TRAVEL (rombak ulang)

Part 14

Hi, sebelum membaca pastikan vote dulu. Agar author semangat untuk up part selanjutnya.
_______________________________

HAPPY READING
.
.
.
.

"Ini benar-benar makanan yang paling enak menurutku!" ujar theo semangat, dia mulai memakan satu lagi.

"Aku juga mau," ucap aldi yang mulai menyomot satu rendang.

"Aku juga," ikut rio yang juga mengambil rendang satu.

Tanpa kata kai juga mengambil satu rendang.

Mereka bertiga mulai memasukkan rendang hasil colongan ke dalam mulut mereka masing-masing.

Mereka mengunyah makanan tersebut dengan nikmat. Daging empuk ber panduan dengan bumbu yang nikmat.

"INI MAKANAN KELAS ATAS ATAU APA?!" tanya aldi heboh.

"Benar-benar rasa yang unik, tapi ini enak banget," ucap rio memberikan dua jempol ke arah fany.

"Sial, aku mau lagi," ucap kai ketagihan dengan makanan asing.

Ziro yang mendengar teman-teman nya memuji masakan fany mulai penasaran. Seenak apasih.

Ziro tanpa kata langsung mencomot satu rendang yang tersisa di dalam bekal theo dan mulai memasukkan ke mulutnya.

Deg..

"Sial, enak sekali," gumam ziro.

Theo yang melihat bekalnya sudah habis pun marah. "Kalian laknat sekali, aku yang diberi memakan satu, sisanya kalian yang memakannya," ujar theo berkacak pinggang.

"Tak apa, besok akan ku buatkan lagi, tapi versi resep lain," ucap fany menenangkan theo.

"Kita juga mau fany!" ucap aldi, rio, kai, bersamaan.

"Jangan lupakan aku, aku belum mencicipi rendang tadi. Jadi bawakan aku dengan porsi yang banyak," ucap ruby tak tahu diri.

Fany yang mendengar mereka hanya tertawa, ternyata masakannya enak juga di lidah orang asing.

"Aku," ucap ziro tiba-tiba.

Atensi mereka teralihkan ke ziro, mereka menatap ziro dengan tanda tanya.

"Aku juga mau, bawakan aku bekal juga," ucap ziro sekali lagi.

Mereka yang mendengarnya tak percaya, tumben sekali ziro juga mau.

"Aku bisa membuatkan kakak bekal yang lebih enak dari dia," ucapan tiba-tiba dari lily.

"Tidak usah. Aku hanya ingin mencoba masakan fany," ucap ziro menolak lily. Sebenarnya dia merasa malu karna ingin merasakan lagi masakan fany yang enak.

"T-tapi kak-" belum selesai lily berbicara, tiba-tiba ada yang menarik rambutnya dari belakang.

"Jalang sialan, berani sekali kau mendekati tunangan ku dan menempeli tunangan ku bak kutu rambut!" ujaran pedas itu keluar dari mulut jessica.

Itu dia! Jessica sang pemeran antagonis yang akan berakhir dengan tragis.

"Miris sekali nasip nya," batin fany meringis.