🐯
Di suatu sore yang cerah, di sebuah rumah kecil yang nyaman, terdengar suara riuh dari dua saudara yang tengah berdebat di ruang keluarga. Abang, bernama Javas, dan adik laki laki nya, Marvin sedang berselisih paham mengenai lelucon bapak-bapak yang baru saja mereka dengar dari Daddy mereka.
"Lelucon bapak bapak itu selalu basi dan garing, Bang! Nggak lucu sama sekali," kata Marvin dengan nada kesal. "Daddy selalu bilang, 'Kenapa ayam menyeberang jalan? Karena mau ke seberang!' Itu kan lelucon kuno banget."
Javas tersenyum dan membalas, "Tapi itu kan justru yang bikin lucu, Dek! Sederhana dan klasik. Lagipula, lelucon bapak-bapak itu punya daya tarik tersendiri. Mereka nggak perlu rumit buat bikin orang ketawa."
Marvin menggelengkan kepala. "Mungkin lo aja yang gampang ketawa, Bang. Gua lebih suka lelucon yang lebih cerdas dan nggak ketebak."
Javas tertawa kecil. "Vin, jangan terlalu serius! Hidup ini kadang juga butuh hal-hal sederhana yang bisa bikin kita senyum. Lelucon bapak-bapak itu sederhana tapi bisa bikin kita inget masa kecil, waktu kita sering dengerin cerita-cerita Daddy sebelum tidur."
Marvin termenung sejenak, mengingat momen-momen bersama Daddy mereka. "Ya, mungkin lo benar, Bang. Kadang lelucon bapak-bapak itu membawa kita kembali ke kenangan indah masa kecil. Tapi tetap aja, menurut gua mereka harus punya variasi yang baru."
Javas mengangguk setuju. "Iya, mungkin Daddy perlu nambah koleksi leluconnya. Tapi, gua tetap suka lelucon yang lama. Mereka punya pesona tersendiri."
Akhirnya, perdebatan mereka berakhir dengan tawa bersama. Keduanya sepakat bahwa meski selera humor mereka berbeda, keduanya tetap bisa menghargai lelucon bapak-bapak dengan cara mereka masing-masing. Karena pada akhirnya, yang terpenting adalah kebersamaan dan kenangan yang mereka ciptakan bersama keluarga.
Jangan lupa vote dan komen ya, guys! Pendapat kalian sangat berarti buat aku 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece
FanficFeli harus berperang melawan kelakuan para sepupunya yang sangat tak karuan. Kisah mereka yang selalu bersama entah disekolah maupun di rumah. "layaknya puzzle, yang memiliki karakter dan sifat berbeda, tapi mampu untuk saling melengkapi satu sama l...