5 | Keberanian

18 15 2
                                    

~Happy Reading~

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"VELI!" Teriak Bagas. "Apa yang kamu lakukan ke adik mu?"

Deg

Suara amukan Bagas terdengar nyaring ditelinga Veli.

"Bukan aku pah yang dorong Kimmi." Bantah Veli yang tak terima melihat sorot kebencian di mata mereka semua.

"Kalau bukan kamu siapa hah?! Jelas-jelas kamu ada di tepi tangga. Kalau bukan ulah mu, lalu ulah siapa lagi?!" Teriak Manda.

"Kimmi bangun sayang." Manda mengguncang badan Kimmi. "Bertahan ya sayang."

Manda menatap Veli kembali. "Puas buat adek mu celaka Veli?!"

Raffa naik ke atas tangga dan menarik tangan Veli hingga sampe ke dasar tangga. Di sela-sela menuruni tangga Raffa berbisik sesuatu di telinga Veli. "Badan lo bagus juga, dek." Kemudian Raffa menghempaskan cekalan hingga Veli jatuh tersungkur ke lantai.

"Dasar kamu anak kurang hajar. Kamu hampir saja membunuh adik mu sendiri, jalang." Teriak Bagas, kemudian melepaskan ikat pinggang di badannya.

"Kalian seenaknya menuduh aku tanpa bukti seakan-akan semua itu salah Veli," ucap Veli tak terima.

"Berani ngejawab hah?!" Bagas menarik ikat pinggang nya dan memukul badan Veli dengan kencang. "Dasar anak kurang ajar."

CTAR

"Anak pembawa sial." Bagas memukuli lagi badan Veli menggunakan ikat pinggang.

"DASAR JALANG!"

Pukulan demi pukulan Veli terima tanpa ringisan bahkan tangisan, hanya ada ekspresi datar dengan menatap mereka satu persatu.

"DASAR ORANG TUA LAKNAT!" Murka Veli.

Deg

Bagas yang hendak memukuli Veli segera ia urungkan tangannya dan menjatuhkan ikat pinggang.

"Selama ini gue diem karena menghargai kalian sebagai orang tua gue dan saudara - saudara gue. Tapi apa balasannya? Gue selalu mendapatkan kekerasan dari keluarga gue sendiri. Kenapa kalian setega itu sama gue, hah!?" Veli menatap mereka dengan perasan benci.

"Kamu mau tau, kenapa kita selalu berbuat seenaknya sama kamu?" Ujar Manda yang sudah mengeluarkan air mata nya melihat Kimmi yang masih tak sadarkan diri. "Karena kamu bukan anak kandung kami. Kamu hanya anak pembawa sial."

Veli tersenyum sinis, ia tidak kaget mendengar penuntutan itu. Dari banyaknya perlakukan kasar mereka sudah menjawab, bahwa ia hanya gadis yang tak diinginkan. Kata orang, melakukan kekerasan kepada anak adalah bentuk kasih sayang? Omong kosong macam apa itu.

Axevelia is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang