7 | Keputusan

11 8 3
                                    

~Happy Reading~

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Veli memegangi kepalanya yang terasa pusing. Matanya menatap sekitar, seperti berada di sebuah kamar yang entah milik siapa. Veli menatap wanita yang duduk di tepi ranjang dan keempat laki-laki yang sedang berdiri di belakang perempuan tersebut.

"Syukurlah kamu sudah sadar, bagaimana? Apa ada yang sakit?" Perempuan cantik bernama Zia memegang salah satu bahu Veli untuk membantunya duduk.

'Mereka siapa?' Pandangan Veli menatap keempat pria yang berdiri di sana dan begitu asing di pikirannya.

"Veli---Ini suami saya, dan mereka adalah ketiga putra saya. Itu Vano, Ansel dan Kei," ucap Zia menjawab kebingungan Veli.

Veli mengangguk paham dan tersenyum menanggapinya. Ia menatap Zia kemudian menggenggam kedua tangan nya kala teringat sesuatu.

"Tante gapapa? Nggak ada yang luka kan tante?" Tanya Veli memastikan bahwa setelah dirinya pingsan tak ada lagi pria bertopeng yang ingin mencelakai Zia.

"Iya, tante baik-baik saja. Justru tante yang harusnya bertanya, apa ada yang sakit, Veli? Pukulan di bahu mu apa masih terasa sakit?"

Veli sedikit menggerakkan pergelangan tangan kiri nya, sedikit sakit, mungkin saja sudah membiru.

"Sedikit sakit tante." Jawab Veli dengan tersenyum untuk memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Tante boleh bertanya pada mu, sayang?" Tanya Zia meminta persetujuan.

"Mau nanya apa tante?"

"Kamu kenapa bisa ada di tengah hutan sendirian? Emang nya kamu mau kemana?"

Veli diam sejenak, dirinya bingung apakah harus seterbuka ini untuk cerita kepada orang yang baru di kenal?

Melihat ekspresi wajah Veli Zavian paham bahwa gadis itu merasa tak yakin untuk cerita. Mereka semua sudah membaca identitas yang di berikan oleh asisten Zavian yang bernama Haris. Sangat malang nasib yang menimpa hidup Veli, sedari kecil sudah mendapatkan kekerasan fisik dan mencari pekerjaan untuk uang jajannya.

"Mungkin kamu belum percaya sepenuhnya pada kami. Biar saya perjelas lagi---" ujar Zavian yang menghampiri Veli dan mengusap rambut Zia.

"Kamu berada di kediaman Leomord. Saya ingin berterimakasih karena kamu sudah menyelamatkan istri tercinta saya. Mungkin kata terima kasih masih kurang untuk di sandingkan dengan nyawa seseorang. Oleh karena itu, kami sangat berutang budi kepada mu. Veli ingin apa untuk kami kabulkan?"

Veli kaget saat berada di tengah-tengah keluarga Leomord. Siapa yang tak kenal marga mereka? Sudah banyak artikel yang mengatakan bahwa Leomord merupakan perusahaan terbesar ke dua di Asia. Bahkan Veli pun tau, bahwa keluarga Leomord termasuk pemimpin mafia terbesar di Asia. Veli mengetahuinya karena dia tergabung dengan kelompok pembunuh bayaran dan mengetahui siapa saja kelompok mafia untuk bersikap hati-hati pada organisasi tersebut.

Axevelia is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang