A Strange Engagement: 03

149 7 0
                                    

Rion menatap dapurnya yang sudah berantakan. Wajahnya penuh keraguan, tapi kali ini ia benar-benar ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Setelah semua perhatian yang Jared dan Julian berikan, Rion merasa harus membalas dengan sesuatu yang istimewa. Ide untuk memasak bekal sendiri muncul di kepalanya. Meskipun ia bukan jago masak, ia yakin bisa melakukannya-dengan bantuan maminya, tentu saja.

"Ayo, Rion, kamu bisa," gumamnya pada diri sendiri, sambil mengambil teleponnya dan menelepon ibunya.

Maminya menjawab dengan suara ceria, "Sayang, ada apa? Mau minta tips skincare lagi?"

Rion terkekeh. "Bukan, Mi. Kali ini aku mau masak... buat Jared dan Julian."

Maminya langsung terdengar terkejut. "Wah, serius? Bagus, itu baru namanya usaha! Mau masak apa?"

Rion menatap bahan-bahan di depannya. "Mungkin yang simpel aja, Mi. Chicken teriyaki sama salad?"

"Baiklah, gampang kok itu. Kamu tinggal ikuti langkah-langkahnya, jangan panik ya," jawab ibunya sambil mulai memberikan instruksi.

Selama beberapa waktu, dapur kecil Rion dipenuhi suara-suara gaduh. Wajan yang berdenting, aroma ayam yang dipanggang, dan sesekali Rion yang berteriak pelan karena takut gosong. Meskipun begitu, ada senyum di wajahnya karena merasa seperti melakukan sesuatu yang benar-benar spesial.

"Mi, kenapa ini sausnya jadi cair banget?" Rion mengeluh, melihat saus teriyakinya yang tidak sesuai harapan.

"Kamu belum kasih tepung maizena, kan? Itu buat kentalin sausnya," balas ibunya sabar.

"Oh... pantesan!" Rion tertawa malu. Meskipun kesulitan, dia tetap melanjutkan masaknya dengan semangat. Dalam hatinya, dia ingin membuat Jared dan Julian terkesan.

Setelah hampir satu jam lebih berkutat di dapur, akhirnya bekal untuk Jared dan Julian selesai juga. Rion memasukkan makanan itu ke dalam dua kotak makan dengan hati-hati, lalu mengirimnya melalui kurir ke kantor masing-masing.

"Semoga mereka suka," gumamnya pelan sambil menghela napas lega.

Saat waktu makan siang tiba, Jared sedang fokus mengerjakan laporan. Tiba-tiba, seorang kurir datang membawakan kotak makan yang dikirim Rion. Melihat bekal itu, senyum lebar langsung menghiasi wajahnya. "Dari Rion?" tanyanya dengan senang.

Dia membuka kotak makan itu dan menemukan hidangan yang terlihat sangat menarik. Ayam teriyaki dengan salad yang segar, semuanya tersusun rapi. Satu hal yang langsung menarik perhatiannya adalah perhatian Rion terhadap detail-bahkan ada sedikit pesan lucu yang ditempelkan di dalam kotak: "Untuk Jared, makan yang banyak ya. Dari Rion :)"

Jared menghela napas dalam-dalam. "Rion... cantik banget, bahkan sampai masakin kayak gini." Pikirannya mulai melayang, membayangkan Rion yang sibuk di dapur dengan apron, berusaha membuat makanan untuknya dan Julian.

Tanpa sadar, Jared merasa wajahnya mulai memanas. Lalu, tiba-tiba...

"Eh, kok... ini lagi?" Jared cepat-cepat meraba hidungnya dan merasa ada cairan hangat mengalir. Mimisan. Lagi.

"Astaga... serius, kenapa setiap kali gue mikirin dia, begini jadinya?" Jared langsung mencari tisu dan menutup hidungnya. "Ini beneran nggak masuk akal. Rion... dia tuh terlalu cantik. Apa dia... beneran cowok?"

Rasa ragu mulai muncul di kepalanya. Bagaimana mungkin seorang pria bisa secantik dan semanis itu? Apakah mungkin Rion sebenarnya perempuan? Jared menggoyangkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran itu, tapi keraguan masih tersisa. Rion memang sangat anggun, lembut, dan terlihat sangat... mempesona dalam setiap hal yang dia lakukan. Itu membuat Jared semakin bingung.

A Strange Engagement || NoRenMin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang