19. Perang Saudara: Neon vs Netral

45 3 0
                                    

🐯

Daffanka Arka Wijaya dan Devan Adrian Wijaya adalah sepasang kembar berusia 17 tahun yang tinggal bersama kakak sulung mereka, Jevan, serta orang tua mereka. Walaupun satu rahim, tapi sifatnya beda jauh banget. Jevan mah kalem abis, beda sama Daffa yang cool tapi suka nge-game. Nah, kalau Devan? Jamet abis tapi dia juga suka nge game, recehnya minta ampun, dan selalu jadi pusat perhatian. Pokoknya, mereka ini kayak langit sama bumi deh!

...

Suatu hari, mereka terlibat dalam perdebatan sengit tentang hal yang sepele: warna favorit untuk kamar mandi. Daffa berpendapat bahwa warna putih adalah pilihan paling netral dan elegan, sedangkan Devan bersikeras ingin mengecat kamar mandi mereka dengan warna biru neon bercorak bintang.

"Putih mah basi, Daf! Kita kan anak muda, harusnya kamar mandi kita kece badai, kocak" seru Devan dengan semangat.

"Hmm, mulai deh, ni pasti bakal lama. Gua jadi pusing dengernya" gumam Jevan yang sudah muak melihat perdebatan unfaedah adek nya

Daffa hanya menggelengkan kepala. "Biru neon? lo mau mengubah kamar mandi kita jadi apaan, Dev? Gua donasiin juga lo lama lama " ucap Daffa sambil memijat pelipis nya seperti orang pusing

Perdebatan mereka semakin memanas hingga akhirnya Jevan, kakak sulung mereka yang biasanya tenang, akhirnya tidak tahan. "Sudah-sudah, kalian berdua ini kaya anak kecil! Bertengkar terus gara-gara warna cat kamar mandi doang. Lo berdua gak capek setiap hari debat mulu! Lelah gua jadi kakak!" keluh Jevan" timpalnya sambil menutup telinga

"Gua kan cuma menyampaikan pendapat, Bang" jawab Devan dengan nada datar.

"Iya gua paham, tapi pendapat lo itu aneh-aneh semua!" sahut Daffa yang gak kalah datar dari kembaran nya.

"Aneh bagi lo, mungkin tidak bagi gua, tinggal terima apa susah nya si Daf" balas Devan dengan menatap horor saudara nya yang berfikir ide dia jelek.

" Bang, lo ga kasian liat mental gua terkoyak habis sama Devan?" adu Daffa pada abang nya yang udah pusing melihat perdebatan mereka tapi masih sabar mendengarkan mereka

"Haduh, kepala abang juga nyut nyut an dengar suara kalian. Udah abang mending pergi ke kantor daripada disini sama kalian" ucap Jevan yang bangkit dari sofa, dia tidak kuat jika harus menemani adek kembar nya bisa bisa gendang telinga nya akan pecah.

Daffa menghela napas panjang. Ia menatap dinding kamar mandi nya yang berwarna putih polos itu. 'Putih itu membosankan,' gumamnya dalam hati. Ia ingat saat Devan mengusulkan untuk mengecat kamar mandi mereka dengan warna biru neon bercorak bintang. Daffa menggelengkan kepala. 'Kembaran gua benar-benar aneh. Gua mulai meragukan Devan, tu anak beneran adek gua' pikirnya.

Perdebatan mereka pun berlanjut tanpa ada tanda-tanda akan berakhir. Jevan pun menyerah untuk melerai pertengkaran mereka, bahkan orang tua mereka juga sudah menyerah jika anak kembar nya lagi debat karna pasti berujung dengan saling mendiamkan satu sama lain. Perdebatan random antara si kembar ini udah jadi menu harian. Ya udahlah, biarin aja mereka ribut, yang penting rumah tetap aman.

Semoga cerita ini menghibur kalian. Mau tahu kelanjutan kisah mereka? Jangan lewatkan bab selanjutnya!

Tap bintang nya dan tinggalin komentar ya, Dukungan kalian berarti banyak 🤗

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang