8. Late.

94 12 1
                                    

SEORANG pria terlihat sedang duduk di sofa ruang tamu itu sambil menggigit kukunya tanda ia sedang khawatir. Pria itu adalah Natthala yang sedang menunggu adik kesayangannya pulang dari tempat kerjanya. Tidak biasanya Binar belum pulang padahal jam sudah menunjukkan angka sembilan. Ia sudah mengirim pesan tapi tidak ada balasan dari Binar.

"Kau masih dimana Binar ini bahkan sudah jam sembilan lewat, mengapa kau membuat kakakmu ini khawatir." ujar Natta sambil terus melihat handphone yang berisi pesan yang masih belum dibalas.

Natta bergantian melihat jam dan handphonenya "Kalau sudah lewat dua puluh menit dan Binar masih belum juga membalas aku akan pergi ke kantornya."

Dua puluh menit berlalu dan Natta pun beranjak dari duduknya untuk mengambil jaket dikamarnya. Ketika Natta menaiki anak tangga yang kedua handphonenya tiba-tiba berbunyi. Natta kembali turun dari tangga tersebut dan mengambil handphone nya dan melihat nama yang tertera ternyata yang menelponnya bukanlah adiknya melainkan kekasihnya. Mars memang sering menelpon Natta setiap malam untuk saling bertukar kabar.

"Halo. Selamat malam sayang, kau sedang apa sekarang?"
"Halo, malam juga." Natta membalas telepon dari Mars dengan singkat sedangkan Mars yang mendengar suara Natta ia merasa aneh Natta itu selalu membalas teleponnya dengan ceria kekasih Mars itu juga orang yang banyak berbicara.
"Ada apa dengan nada bicaramu? kenapa tidak seperti biasanya?"

"Aku tidak apa-apa Mars. Aku sedang mengkhawatirkan Binar. Ini sudah mau jam sepuluh dan ia belum pulang Mars. Aku sudah menunggunya dari tadi, aku juga sudah menelponnya berkali-kali tapi ia tidak mengangkat telepon dariku."

"Sayang kau tidak tahu bahwa adikmu itu bekerja diperusahaanku kan? Jadi sekarang berhenti menggigit kukumu dan duduk dengan tenang tadi Jef menelponku katanya ia akan lembur hari ini dengan Binar jadi kau tidak perlu khawatir."  Mars tahu kebiasaan kekasihnya ketika panik ia akan menggigiti kukunya.

"Benarkah aku sangat khawatir karena Binar tidak mengangkat teleponku, aku takut terjadi sesuatu dengannya."

"Mungkin baterainya habis. Aku baru saja mendapat pesan dari Jef katanya ia akan mengantar Binar pulang. Apa Binar masih belum mengetahui kalau aku adalah kekasihmu?"

"Aku masih belum memberitahunya Mars nanti aku akan mengatakan padanya. Terimakasih sudah menenangkanku aku tutup teleponnya."

Setelah menutup pembicaraan di telepon dengan Mars ia mulai mengikuti ucapan kekasihnya itu. Natta mulai duduk di sofa sambil menunggu Binar pulang. Mengapa ia bodoh sekali sampai tidak mengingat adiknya itu bekerja di perusahaan kekasihnya.

CEKLEK
Terdengar suara pintu yang terbuka Natta yang mendengar itu langsung berdiri dari duduknya untuk menyambut Binar. Terlihat Binar yang mulai memasuki rumah dan mendudukan dirinya di sofa karena tubuhnya terasa lelah.
"Kau baru pulang Bin? Tumben sekali jam segini kau baru pulang? Apa kau tidak mengecek ponselmu?" tanya Natta

Binar merasa bersalah pada Kakaknya karena sudah membuat Kakaknya itu khawatir padanya "Aku baru saja lembur Kak dan ya ponselku baterai nya habis jadi aku lupa mengirim pesan pada Kakak, pasti Kakak menunggu aku ya sedari tadi. Maafkan aku ya Kak Nat." jawab Binar

"Kau membuat Kakak khawatir, kedepannya jangan lupa beri kabar pada Kakak. Tadi kau pulang dengan apa, Bus sudah tidak beroperasi dan kau tidak mungkin memesan Taksi online dengan ponselmu itu." ujar Natta

"Tadi aku diantar oleh ceo ku Kak."

Natta tersenyum mendengar jawaban dari Binar "Benarkah Kakak rasa atasanmu itu pasti baik ia bahkan mengantarmu sampai rumah."

Binar mendecih "Kalau ia baik ia tidak mungkin membuat aku pulang sampai larut malam Kak. Lebih baik ceo ku yang dulu Kak Mars tidak pernah memberi aku lembur."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Scenario [JESBIBLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang