7

79 12 0
                                    

Happy reading...

Nevanar baru selesai membersihkan dirinya setelah lelah berlatih pedang seharian ini. Ia menatap sendu ke arah tubuh Hell yang masih lemah.

Ia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia sekejam itu pada sang mate.

"Sayang, maafkan aku"
Monolognya sembari mengusap kening Hell yang terdapat kompresan.

Bagaimanapun juga omega seperti Hell tidak memiliki pertahanan tubuh sekuat alpha.

Juga..

Tolong ingat. Bagaimanapun juga kekuatan mate itu suci, paling besar sekaligus kuat.

Jadi mau bagaimanapun dirusak, meski goyah mate tidak akan rapuh.

Catat itu.

Hell mengerjap. Matanya memicing karena pencahayaan yang menyengat mata.

"Alpha.." Gumamnya.

Nevanar terkejut. Ia tidak sadar jika suaranya mengganggu Hell.

Hell menatap Nevanar sendu. Perlahan air matanya turun.

"Sayang, maaf"

Hell hanya diam menunggu apa lagi selain kata maaf yang akan keluar dari mulut alphanya.

"Aku berhak diberi hukuman. Apapun itu asal jangan menjauh dariku"

Nevanar berkata tulus. Tangannya menggenggam tangan Hell.

Gadis itu menggeleng. Ia tersenyum tipis.

"Cukup jangan begitu lagi, alpha. Aku tidak suka"

Memang siapa yang akan menyukai sadisme sex.

Nyatanya selesai Nevanar meminta gadis itu menghisap keperkasaannya memang dirinya dilepaskan namun malang selanjutnya ia tidak sadarkan diri.

Tidak sadarkan diri dua hari dan baru bangun malam berikutnya.

Nevanar mengangguk. Ia tersenyum lalu mendaratkan banyak kecupan di setiap sisi tangan dan wajah Hell.

"Aku berjanji akan selalu melindungimu"

Ucap Nevanar sembari menelusupkan wajah menghirup feromon Hell.

Hell tersenyum.

Hell percaya Nevanar itu tulus.
Hell percaya Nevanar itu mencintainya.
Hell percaya Nevanar itu satu satunya titipan moon godes untuknya.

Tiba-tiba Hell membulatkan mata saat Nevanar tergesa membuka seluruh kain bagian atasnya.

"Alpha..."

Ia menahan tangan kekar suaminya yang ingin membuka milik pria itu sendiri.

"Ssh, jangan berpikiran macam-macam, sayang. Kau percaya padaku, kan?"

Hell mengendurkan cengkeramannya ditangan Nevanar. Ia mengangguk dengan wajah polosnya.

Segera ia menelanjangi bagian atas Hell dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

"Aku pernah membaca, ini akan membuat tubuhmu cepat kembali seperti semula"

Hati Hell menghangat, itu menghantarnya pada puncak tertinggi kepercayaan pada sang alpha.

"Selamat tidur. Love you"

Hell mengusak gemas, ia bahagia.

"Eum.. Love you more, alpha"

Lihatlah bagaimana Nevanar sangat mencintai Hell.





_traitor_

_TRAITOR_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang