Di alam bawah sadar
Jordan?
Is that you?
Hai my Angel Come here
Hai kak
Jill sudah punya rambut yang cantik
Seperti kak NaJorr, i miss you
So much
Can i hug you?
Of course NanaI miss you more Sini, aku ingin memelukmu Bagaimana hari mu? Menyenangkan? Oh iya, buku mu? Apakah sudah selesai?
Hari hariku tidak se seru dulu saat bersamamu
Aku ingin kita bermain piano bersama lagi Ingin menyelinap masuk ke concert hall dan bernyanyi bersamamu lagiHahaha gokil ya kita Nana
Aku juga merindukanmu
Aku ingin memelukmu saat hujan datang Mendengarkanmu bernyanyi NanaJorr..
Bolehkah aku ikut denganmu?
Disini?Hahaha kenapa Nana?
Kamu sudah merindukanku
Aku selalu merindukanmu
Urusanku didunia sudah selesai Jadi, bolehkah aku Jorr?Perlahan, Jordan menggenggam tangan Nana. Menuntun nya kesebuah tempat, sangat indah
Aku akan menunggu mu disini, Na Sekarang, kembalilah kesana Nana Masih ada seseorang yang menantikan mu Dan ingin mengucapkan sesuatu kepadamu
Jordan perlahan melepaskan tangan Nana. Ia memasukkan tangan nya ke saku celana dan melambaikan tangan
Jordan kw dan Tristan berada disamping kanan kiri ranjang tempat Nana dirawat. Sudah 3 hari ia tidak sadarkan diri
Hari ini adalah hari dimana buku nya lauching. Jordan kw membuka jendela kamar Nana agar cahaya matahari dapat menyinari wajah Nana yang semakin hari semakin pucat. Dengan alat bantu pernafasan yang menutupi wajahnya, bahkan Tristan tidak melepaskan genggaman tangan nya
"Oke. Sekarang, kita bagi tugas. Gua yang akan temuin para wartawan dan jumpa pers di acara launching buku Nana. Dan..... Lu yang jaga Arunara disini" ucap Jordan kw sambil merapikan rambut Nana
Tristan menunduk, ia sedikit menghela nafas nya
"Je..."
Jordan menghentikan langkahnya dan menatap Tristan
"I think this is enough..." ucap Tristan
"No. Arunara masih bisa bertahan. Gue yakin. Lo kenapa sih???"
"Je stop. Kasian Nana. Yang dia butuhin sekarang adalah. Kita, untuk ngelepasin dia. Dan biarkan dia pergi. Biarin dia bahagia disana"
Jordan kw terdiam. Ia menatap Nana dalam dalam. Dan menahan air mata nya
"Tan. Lo sayang sama dia?"
Tristan mengangkat kepala nya. Ia menatap Jordan kw, kemudian Nana.
"Gue mau, lo nyatain perasaan lo ke Arunara. Sekarang" ucap Jordan kw
"Buat apa? Lagian, gue bisa kok nyimpen perasaan gue"
"Lu lebih dulu kenal sama Arunara. Dan gue..." Jaordan menatap Nana sejenak
"Gue cuma seseorang yang mirip sama orang yang dia cintai. So, gue mau lo nyatain perasaan lo ke Arunara"
Mereka terdiam. Jordan mengambil hoodie nya dan pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke hall tempat dimana buku Arunara launching
Sementara itu,
Tristan masih mematung. Ia seperti akan tau akhir dari semua ini
Hujan turun, sedang. Tristan memberanikan diri perlahan. Menggenggam tangan Nana yang mulai mendingin
"Hei, Na... Bahkan aku masih ingat saat pertama kali aku bertemu denganmu. Saat kamu menangis
ketakutan, dan mendekapku. Dan anehnya, aku tidak menolak untuk kamu peluk, bahkan aku membalas pelukan mu"
"Saat kita bertemu di depan concert hall. Kamu ingat tentu nya Nana. Kaki mu terkilir, dan saat aku mengurut nya. Percaya ngga? Kalo itu aku cuma ngasal aja ngurut kaki mu. Agar kamu terkesan denganku, karena tentu saja aku sudah menyukai mu pada detik itu" Tristan tersenyum sedikit, sembari menahan air matanya
Jordan datang dan aku melihat matamu, Nana. Aku menyadari. Bahwa kamu mencintai Jordan, dengan teramat sangat. Aku bisa melihat dari matamu. Dan saat itu juga aku berkata kepada diriku sendiri. Ah, Tristan. Jangan mengganggu nya, dia sudah menjadi tuan putri bagi orang lain. Lalu aku mengurungkan niatku untuk mendekatimu lebih jauh. Aku memilih untuk menjadi temanmu saja"
"Semenjak ditinggal Vanya, aku tidak pernah berfikir untuk mencintai seseorang lagi Nana. Until I met you. Aku tidak tau apakah ini perasaan nyata. Aku hanya ingin selalu berada disampingmu. Bahkan aku takut untuk menyadari bahwa aku..... I'm fallin in love with you, Nana...."
Tristan, sudah tidak dapat lagi membendung air mata yang sedari tadi sudah berada dipucuk kelopak matanya. Tak disadari. Air mata Nana pun mengalir, membasahi tulang pipi nya
"Hei, jangan nangis. Im okey Na. Aku tau, kamu akan lebih memilih bertemu dengan Jordan di surga kan? Aku paham kok Na. Jangan hiraukan aku, atau Jordan geraldo mungkin. Kita akan menghormati semua keputusan kamu. Apakah kamu mau bertahan, ataupun kamu lebih senang untuk menyudahi semua rasa sakit ini. Its up to you, Na. Aku sudah lega, setidaknya kamu mendengarkan isi hatiku yang selama ini aku tidak mau kamu tau. Aku sangat yakin bahwa kamu bisa mendengarku sekarang..."
Tristan menggenggam tangan Nana semakin erat, mencium nya dan meletakkan nya kembali perlahan.....
"Maka dari itu.....Aku, sekarang akan merelakan kamu pergi dengan tenang, Arunara....."
THE END
Akhirnya selesai jugaaa maaf kalo gak sesuai ekspektasi kalian jujur gua ikutan nangis pas nulis bagian ini🙂
Mohon maaf jika ada typoJan lupa baca juga buku sebelah:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu [Nomin]End✔️
Ficção AdolescenteArunara, atau kerap dipanggil Nana seorang laki laki pendiam yang suka menulis apa yang ia pikirkan. Jordan, laki laki yang memiliki keahlian dalam seni membuat kedua nya satu frekuensi. Jordan yang terkenal tampan dan banyak dikelilingi wanita, ju...