"Masih kerja juga lo, yan?".Tanya davin yang melihat Tian berkemas.
" Iya la, masa enggak".
"Emang gak ada liburnya apa? ".Celetuk bastian.
" Hotel, mana ada liburnya si kalo pun ada harus giliran, gue malah belom dapet".
"Lo gak ngajuin cuti gitu, gak capek lo kerja terus , ya butuh duit si butuh duit, tapi ntr tipes juga lo lama lama, mana sering pulang malem juga elu nya".Ucap davin.
" Ya mau gimana lagi vin, gue butuh duit, ya harus kerja la, masa iya kalian doang bayarin ni kos kosan, listrik dan yang lain lain".
"Iya juga ya, ya udah pergi gi, kerja cari duit yang banyak".
" Hmmm dasar lo kampret".Ucap tian.
"Ya udah gue pergi dulu ya, takut telat gue harus datang lebih awal soalnya".
" Ya, hati - hati".Pesan mikko pada tian.
Hotel terlihat selau rame, tian yang bekerja di di bagian restoran hotel pun langsung bergegas karna dia akan menyiapkan sarapan para tamu.
"Permisi".Pnggil salah satu tamu hotel yang sedang sarapan, tian yang merasa di panggil , langsung saja menghampiri orang itu.
" Iya pak, ada yang bisah di bantu? ".
" Iya mas, katanya kalo mau telor rebus di sini, harus mintah dulu ya? ".
" Betul pak, apa bapak mau, kalo bapak mau saya bisah tolong buat ngambilin".
"Boleh de mas, saya mintah tiga butir ya".
" Baik pak, ditunggu".Tian pun bergegas ke bagian dapur untuk mengambil terus rebus.
"Eh.... ada telur rebus gak? ".Tanya Tian ke salah satu juru masak di sana.
" Ada ni yan".Jawab nya.
"Gue mau tiga".San juru masak pun langsung menyiapkannya, dia yaru e butir telur rebus diatas piring dan diberikannya ke tian.
" Thank ya".Ucap tian.
Setelah itu tian kembali lagi ke pada tamu hotel tadi tapi tiba-tiba saja dia tidak sengaja menabrak seseorang wanita.
"Aduh kamu tu bisah liat gak si? ".Wanita itu terlibat marah.
" Ma... maaf bu, saya gak sengaja".Jaeab tian menunduk dengan rasa bersalah.
"Maaf .... maaf kamu tau gak saya ini siapa? ".Tanya wanita itu dengan percaya diri, tian pun hanya menggeleng sebab memang dia belum tau.
" Saya ini alina prasanja kaseta, istri dari pemilik hotel ini, jadi kamu jangan macem-macem sama saya".Lian terlihat seperti berpikir.
"Paham kamu? ".
" Paham buk".
"Mau kemana sayang".Ucap wira yang melihat putranya berlarian dari atas.
" Jalan pa".Jawab singkatnya.
"Sama siapa? ".
"Sendiri la, kan papa gak pernah ngebolehin aku jalan sama cowok ".Lian menunjukan ekspresi kesalnya.
" Papa itu bukan mau bermaksud mengekang kamu untuk berteman sama siapa aja, tapi terkadang ada seseorang yang biasanya cuma nge manfaatin kita dan bahkan bersikap buruk sama kita, papa gak mau itu semua terjadi sama kamu lian".
"Papa udah terlalu kejauhan mikirnya, kalo kek gini jangankan teman, mungkin pasangan pun suatu saat aku gak akan dapat".Lian meninggalkan rumah itu.
" Hmmmm gimana ni, gak ada bahan makanan, mie pun udah abis".Ucap mikko.
"Ya udah kita beli makan aja yuk di luar".Ajak bastian.
" Boleh, gue mau suntuk juga ni lama di kosan, sekalian kita jalan jalan malem".Jawab seno.
"Ayok, tapi kita harus kasih tau si tian dulu takutnya dia nyariin".
" Setuju sen, biar gue aja yang chet si tian".Lalu davin mengambil hpnya dan mengetik beberapa kalimat di sana untuk di kirimkan ke pada tian.
"Da ni, yuk cabut".Semua nya pun langsung pergi tanpa menunda nunda lagi.
Suara dentingan suara chet terdengar jelas oleh tian, dia buka hp itu untukelihat apa yang ada di pesan itu.
" Oh jadi mereka mau cari makan di luar".
"Hei yan, gak pulang lo".Ucap salah satu teman kerjanya, waktu sudah menunjukan pukul 21:30, ini waktunya tian pulang dan akan ada pengganti sip selanjutnya.
" Ini mau pulang juga kok".Tian menaikan tas ransel ke punggungnya.
Seorang pemuda tampan terlihat termenung di bawah langit biru hitam yang begitu indah, bilang pasangan berlalu lalang di hadapannya, mereka tertawa, tersenyum saling menatap satu sama lain, dia terlihat iri andai saja dia juga memiliki pasangan mungkin selain untuk bermanja mesra dia juga bisa bercerita banyak kepada pasangannya, banyak hal yang ingin dia ceritakan.
Tiba-tiba tak sengaja mata lian melihat pemandan yang cukup intim di depannya, terlihat sepasang kekasih yang tengah berciuman mesra.
"Aduh kenapa harus keliat si, huuuuu keknya seru juga ya kalau ada pasangan".Lian kembali termenung, namun saat menikmati renungan nya tiba-tiba saja deruhan hujan turun membasahi nya.
Lian terlihat kaget, bukan hanya karna air hujan, tapi juga karna seseorang.
" Kamu ngapain disana tadi, pake ngelamun , kesambet baru tau rasa kamu".Ucap tian sembari mencari baju di lemari nya.
"Enggak kok, aku cuma pengen nikmati ketenangan malam aja".
" Kenapa, ada masalah? ".Tanya tian, mulai terlihat khawatir.
" Emmmm.... engak kok kak".
"Oh.. ya udah, btw gue udah gak ada kaos, soalnya kaos gue lagi pada di cuci semua, lo pakai kemeja gue aja ya, ni celana pendek sama kemejanya".Tian memberikan kemeja dan celana pendek itu pada lian.
Karna hujan tian berinisiatif membawah lian ke kosannya saja, karna tidak memungkinkan kan untuk pulang karna hujan yang sengat deras dan susah mendapat taksi.
"Iya kak gpp, asal ada aja soalnya aku gak tahan harus ngedekap itu baju karna udah basa semua".
" Gi ganti, biar gak masuk angin".
Lian pun langsung pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian, tak butuh waktu lama lian pun selesai dan keluar dari kamar mandi tersebut.
Melihat lian yang keluar dengan kemeja yang kebesaran yang menutupi lututnya itu membuat tian sedikit terngangah, karna pada dasarnya kemana itu sangat pas di tian tapi sangat besar untuk lian, lian terlihat mengenakan dress saja.
"Bajunya sedikit kebesaran".
" Iya kak, tapi gpp kok, ini nyaman".Tian hanya mengangguk.
Kini keduanya tengah berada di dalam kamar , mereka duduk bersebelahan, suasana hening beserta canggung pun menyelimuti keduanya.
Sampai satu kalimat dapat membuat suasana itu pecah.
"Kak tian.. pernah ciuman gak".Tanya lian dengan santai.
"Ha.... ".Tian kaget, tiba-tiba saja lian bertanya seperti itu.
" Pasti sering ya, kan kakak punya pacar".
"Pacar, dari mana kamu tau aku punya pacar? ".
" Aku tau kok kalo kak tian sama kak seno pacaran kan, buktinya kalian sering bareng keknya kalo ada apa apa kakak pasti selalu sama kak seno".
"Bareng terus, bukan berarti kita pacaran lian, aku sama dia itu cuma temen, apa yang aku lakuin ke dia cuma sebatas temen to temen, gak lebih".Lian terdiam.
" Kenapa kamu tiba-tiba nanya seperti itu".Tanya tian kembali.
"Karna.... aku pengen coba".Mata tian seketika membulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MY COACH ( Wenzhu )
Teen FictionCerita yang mengalami proses panjang sebelum menemukan titik temu yang memper satukan kedua insan, sebuah perjalanan yang tak mudah untuk di lalui. Banyak rintangan dan di tambah lagi kalau berjuang hanya sendirian, mungkin akan terasa cukup melela...