Author Pov.
Hujan deras akhir-akhir ini selalu menghiasi ibu kota Jakarta setiap harinya pada malam hari, hawa dinginnya memang cocok untuk digunakan bersantai di rumah dan tiduran dengan tenang, namun tidak bagi Oniel dan Indah, keduanya harus melakukan aktifitas rutinnya pergi ke tempat latihan sanggar tari.
Sebelum Oniel lanjut membawa mobilnya dan juga Indah ke tempat latihan, Oniel sudah menentukan untuk hari ini sebagai hari bersejarahnya, ia akan menyatakan perasaannya terhadap Indah yang sudah lama sekali dipendamnya,
Perkataan Gita tempo hari lalu membuat Oniel cukup percaya diri jika Indah juga memiliki perasaan yang sama dengannya, sepanjang perjalanan menjemput Indah, jantung Oniel sangatlah berdebar kencang, Indah malam ini sangat cantik, penampilannya yang menggunakan dress putih kembang-kembang putih membuat Oniel sangat mengagumi kecantikannya, wajah orientalnya benar-benar khas seorang gadis cantik asli Indonesia."Kamu mau apa Indah?" Oniel sudah berdiri di depan kasir pemesanan, suasana sekitar kafe terlihat lumayan ramai malam ini.
"Hmm.. Cappucino aja sama kentang, kamu?"
Oniel mengangguk kemudian menoleh pada penjaga kasir, "Aku apa ya? Espresso aja satu, terus cappuccino, jadi kentang gorengnya dua"
Setelah Oniel memesan, ia mengajak Indah duduk pada meja yang ada di tengah-tengah, namun belum sampai Oniel duduk, pandangan Oniel tertarik pada punggung seseorang berambut panjang yang menggunakan topi hitam, postur tubuhnya yang langsing semampai membuat Oniel diam sejenak berdiri, ia rasanya tidak asing dengan perempuan tersebut.
"Niel duduk" Indah seketika menyadarkan lamunan Oniel, "Kamu liat apa?" Indah mengikuti arah pandang Oniel, ia juga melihat seorang perempuan yang duduk sendirian membelakangi posisi mereka berdua.
Oniel menggeleng, lalu duduk saling berhadapan satu sama lain, pemandangan hujan pada kaca bening cukup membuat suasana menjadi cukup tenang dan damai, daripada memikirkan hal lain, lebih baik Oniel menopang dagunya untuk memperhatikan Indah yang tampak serius dengan ponselnya.
Indah menghentikkan aktifitas pada ponselnya karena menyadari sedang menjadi pusat perhatian, ia pun menyingkirkan ponselnya ke samping, kemudian ikut menopang dagunya membalas tatapan Oniel, karena umumnya jika seseorang sedang ditatap, pasti dia akan bertanya kenapa kamu liatin aku?.
Tidak dengan Indah, ia justru akan ikut menatap lawan bicaranya di depan, keduanya kini seperti sedang bertanding adu tatap, senyum dan tawa kecil terhias di wajah keduanya tanpa ucapan keluar, Oniel sejak kapan hari sering melakukan hal ini."Di wajah kamu ada basonya ya?"
Indah seketika itu juga mengernyit heran dengan kedua alisnya yang menekuk, "Apa? maksud kamu? Pipi aku bulet gitu?" Indah memencet sendiri kedua pipi gembulnya, "Ihh, iya emang kenapa kalo pipi aku bulet?"Oniel menggeleng dan tertawa kecil, "Bener sih tapi bukan wajah kamu ada basonya, makanan favorit aku baso, terus aku juga suka baso."
Indah sejenak terdiam mencoba mencerna ucapannya, detik berikutnya ia langsung mengerti maksud ucapan Oniel, ternyata dia menggombal berkedok lelucon kecil, "Boleh-boleh, berarti kamu mau makan pipi aku?" Indah berpose lucu dengan mencubit sendiri kedua pipinya sambil memanyunkan bibirnya. Oniel gemas sekali dengan posenya, ia membentuk kedua tangannya seperti cakar ingin sekali mencubit pipinya.
"Silahkan, ini Cappucino sama Espressonya Kak." Pelayan baru saja datang dan meletakkan pesanan mereka di atas meja, "Kentang gorengnya dua, sudah semua ya?"
"Sudah, terimakasih ya mba"
Setelah pelayan tersebut pergi, Oniel langsung meminum sedikit kopi espressonya, tidak ada rasa dan pahit, namun nikmat sekali rasanya di suasana hujan dan dingin seperti ini, badan menjadi terasa hangat dan rileks ketika meminum secangkir kopi panas, sementara Indah mengambil potongan kentangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Hujan
Teen FictionDia yang berhasil merebut hatiku dalam waktu yang singkat dan aku benar-benar yakin kalau perasaan yang ku punya untuk dirinya adalah cinta yang nyata bukan hanya perasaan sesaat - Chika - Entah perasaan apa ini tetapi aku sangat tidak suka jika mel...