak gitu lagi ,mas trauma di cuekin sama kamu" ucap Azmi dengan penuh penyesalan.

Azan subuh berkumandang...
" Yuk sholat" ajak Azmi
" Yuk,tapi bantu Naila ya mas"
Azmi memapah Naila untuk mengambil wudhu.
" Kamu duduk aja " ucap Azmi.
" Nggak deh mas,aku masih kuat berdiri " ucap naila.
" Serius nggak papa?"
" Mm" Naila mengangguk.
" Ya udah kita mulai ya "

"Allahuakbar"

Setelah selesai sholat....
" Mas naila bosan " ucap naila.
" Ya mau gimana lagi nai " .
Beberapa saat kemudian dokter memasuki ruangan Naila.
" Saya cek dulu ya "
" Iya dok " ucap naila .
" Alhamdulillah, udah mendingan dari kemarin, kalau gitu infus nya bisa di buka "
" Huh, sukur deh dok, nggak nyaman banget dok "
Akhirnya infus Naila bisa di buka, dan sekarang Naila sudah bebas bergerak.
" Mungkin besok kamu udah bisa pulang " ucap dokter.
"Makasih dok " ucap Azmi.
Dokter keluar dari ruangan Naila.

Keesokan harinya Naila dan Azmi bersiap untuk pulang dari rumah sakit.
" Mas, nanti mampir ke Indomaret dulu ya mas"
" Hmm".
Seperti yang di katakan tadi Naila mampir dulu ke Indomaret untuk berbelanja, Azmi hanya menunggu di dalam mobil.
Saat hendak keluar Naila mendengar sesuatu.
Meong.... meong....
Naila melihat ke sekitar untuk mencari asal suara itu.

Naila melihat ke sekitar untuk mencari asal suara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" ih, kamu imut banget,pus..pus...sini ke Naila" nanti memanggil kucing itu.
Nanti kembali ke dalam Indomaret untuk membeli makanan kucing.
" Naila kenapa balik lagi?" Heran Azmi.
Azmi keluar dari mobil dan melihat kucing itu.
Azmi langsung panik dan masuk lagi ke dalam mobil,dia sangat takut dengan kucing, karena dulu dia pernah di cakar kucing hingga luka parah.

Naila kembali dengan membawa makanan kucing.
" Sini, Naila kasih makanan "
Kucing itu mendekati Naila dan memakan makanan yang di beri Naila.
" Kamu lapar ya cing, kayaknya kamu di buang sama majikan kamu" ucap naila sambil mengelus tubuh kucing itu.
Naila berdiri dan berjalan menuju mobil.
" Udah?, yuk pulang" ucap Azmi.
" Hmmm" Naila Diam.
Azmi tau kalau naila ingin mengatakan sesuatu.
" Kenapa nai?, kamu mau ngomong sesuatu?, bilang aja " ucap Azmi dari dalam mobil.
" Kasian mas kucing nya " ucap naila.
" Jangan bilang....." Azmi menjeda perkataan nya.
" Nah,mas tau kan, maksud Naila
apa" Naila tersenyum sinis.
" Nggak nai,mas takut kucing" ucap Azmi.
" Serius mas takut kucing,kok bisa, kucing kan imut dan lucu"ucap naila.
" Mas pernah di cakar sama kucing"
" Jadi nggak boleh"ucap naila dengan kecewa.
Naila masuk ke dalam mobil dengan wajah yang cemberut.

Di sepanjang perjalanan naila terus cemberut, Azmi tak tega melihat wajah istri nya itu, sepertinya nanti sangat ingin membawa pulang kucing itu .

" Kok cemberut nai" tanya Azmi.
" Nggak kok, nggak papa" jawab Naila.

Akhirnya sampai di rumah.
" Sini mas bantu" Azmi membantu Naila untuk turun dari mobil.
" Mas ....." Panggil Naila.
" Apa nai?"
" Naila kepikiran terus"
" Kepikiran apa nai"
" Kira kira ada nggak ya yang kasih makan kucing tadi?" Ucap naila.
" Udah, nggak usah di pikirin, ayo masuk"

Di dalam Naila hanya termenung, entah apa yang dia pikirkan.
Azmi sangat merasa kasian melihat istrinya itu.
" Nai" panggil Azmi.
" Hmm, apa mas?"
" Apa kamu bisa rawat kucing itu?, kamu yakin mau rawat kucing itu?"
" Yakin mas!!!" Jawab Naila dengan semangat.
" Hufff,ya udah, yuk, kita balik lagi, mas nggak tega liat kamu kayak gitu"
Naila dengan langkah terdepan untuk menjemput kucing itu.

Sesampainya di sana, kucing itu tidak terlihat.
" Kucing nya nggak ada mas"
" Terus gimana lagi?"
" Hmm, kita cari aja mas, pasti dia ada di sekitar sini" ucap naila.
" Pus...pus..., kamu di mana cing,pus..." Panggil Naila.
Tak berselang lama kucing itu menghampiri Naila.
" Mas, itu kucing nya"
Naila langsung menghampiri kucing itu dan mengendong nya.
" Yeiiii, kamu ikut aku pulang ya"
Miaowwwww
Seakan akan kucing itu menjawab" mauuuuu"
" ih,mas, dia nyaut, imut banget kan mas " ucap naila sambil menyodorkan kucing itu kepada Azmi.
Azmi langsung menghindar karena dia sangat takut.
" Eh,nai, jangan gitu,mas takut "
" Hehehe, maaf mas, Naila lupa "
Mereka membawa kucing itu pulang.
" Selamat datang di rumah baru kamuuuuuu" seru Naila dengan sangat semangat.
" Hah, bahagia sekali kamu nai "
" Makasih ya mas, udah bolehin Naila bawa pulang kucing ini "
" Iya sama sama, kamu rawat kucing itu ya "
" Pasti dong mas " jawab Naila semangat.

Naila sangat sibuk dengan kucing nya itu, sampai lupa dengan suami sendiri.
" Nai,mas di cuekin gara gara kucing?"
" ih,mas cemburu sama kucing?" Tanya Naila.
Azmi menghela nafas panjang.......

Saat makan malam ....
" Eh, bentar mas, Naila kasih celo makan dulu"
Hah celo? Siapa itu celo? orang kah? Atauuuu......
Azmi berpikir, siapa celo?
Karena penasaran Azmi menghampiri Naila.
" Nai,celo itu..... kucing kamu?"
" Iya mas, namanya celo" ucap naila.
" Yuk mas kita makan"Naila menarik tangan Azmi.

Azmi bersiap untuk tidur...
Naila membawa celo tidur bersama nya.
" Nai, jangan bawa dia ke sini"
" Nggak papa mas, dia takut tidur di luar"
" Emang dia bilang ke kamu?" Tanya Azmi.
" Iya, tadi dia bilang sama aku "
Seperti nya Naila bisa paham bahasa kucing, sejak kapan ya.....
Mungkin semenjak, naila membawa pulang kucing itu.
" Nai jangan dekat dekat, nanti mas di cakar"risih Azmi.
" Dia nggak jahat kok mas" ujar naila.
" Tetap aja nai,mas takut" ucap Azmi.
" Iya iya, Naila tarok di sebelah sini"
Naila menidurkan kucing nya itu di sebelah nya.

Naila menoleh ke belakang.
" Mas, kira kira celo jantan atau betina mas?" Tanya Naila.
" Liat aja pantat nya nai"
Nanti langsung melihat pantat celo.
" Hmm,mas ada bulat bulat nya"
" Ohh, jantan nai"
" Ooh,ku kira betina, soalnya imut banget "
" Udah nai tidur " perintah Azmi.
" Iya, ini naila tidur ".

Paginya saat naila hendak bangun Naila tidak bisa melihat keberadaan celo.
Dia duduk dan melihat kalau ternyata celo tidur di atas dada Azmi.
Azan subuh berkumandang, Azmi terbangun.
" Astagfirullah!!!!!!"
seketika dia langsung melempar celo ke bawah karena kaget.
" Ih mas!!!!!" Bentak Naila.
Azmi duduk dari tidur nya.
Naila mengambil celo dan mengelus tubuh nya.
" Cup, cup, cup, maafin mas Azmi ya celo,mas Azmi jahat ya sama kamu"
" Mas takut nai"ucap Azmi.
" Tapi tetap aja mas,mas jahat sama celo,mas dosa loh main lempar lempar kucing aja " jelas Naila.
" Iya nai, tapi mas kaget "
" Tau ah,yuk celo, anterin Naila wudhu " cakap Naila terhadap celo.

Setelah selesai sholat, Naila melihat sekitar" mas celo kok nggak ada?"
" Hmm, coba cari dulu, mungkin dia lagi main "
Naila membuka mukena nya lalu pergi mencari celo.
" Celo!!! Kamu dimana?" Panggil Naila
Namun Azmi hanya memandangi.
" Mas, bantuin cari " ucap naila.
" Mas takut nai, kamu aja "
" Mas nggak boleh takut, pokonya mulai sekarang mas harus berani sama kucing, nggak ada tapi tapi " ujar naila.
Azmi hanya diam.
Beberapa saat kemudian akhirnya celo datang menghampiri Naila.
" Duhh,kamu dari mana aja sih,aku panik lo cariin kamu" ucap naila kepada kucing yang di gendong nya.
" Mas pegang dulu celo nya,aku mau masak "
Azmi berusaha melawan rasa takutnya, dia berusaha untuk bisa memegang celo.
" Hufff!!!" Azmi menghela nafas panjang, tangan nya gemetar.
" Nih di pegang ya " Naila memberikan celo kepada Azmi.
Naila lanjut menyiapkan makanan untuk sarapan.
Azmi terlihat siaga terhadap celo karena takut akan di cakar.

Setelah selesai makan, Azmi pamit untuk pergi ke pesantren.
" Ikut ya mas"
" Jangan nai,di rumah aja"
" Bosan mas,aku juga bawa celo"
" Nggak usah bawa celo nanti hilang gimana?" Ucap Azmi.
" Bentar" jeda Naila.
Naila pergi ke kamar untuk mengambil sesuatu.
" Pake ini aja mas"
Naila mengambil sebuah tali untuk di kenakan kepada celo.
"Gimana?, boleh kan"
" Terserah kamu nai " ucap Azmi
Mereka berangkat menuju pesantren.

ta'aruf ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang