Prologue

20 3 0
                                    

Gadis kecil itu terlihat sedang bermain dikamar dengan bonekanya.

Ia menggerakkan boneka itu kesana dan kemari seakan akan boneka itu hidup.

2 orang pria yang ditugaskan untuk menjaga gadis itu terlihat sedikit khawatir.

"Ojou-sama, apa kau mau kami menemanimu bermain?".

Yang ditanya menengok kearah mereka.

Gadis itu merasa tertarik untuk bermain bersama mereka, tapi ia mengurungkan niatnya, tidak ingin merepotkan mereka berdua.

"Aku tidak ingin merepotkan kalian...". Ucapnya dengan suara yang sangat kecil, pertanda malu.

Mendengar jawaban sang gadis, kedua pria itu saling bertatapan dan tersenyum.

"Baiklah, jika butuh sesuatu, Ojou-sama bisa bilang pada kami".

Sang gadis mengangguk dan kembali bermain sendiri didalam kamarnya.

Ditengah tengah bermainnya, gadis berumur 5 tahun itu terdiam sambil menatap keluar pintu tatami kamarnya yang menuju halaman belakang.

Tatapannya seolah ia menginginkan pergi ke suatu tempat.

----

Disebuah ruangan seorang pria paruh baya sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu yang menumpuk dimeja yang ada didepannya.

Pintu tatami ruangan itu pun terbuka dan menampilkan wajah sang gadis.

"Yuki? Ada apa kau kemari?".

Sang Pria yang sedang sibuk itu berhenti dari pekerjaannya dan berjalan menghampiri gadis itu.

Sang gadis terdiam melihat banyak kertas yang menumpuk diatas meja milik ayahnya.

Awalnya gadis itu berniat untuk bermain bersama ayahnya, namun ia mengurungkan niatnya.

Gadis itu hanya tersenyum.

"Aku hanya ingin tahu apakah ayah sedang sibuk?".

"Maaf, Yuki... Ayah sedang sibuk hari ini..".

"Ti-tidak apa apa! Aku hanya penasaran, aku akan kembali ke kamarku, ayah jangan memaksakan diri".

Gadis itu pun kembali menuju kamarnya dan mengambil buku gambar lalu mulai mewarnai gambar yang ada dibuku itu.

Pintu tatami dikamarnya dibiarkan terbuka agar angin bisa memasuki kamarnya.

Namun suasana tenang itu dirusak oleh munculnya sebuah bola yang berasal dari luar pagar rumahnya.

Bola itu masuk kedalam kamar gadis itu, sang gadis kebingungan dan mulai mengambil bolanya.

"Hey! Mikey! Sebaiknya kita pergi dari sini!".

"Tapi bolaku masuk kesini, aku harus mengambilnya, kalau tidak Aniki akan memarahiku!".

Suara anak laki laki terdengar dari balik pagar.

Tak lama mereka terlihat memanjat tembok itu, sang gadis mulai merasa panik dan bersembunyi didalam kamarnya.

2 anak laki laki itu pun berhasil masuk dan mulai mencari sesuatu.

"Sepertimya tadi terlempar kesini, dimana bolaku?". Seru Anak laki laki dengan surai blonde.

"Uwah! Ternyata benar tempat ini sarang Yakuza.. Mikey, sebaiknya kita pergi, relakan saja bolamu, nanti bilang saja pada Shinichiro-kun kalau bolamu hanyut disunga!!". Anak laki laki yang lain terlihat sangat ketakutan sambil terus mengikuti anak yang satunya.

Mendengar mereka mencari bola, sang gadis memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya.

"Ano...".

Kedua anak laki laki itu terkejut.

"Apa bola yang sedang kalian cari, adalah bola ini?". Sang gadis bertanya dengan wajah sedikit takut.

"Ah! Itu bolaku!".

Kedua anak laki laki itu pun berlari kearah gadis itu, sang gadis mulai panik dan melangkah mundur, tapi kakinya tersandung sesuatu dilantai dan terjatuh, suaranya terdengar sampai pintu depan kamarnya dan membuat penjangan gadis itu membuka pintu dengan cukup keras.

"Ojou-sama! Apa terjadi sesuatu?!!".

Kemudia sang penjaga menatap tajam kearah kedua anak laki laki itu.

"Sedang apa kalian disini?!! Kalian mau menyakiti Ojou-sama?!!".

Kedua penjangan menarik kerak anak anak itu hingga kaki mereka tidak menyentuh tanah.

"Uwahhh!! Lepaskan kami hanya mengambil bola!!".

"Lepaskan, sialan! Kupukul kau!!".

"Hentikan!". Seru sang gadis sambil memegangi lengan baju penjanganya.

"Me-mereka tidak menyakitiku, mereka hanya mengambil mainan mereka yang tidak sengaja masuk kesini!".

Mendengar perkataan Gadis itu, sang penjaga akhirnya melepaskan anak anak itu.

"Ka-kalian baik baik saja? Maafkan aku...". Seru sang gadis dengan wajah panik.

"Ojou-sama tidak salah! Maafkan kami!". Seru para penjaga sambil bersujud didepan gadis itu.

Suasana menjadi kacau, sampai sang ayah datang karena mendengar keributan.

Sang ayahpun menghentikan keributan dan menyuruh anak anak itu pulang kerumah mereka.

Mereka pun bejalan pergi keluar dari kediaman sang gadis, tapi salah satu dari mereka membalik badannya.

"Hei! Bagaimana kalau besok kita main kesini lagi??". Seru anak bersurai Blonde sambil tersenyum lebar.

Mendengar perkataan sang anak laki laki itu, sang gadis terlihat senang.

"Ayah...". Ucap sang gadis sambil memegangi lengan baju ayahnya.

Sang ayah yang mengerti berjongkok didepan gadis itu sambil tersenyum.

"Kau boleh bermain bersama mereka selagi masih di area rumah".

Sang gadis tersenyum lebar kearah anak laki laki itu.

"Besok kita main lagi!". Seru sang gadis yang akhirnya dibalas dengan senyuman para anak laki laki itu.

Mereka berdua bejalan kembali menghampiri sang gadis sambil mengulurkan tangan mereka.

"Sano Manjirou! Kau boleh memanggilku Mikey!".

"Baji Keisuke, salam kenal!".

Gadis itu pun menerima tangan mereka.

"Sh-Shiraishi Yuki...".

Sejak saat itu, hampir setiap hari mereka bermain dikediaman Shiraishi.

---

Tokyo Revenger : King of Tokyo (Revisi Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang