"Apa kalian mencariku?". Tanya Yuki.
Sontak orang orang yang berkumpul terkejut dengan kedatangan Yuki.
"Ah! Hanagaki-kun!". Seru Hinata sambil menunjuk orang yang menyebut namaku.
Yuki menengok kearah Hinata.
"Kau mengenalnya?".
Wajah Hinata tiba tiba berubah menjadi merah dan sedikit malu.
"Dia... Pacarku...".
Yuki ber-oh ria. Dan kembali menatap kearah Hanagaki-kun.
"Dia?". Tunjuk Yuki ke arah Hanagaki-kun.
Hinata mengangguk.
Yuki menyilangkan tangannya didepan dadanya dan duduk diatas meja yang ada didepan Hanagaki.
"Jadi, kenapa kau menyebut namaku tadi?".
Hanagaki memasang wajah panik.
"Ak--- I-itu---".
Yuki menatap Hanagaki dengan tatapan curiga.
Yang ditatap semakin panik, sama halnya dengan teman teman yang ada dibelakangnya.
"Kalau kau tidak mau bilang apa apa, aku akan pergi sekarang". Seru Yuki.
"A-apa kau mengenal Sano Manjirou!". Seru Hanagaki untuk menghentikan Yuki.
Yuki menengok kearah Hanagaki yang terdiam.
"Tidak tuh, Ayo Hina-chan".
Yuki pun pergi sambil menarik tangan Hinata menjauh dari kelas itu.
Hinata melambaikan tangan pada Hanagaki sambil tersenyum simpul.
Setelah memilih beberapa makanan yang akan dibeli, Yuki dan Hina makan dimeja yang ada dikantin.
Yuki membuka Sandwich yang ia beli lalu memakannya dengan wajah riang.
"Yuki-chan". Panggil Hina.
"Hmm?". Yuki menjawab dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Sano Manjirou itu siapa? Kau bilang tidak kenal, tapi kenapa Hanagaki-kun bertanya tentangnya padamu?".
"Oh... Mikey itu teman kecilku, rumahku dekat dengannya".
"Mikey? Ah! Berarti kau berbohong pada Hanagaki-kun!".
"Kenapa? Kalau ku jawab jujur nanti akan menjadi pembahasan panjang, aku lapar jadi aku ingin buru buru pergi".
Hina menatap kearah Yuki dengan tatapan kesal.
"Baiklah... Setelah aku kenyang, kalau dia masih tertarik untuk bertanya padaku, aku akan menjawabnya...".
Hina pun tersenyum dan melanjutkan kegiatan makan siang mereka.
----
Beberapa hari berlalu, setelah pulang sekolah Yuki melihat Hanagaki dengan para teman temannya pergi kesuatu tempat.
Karena merasa penasaran, Yuki mengikuti mereka.
Mengikuti secara diam diam dan berakhir disebuah tempat yang cukup luas dengan banyak sekali anggota geng yang mengelilingi Hanagaki dan teman temannya.
"Bukannya mereka anggota Toman?". Ucap Yuki yang memperhatikan para orang orang yang sedang berkumpul.
Beberapa saat kemudian Hanagaki dipukuli oleh salah seorang dari orang orang disana.
Yuki terkejut melihat Hanagaki yang sudah babak belur.
Merasa suasana menjadi kacau, Yuki keluar dari persembunyiannya.
"Hey! Kenapa anggota Toman ada disini? Dan... apa yang sedang kalian lakukan??".
Yuki berlari mendekati Hanagaki yang sudah terkapar ditanah.
"Kau, pacarnya Hina-chan! Lukamu parah sekali! Apa kau bisa berdiri? Kita pergi dari sini sekarang".
"Tunggu dulu! Mau kemana kau??". Seru salah satu orang yang terlihat seperti pimpinan mereka, namanya Kiyomasa.
"Kalau Mikey tahu, kalian pasti akan habis!". Seru Yuki mengancam.
Kiyomasa terkekeh dan langsung menarik tangan Yuki dengan keras hingga Hanagaki terlepas dan terjatuh.
"Kalau Mikey tau? Mikey tidak akan tahu kalau aku menghabisimu dulu, gadis kecil!".
Kiyomasa memegang tangan Yuki dengan cukup kuat hingga Yuki tidak bisa melepaskannya.
"Apa kau tidak tahu siapa aku?!". Seru Yuki, mencoba untuk mengancam Kiyomasa.
"Mikey tidak akan melepaskan kalian dengan mudah!". Lanjut Yuki yang membuat orang orang disana tertawa.
"Sudah kubilang, aku akan menghabisimu dulu sebelum Mikey tahu!".
'ugh... Disaat seperti ini aku malah tidak membawa pedang kayuku! Bagaimana ini?'. Pikir Yuki sambil menatap kearah Hanagaki dan teman temannya.
"Sh-Shiraishi-san!". Seru Hanagaki dengan wajah marah dan khawatir.
"Oi! Oi! Ada apa disini? Kenapa berisik sekali?".
Muncul 2 orang pria yang cukup akrab Dimata Yuki.
Mendengar suara itu, Kiyomasa tiba tiba melepaskan tangan Yuki dan menatap kearah 2 orang itu.
Yuki merintih sakit sambil memegangi tangannya.
2 orang pria itu adalah Mikey dan Draken.
Draken melihat kearah Yuki yang terlihat kesakitan lalu memasang wajah marah.
Namun Mikey menghentikannya.
Mikey berjalan kearah Yuki. Meraih tangan Yuki dan memeriksa tangan Yuki yang sedikit memar.
"Aku baik baik saja, tapi Hanagaki-kun---".
Mikey tersenyum.
"Baiklah".
Mikey berjalan mendekati Kiyomasa.
Hanya sepersekian detik sampai Kiyomasa jatuh dan pingsan karena tendangan Mikey.
Semua orang langsung terdiam, suasana menjadi sangat sunyi, bahkan Draken sedikit terlihat terkejut melihat Kiyomasa yang terbaring ditanah.
"Siapa lagi yang menyentuhmu, Yuki?". Tanya Mikey sambil menatap Yuki.
"Ti-tidak ada". Ucap Yuki.
Mikey tersenyum dan mengelus rambut Yuki dengan lembut. Kemudian mendekati Hanagaki.
Draken menyuruh semua orang untuk bubar.
Setelah semua orang pergi, Draken berlari kearahku.
"Kau baik baik saja?". Draken mengecek pergelangan tangan Yuki dengan wajah khawatir.
"Aku tidak apa apa, hanya sedikit memar, yang penting sekarang adalah luka Hanagaki-kun!".
"Aku sudah menyuruhnya dan teman temannya untuk mengobati luka dia". Ucap Mikey.
Mikey berjalan kearahku dan Draken sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Diam didepanku dan Draken sambil menyilangkan tangan didepan dadanya.
"Aku... akan dimarahi?". Tanya Yuki berbisik pada Draken.
"Tentu saja, bodoh!". Balas Draken yang membuat Yuki menelan ludahnya sendiri.
Mikey menatap Yuki dengan tatapan mengintimidasi.
Melihat wajah Yuki yang ketakutan, Mikey pun mengurungkan niatnya untuk memarahi Yuki dan hanya menghela nafas.
"Lain kali jangan lupa pedang kayumu, kalau aku dan Kenchin tidak datang, apa yang akan terjadi nanti".
"Ba-baik!".
Setelah itu Mikey tetap menceramahi Yuki selama satu jam.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Revenger : King of Tokyo (Revisi Ver.)
Fanfiction"Kenapa?". ucap gadis itu yang memperhatikan mayat pria yang ia sayangi sedang dibawa menuju ambulance. Ketiga pria terdiam dibawah terangnya sirine mobil polisi yang sudah mengelilingi tempat nya. Pandangannya gelap, bahkan lebih gelap dari malam d...