Labirin🦚 bab 15

34 9 2
                                    

"orang  yang menodai makna cinta adalah orang yang mengakuinya dengan dasar belas kasihan.

                                       -𝐋𝐚𝐛𝐢𝐫𝐢𝐧-

____________________________________________________________

Saat matahari mulai merunduk di balik cakrawala, Langit berubah menjadi kanvas berwarna orange dan ungu, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Suara burung yang kembali ke sarangnya mengisi udara, sementara angin sepoi sepoi membawa aroma segar. Dalam kehangatan menjelang malam, waktu terasa melambat, memberikan kesempatan untuk merenung dan menikmati keindahan sekitar.
 

Gadis penyuka Mawar Hitam itu sedang duduk di Taman kota untuk sekedar mengisi kembali energinya. suara nofikasi ponselnya kini mengambil Perhatiannya.

ℕ𝕠𝕥𝕚𝕗𝕚𝕜𝕒𝕤𝕚 𝕨𝕙𝕒𝕥𝕥𝕤𝕦𝕡
____________________________________________________________

ℝ𝕠𝕞𝕚
𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊𝚊𝚗, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚛𝚞𝚝 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚍𝚊𝚜𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊, 𝙻𝚞𝚗.

                                                            𝕒𝕟𝕕𝕒
                                                      𝙼𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚗𝚢𝚊?

𝚂𝚎𝚗𝚍 𝚟𝚒𝚍𝚒𝚘

𝙳𝚒 𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚔𝚊𝚖u 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚣𝚘𝚗𝚊 𝚊𝚋𝚞 𝚊𝚋𝚞 𝚒𝚗𝚒, 𝚝𝚘𝚗𝚝𝚘𝚗 𝚟𝚒𝚍𝚒𝚘𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚐𝚊𝚛 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚛𝚎𝚔𝚊𝚢𝚊𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊, 𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚗𝚎𝚝𝚛𝚊𝚕. 𝙸𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚝𝚞𝚒𝚜𝚒𝚖𝚞. 𝙼𝚊𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚋𝚊𝚜 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗𝚖𝚞, 𝚠𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔𝚒𝚝𝚔𝚊𝚗.

____________________________________________________________

"vidio apa ini? Kenapa tiba tiba kak Romi bilang kata menyakitkan?"

Luna sedikit muak dengan kata menyakitkan ini, ia merasa hidupnya tidak ada kata lain selain menyakitkan. Menghembuskan napasnya berat.

"Apapun isinya harus kuat, Ga boleh lemah!" Monolognya menekankan. Ia membuka vidio itu, terlihat jelas Sosok dua pria yang begitu ia kenali, Arutala dan juga Septian. Terlihat mereka sedang berseteru,

"𝙺𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚒, 𝙻𝚞𝚗𝚊. 𝚂𝚎𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚞𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗. 𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚔? 𝙰𝚙𝚊 𝚖𝚘𝚝𝚒𝚏 𝚔𝚊𝚔𝚊𝚔 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛𝚒𝚗 𝙻𝚞𝚗𝚊?"

"𝙶𝚊𝚞𝚜𝚊𝚑 𝚒𝚔𝚞𝚝 𝚌𝚊𝚖𝚙𝚞𝚛, 𝙰𝚛𝚞𝚝𝚊𝚕𝚊!"

"𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝𝚒, 𝙶𝚊𝚍𝚒𝚜 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚝𝚞, 𝙺𝚊𝚔!"

LABIRIN🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang