||05|| Drama Milik Ai.

153 32 0
                                    


[Charoite]
[Chapter 06: Drama Milik Ai]
[Nisrinalien]

[Charoite][Chapter 06: Drama Milik Ai][Nisrinalien]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Vote n Comment Please]

[Sudut pandang: Aquamarine Hoshino]

Ini sudah setahun, umur kami, Ruby dan diriku telah memasuki batas normal anak-anak dalam berbicara. Adik kami, Charo juga sudah bisa berbicara. Hal yang membanggakan saat anak kecil itu bisa mengucapkan kalimat-kalimat manis dengan wajah penuh coklat saat ulang tahun Ai datang, anak kecil itu berusaha membuat kue untuk Ai dengan tangannya sendiri, meski sedikit dibantu oleh Miyako, Ruby, dan diriku.

Bulan-bulan terakhir adalah bulan paling sibuk namun, juga paling menyenangkan yang pernah aku alami. Semua hal-hal yang manis dan pahit terjadi, mulai dari hari piknik pertama kami saat musim semi yang menyenangkan hingga Charo yang jatuh sakit karena musim dingin dan membuat Ai khawatir, semuanya benar-benar hal yang sangat penting untuk diingat.

Seperti biasa, hari ini Ai akan melakukan latihan pagi. Sebelum dia berangkat, aku melihatnya tengah duduk di atas kursi panjang sembari memainkan ponsel miliknya. Aku mendengar suara kaki yang berlari, aku menyakini itu adik perempuan ku, Ruby.

"Mama, mama! Bisakah mama mengelus kepalaku sebelum berangkat bekerja?" Anak menyebalkan itu, memeluk kaki Ai sembari berucap dengan nada memohon yang terdengar menyebalkan di telingaku.

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dia berucap; "tentu saja," sebelum mengelus kepala Ruby dengan penuh kasih sayang.

Ini adalah hal biasa untuk melihat adik perempuan ku, Ruby yang memanggil Ai dengan sebutan 'mama', padahal Ruby adalah hanyalah penggemar gila yang ingin mencari perhatian idola kesukaan nya, yang sayangnya adalah ibunya sendiri saat ini.

Menyebalkan.

"Ini adalah surga dunia," Ruby berucap sembari menikmati tangan Ai yang tengah mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang, wajah Ruby juga memerah kecil sebagai tanda bahwa dia sangat menyukai kegiatan ini.

Ai menghentikan tangannya secara tiba-tiba dan bertanya; "bagaimana kau belajar, mengucapkan kata-kata yang sulit seperti itu?" Dengan nada curiga. Aku panik dan membelakanginya, aku tidak berani menatapnya.

Dia mulai curiga?

"Pasti itu karena kecerdasan kalian yang tinggi, anak-anak ku memang luar biasa," ucapan nya membuatku tenang, Ai kembali mengelus kepala Ruby dengan lembut sembari tersenyum.

Charoite. [Oshi no Ko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang