Part Sebelumnya...
"Oniel aku lupa sikat gig~~ eh eh" Chika membulatkan mata lantaran langkah cepatnya tergelincir akibat kakinya yang basah, kedua mata Oniel terbelalak, ia kaget dengan kemunculan Chika yang secara tiba-tiba sudah ada di depan matanya.
BRUKKKK!
Alhasil Oniel dengan reflek menangkap tubuh Chika agar tidak terjatuh, namun dorongan dan beban tubuh Chika membuat Oniel tidak bisa menahannya, langkah Oniel mundur beberapa jarak, hingga Oniel memutar tubuhnya bertukar posisi dengan Chika, sampai akhirnya Oniel terjatuh dan menindih tubuh Chika di atas kasur.
BRUKK!
Waktu seakan berhenti, antara Oniel dan Chika sekarang saling bertatapan satu sama lain dengan intens, kedua dada mereka saling menempel, jarak wajah Oniel dan Chika cukup dekat, namun tertahan oleh kedua tangan Oniel yang menumpu di kasur.
Mie gelas di tangan Oniel menghilang, makanan itu sudah tumpah berantakan di lantai, keduanya tidak peduli akan hal itu, mereka terlarut dalam sebuah tatapan intens dimana mulut Oniel masih menggantung satu utas mie panjang yang menyentuh bibir Chika, ujung mie tersebut juga sudah masuk ke dalam mulut Chika.
Detak jantung sudah dirasakan masing-masing sangat begitu kencang, Oniel memuji keindahan yang ada di depan matanya, di mata Oniel sekarang, ia melihat Chika masih mengenakan handuk putih sedada yang memperlihatkan kedua bahunya, warna putihnya begitu bersinar dan berkilau dengan bulir-bulir basah di sekitar bahu dan lehernya.
Handuk yang menutupi bagian bawah dada Chika hampir saja menunjukkan bagian ujung dadanya, manik mata Oniel mengerjap beberapa kali mengagumi betapa cantiknya seorang Chika dengan jarak sedekat ini, apalagi rambut pirangnya yang panjang dan tergerai.
Berbeda dengan sudut pandang Chika, tubuhnya saat ini terasa sangat berat dibawah tindihan Oniel, namun beban tersebut seakan tidak terasa, Chika seperti sedang tidak bergeming dengan posisinya saat ini, nafasnya menjadi berat dan tidak beraturan, apalagi Chika merasakan dan melihat satu utas mie di mulut Oniel menyambung dengan mulutnya saat ini.
"Ka..kamu cantik banget Chika" Oniel secara sadar melontarkan kata-kata itu dari mulutnya, debaran jantung Chika semakin kencang, wajahnya terasa sangat panas mendengar pujiannya, ada rasa menggelitik seperti kupu-kupu berterbangan di perutnya.
Sebuah tindakan mengejutkan dari Oniel membuat Chika membulatkan mata, bibir Oniel terlihat melakukan gerakan menarik mie yang menggantung, gerakannya begitu perlahan dan hati-hati, mengikis jarak wajah Oniel mendekati bibir merah muda Chika.
Tanpa sadar, kedua mata Oniel dan Chika sama-sama terpejam secara naluriah, seiring panjang mie di mulut Oniel semakin pendek dan hampir habis.
TOK
TOK
TOKSuara ketukan pintu mengagetkan Chika dan Oniel, sesaat dimana Oniel hampir mencium bibir Chika, namun dengan kesadaran penuh Chika membuka matanya lebar-lebar dan tampak memberontak dengan mendorong tubuh Oniel agar menjauh.
Terpaksa Oniel bangun dan berguling ke samping kasur, sementara Chika langsung berlari perlahan-lahan kembali menuju ke kamar mandi, suasana kembali sunyi dan hanya terdengar suara hujan deras diluar, Oniel terduduk di kasur dengan nafas cukup berat, kepalanya mendongak ke atas mencoba mencerna apa yang barusan saja terjadi.
"Lu ngapain sih tadi Oniel! Lu gila ya? arrgghh!" Oniel memaki dirinya sendiri akibat perbuatannya, ia benar-benar lepas kendali hampir saja melakukan hal yang akan membuat masalah baru ke depannya, dalam pikirannya sekarang ini, Oniel diselimuti rasa ketakutan, bagaimana jika Chika marah padanya barusan? Apa yang dipikirkan Chika dengan perbuatannya tadi? Kejadiannya begitu cepat, hampir saja dia merusak citra kesetiaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Hujan
Teen FictionDia yang berhasil merebut hatiku dalam waktu yang singkat dan aku benar-benar yakin kalau perasaan yang ku punya untuk dirinya adalah cinta yang nyata bukan hanya perasaan sesaat - Chika - Entah perasaan apa ini tetapi aku sangat tidak suka jika mel...