Charoite. [Oshi no Ko]

>[Interlude: Ulang Tahun Ai]<

[Charoite]
[Interlude: Ulang Tahun Ai]
[Nisrinalien]

[!! Peringatan singkat !!]
Chapter ini tidak termasuk di dalam manga/anime Oshi no Ko. Ini hanyalah interlude, sebuah selingan ringan yang boleh kalian lewati, karena tidak akan masuk ke dalam cerita utama yang aku buat.

Itu saja, selamat membaca.

[Vote n Comment Please]

[Sudut Pandang: Charoite Hoshino]

•

Ini sudah hampir setahun sejak aku bereinkarnasi menjadi anak bungsu di keluarga Hoshino, aku sudah hampir berusia 10 bulan dan aku sudah mulai bisa berjalan serta mengucapkan beberapa kata, selain beberapa kata yang menurutku akan sulit diucapkan oleh seorang bayi.

Aku berada di tempat tidur bayi, aku bersama dengan kedua kakakku di sampingku, mereka tengah tidur. Ini masih terlalu pagi untuk seseorang bangun dan beraktivitas namun, aku malah terbangun lebih awal daripada yang lainnya.

Aku tidak bisa tidur lagi, jadi aku duduk dan mengambil boneka beruang di sudut tempat tidur bayi, boneka yang diberikan oleh Ai saat aku berusia tepat 8 bulan. Boneka beruang itu hampir tidak pernah masuk ke dalam mesin cuci, aku tidak pernah membiarkan boneka itu pergi. Bau boneka itu akan jauh berbeda dari bau saat boneka itu belum dicuci, bau boneka beruang yang belum dicuci itu memiliki wangi yang membuatku merasa nyaman, itulah sebabnya aku tidak mau boneka beruang itu dicuci.

Memeluk boneka beruang itu, aku mulai berpikir tujuan awal ku bereinkarnasi menjadi anak bungsu keluarga Hoshino. Aku memiliki banyak pertanyaan dalam benak ku, pertanyaan yang sulit untuk dialihkan selama aku berada di sini.

Bagaimana aku bisa menyelamatkan Ai saat dia akan ditusuk di masa depan?

Jika gadis yang mengaku sebagai penjaga arwah itu membenci Ai, mengapa dia ingin aku menyelamatkan Ai?

Apa yang salah dari penjaga arwah itu, hingga berpikir bahwa aku bisa menyelamatkan hidup Ai?

Apakah aku pantas berada di keluarga Hoshino, dengan diriku yang tidak memiliki bakat apa pun?

"Kau sudah terbangun, Charo? Selamat pagi." Aku mendengar suara dari belakang tubuhku, aku mencoba menoleh kan kepalaku dan melihat Aqua yang juga terbangun.

"Onii," aku berucap dengan suara ceria yang bisa aku keluarkan saat ini, aku sudah berbalik badan dan masih memeluk boneka beruang kesayanganku.

"Ini masih sangat pagi dan kau sudah terbangun, tetapi kau tidak menangis, kau anak yang baik," Aqua berucap saat dia meletakkan tangannya di atas kepalaku dan mulai mengelusnya, mengelus kepala bayi ku.