"Karina tunggu!" Suara seorang gadis berteriak. Karina yang di panggil berhenti dan menoleh ke belakang, melihat Yeji yang berlari menghampiri.
"Lo mau mampir ke kafe dulu gak?" Tanyanya. Karina mengangguk, sore ini dia berniat untuk datang ke kafe nya Giselle. Karena memang sudah lama juga kan. Dia juga ingin melihat bagaimana gadis Kim itu bekerja disana.
"Oke gue ikut." Kata si Hwang. Mulai berjalan bersisian dengan Karina.
Sore ini langit terlihat sedikit mendung, matahari malu-malu menunjukkan dirinya, bersembunyi di balik awan gelap. Karina tidak khawatir jika nantinya akan hujan, karena dia menumpang di mobil Yeji.
"Lo emang sering kesana ya?" Tanya Karina menatap Yeji yang fokus di bangku pengemudi. Yeji hanya mengangguk, mencuri pandang ke arah Karina sambil bertanya-tanya kenapa perempuan itu masih menatapnya.
"Kenapa, Rin? Ada yang salah di muka gue?" Yeji bertanya, sambil memeriksa wajahnya di kaca spion. Karina menggeleng pelan, "gue boleh nanya gak?"
"Itu lo udah nanya sih." Ucapnya. Karina terkekeh pelan sebelum bertanya. "Lo pacaran sama Lia ya?"
Yeji terkejut, mengerutkan alisnya ke arah Karina. "Lia? Kok bisa mikir gitu?"
"Lo lupa? Kita satu fakultas bareng dan gak cuma sekali gue liat dia sering jemput lo. Dia juga sering mampir ke kelas, kan? Gue juga pernah liat dia nungguin lo di parkiran."
Yeji terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Sepertinya Karina menjadi salah satu dari banyaknya orang yang termakan rumor itu.
"Dia bukan pacar gue. Kita gak pacaran." Jawab Yeji santai. Karina nampak kebingungan, dengan hubungan yang sedekat itu, mereka tidak pacaran?
"Kita emang deket banget, udah dari lama. Mungkin jadi kebiasaan dia sering jemput gue, dulu juga gitu waktu SMA. Karena rumah kita memang searah." Yeji menjelaskan.
Karina menatap Yeji, mencari apakah ada kebohongan di wajahnya.
"Serius deh, lo jangan percaya orang-orang yang bilang kalo gue pacaran sama Lia." Ucap Yeji.
"Sorry, tapi lo deket banget sih sama dia gimana gue gak mikir gitu." Balas Karina. Yeji terkekeh, bukankah dia juga begitu?
Mereka sudah sampai ngomong-ngomong. Tapi sebelum Karina melepas seat belt nya, pertanyaan Yeji membuatnya terhenti.
"Lo gimana?"
"Gimana apanya?"
"Gue juga sering liat Jeno jemput lo."
Karina terdiam, matanya mencari sesuatu yang tak pasti. Tidak berani membalas tatapan Yeji.
"Walaupun lo sedeket itu sama dia, gue gak yakin kalian pacaran." Kata Yeji, lama memandang ke arah si Yoo yang entah kenapa jadi seperti orang yang tiba-tiba gugup.
"Sebenernya gue sama dia..."
Ucapan Karina menggantung, membuat si gadis bermata kucing gemas menunggu kelanjutan nya. Tapi saat Karina akan melanjutkan ucapannya, dia terkejut karena wajah Giselle tiba-tiba muncul di balik kaca mobil.
"Ngapain kalian berduaan di mobil?." Tanya Giselle saat Yeji membuka pintu dan keluar.
"Ck lu datangnya bisa telatan dikit gak sih? Jadi penasaran kan gue." Kata Yeji. Giselle mengerutkan keningnya kebingungan. Sementara Karina baru keluar dan tersenyum ketika Giselle menatapnya.
"Tumben kesini? Baru inget kalo temen lo punya kafe?" Giselle berucap, sambil menyilangkan tangannya.
Karina cengengesan, merangkul Giselle dan membawanya masuk ke dalam kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pleasure || Jiminjeong
Jugendliteratur"As you like, my pleasure." Winrina story! Jiminjeong cross!