Chapter 2 (⁠◠⁠ᴥ⁠◕⁠ʋ⁠)

45 4 0
                                        

M POV


" wae geurae? Kenapa wajahmu sudah lesu saja?? " Kata Gi-hoon yang berada disebelahnya.

Keduanya berada di ruang pertemuan khusus untuk para wajah dari setiap jurusan.

" Berisik! " Sahut Hyun-woo yang terganggu dengan ekspresi Gi-hoon, seperti menikmati mood buruknya.

Hyun-woo sudah sejak awal menolak dirinya dipilih menjadi wajah dari jurusan nya, ia sungguh malas menghabiskan banyak energi untuk melakukan kegiatan seperti ini. Lebih baik digunakan untuk pergi tidur.

" Setidaknya banyak peminat di jurusan mu, meskipun rata-rata wanita " kata Gi-hoon.

" Banyak yang lebih baik dariku untuk hal ini, sudah jelas aku di manfaatkan "

" Karena kau tampan bajingan!, aku sungguh iri. Jika aku jadi kau mungkin aku sudah punya banyak kenalan wanita cantik- "

" Ekhem!! " Kyung-Mi tiba-tiba saja muncul didepan keduanya.

" -maksud ku sebagai teman kenalan Sunbae " seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

" Aku sudah memberikannya " kata Kyung-Mi pada Hyun-woo.

" kamsahamnida " ucap Hyun-woo.

" Kau ternyata tipe pria yang diam-diam memperhatikan~ " goda Kyung-Mi sembari menyenggol lengannya.

" Daripada opsi menggunakan bahasa isyarat, itu akan membuatnya merasa dipermalukan. aku tahu Sunbae berniat baik, hanya saja cara sunbae salah " pungkasnya.

Hyun-woo bermaksud menjaga perasaan orang tersebut di depan para Maba. Mengingat, orang tersebut menggunakan alat bantu dengar. Maba itu juga disabilitas satu-satunya diangkatan tahun ini, menurut kabar dari universitas.

" Baiklah, aku memang salah. Kau membuatku merasa berasalah, lalu kenapa tidak pergi sendiri untuk memberikannya?? "

" Apa Sunbae lupa, lihat wajah orang ini! " Kata Gi-hoon.

" Kamu benar, tentu saja dia akan langsung kabur melihat nya berwajah dingin seperti ini " Kyung-Mi setuju dengan perkataan Gi-hoon.

Hyun-woo hanya menggeleng heran.

" Ada hal kecil yang membuat ku penasaran. Apa paper clip itu milikmu??, dia sepertinya pecinta kucing "

" andwae, aku menemukan paper clip itu di rumah. Tergeletak di atas meja dan ku ambil "

...

•  Secret Puzzle

Musim hujan telah dimulai bersamaan dengan masa ujian yang sedang berlangsung di beberapa sebagian sekolah menengah pertama, termasuk di tempat sekolah Da-in saat ini. Da-in, 15 tahun di kelas 9.

" Apa yang akan kamu ambil " tanya teman sebangku nya Tae Ri, keduanya sedang membahas sekolah kelanjutan mereka.

" tentu saja yang berhubungan dengan kedokteran " jawab Da-in, walau itu adalah sebuah kebohongan.

" Lalu, apa kamu sudah memutuskan? " Tanya Da-in.

" Aku mengambil ilmu hukum, aku ingin sekali menjadi hakim dan aku tidak ingin lagi repot-repot dengan matematika! " padahal Tae-Ri cukup pintar dalam pelajaran matematika dibandingkan dengan Da-in sendiri.

" Terlebih lagi profesi ini tentu menjanjikan dengan bayaran yang sangat tinggi dan juga kekuasaan. Aku ingin membantu orang-orang untuk mendapatkan keadilannya "

2 kalimat terakhir menangkap Da-in, sesuatu membuatnya ragu dan mulai menghantui pikirannya.

" Aku pulang " ucap Da-in yang sudah tiba di rumah, sepulang dari sekolah.

Cuties Slide [END✔️] (From : Jazz For Two)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang