10

89 7 0
                                    

⚠️
Happy reading....







Hari saat Nevanar merebut sesuatu yang bukan haknya..

"Apa yang terjadi! Kak Jeno!!"

Jisung dibuat terkejut saat melihat Jeno tetiba terbangun dengan nafas tersengal.

"Sakit, Jisung. Panas! Arghhh!"

Jeno menepuk dadanya begitu keras.

"Renjun. Ada apa dengannya. Kenapa? Apa yang terjadi dengannya?"

Jisung terdiam. Otaknya tentu connect dengan maksud kakaknya. Tapi apakah mungkin?

"Tunggu sebentar. Aku akan mengambil persediaan air"
Hanya itu yang bisa ia usahakan.

Jeno tidak menggubris. Ia masih fokus dengan kesakitannya.

Kepergian Jisung membawa keberuntungan sendiri bagi seorang gadis pengintai bermata safir.

"Jadi dia yang dimaksud oleh tuanku?"

Dengan senyum lebarnya ia melangkah semangat.

"Pan.. nashhh!" Jeno mengerang rendah dengan jemari yang betah meremas dada kirinya.

"Kalau boleh aku akan membantumu, tuan muda"

Jeno mendongak. Kehadiran si gadis yang tiba-tiba menjadikan tatapan Jeno seolah kosong. Terhipnotis.

Jeno mengangguk kemudian pasrah saat dirinya diterjang si gadis.

"Call my name... succubus"

"Beauty succubus"
Jeno mengulanginya membuat succubus tersenyum senang.

Succubus menahan tawanya. Ia sangat senang bisa merayu lelaki ini tanpa harus pergi ke alam mimpi.

"Anghhh.. yeah.. asshhh, suka! aku suka!!"

Jeno hanya menggeram seiring succubus terus terlonjak diatas pangkuannya.

"Tunggu! Tahan dan jangan keluarkan dahulu!" Perintah succubus tidak bisa didengar Jeno.

Pria itu tidak bisa menahan untuk tidak menyemburkan cairan panasnya.

Jeno terengah. Ia yang masih berada di bawah pengaruh succubus hanya bisa menurut jika si succubus memintanya untuk bergerak.

Sebagai iblis, misi succubus adalah merusak manusia dengan seks kemudian memakan aura mereka untuk menambah umur serta kecantikan.

Dengan syarat succubus menghisap darah pertama si pria saat dirinya berada dipuncak.

"Sedikit lagi! Ah! Ah!"

Mata safirnya semakin terang pertanda succubus hampir sampai.

Ctak!

"καλούπι!!"

"AAak!"

Tanpa disangka dari arah belakang tengkuknya tertancap belati beracun milik Jisung.

"Apa apaan kau! Sial!"

Jisung mendekati pelaku utama. Saat ini succubus sudah menjadi abu.

Untung saja otaknya masih sanggup menampung mantra dari gurunya.

"Menyusahkan! Untung saja aku masih sempat membunuhnya"

Jisung mengerang jijik sebab terpaksa melihat keperkasaan Jeno yang masih setengah berdiri dan berlendir.

Ia mendadak disibukan membersihkan kekacauan sembari menggerutu.

Perjalanan masih memakan dua hari namun sudah ada kejadian seperti ini.

_TRAITOR_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang