11 💕 Perasaan

73 3 12
                                    

"Tian kemana ya, kok sampai sekarang belom pulang juga, udah malem ni".Seno khawatir.

" Udah lah sen, ntr juga pulang, si Tian itu anak laki-laki gak perlu di cemasin".Saut davin yang sedang menyemil jajananya.

"Tapi vin tetep aja gue khawatir, gak biasa lo dia begini, kalo kerja si gpp, tapi masalahnya dia kan lagi libur".

" Ngapain si masih disini, udah malem tau, pulang sana".Pintah lian dengan nada judes.

"Aku gak akan pulang, sebelum kamu maafin aku".Tian terlihat cemberut, ekspresi nya bak anak kecil yang kehilangan permen.

" Aku bener-bener gak bermaksud ngebentak kamu lian, aku cuma emosi aku cemburu karna kamu punya banyak teman cowok, itu aja".

"Cemburu? Mereka cuma temen aku kak, kalo begitu gimana sama aku, malah kak seno terang terangan ngomong kalo dia juga cinta sama kakak dan pen kakak ngejauh dari aku dan milih dia, apa ada aku sampe marah sama kakak atau memperpanjang masalah, gak ada kak, gak ada. Sedangkan kakak tiba-tiba aja marah marah cuma karna aku punya banyak teman cowok".

"Ya karna aku.... ".Belom sempat selesai dengan ucapannya suara decitan pintu memeca fokus keduannya.

" Tian".Ucap seno saat membuka pintu, seno langsung berlari ke arah Tian dan memeluknya erat.

"Seno".Tian terkejut.

" Ya ampun Tian, aku pikir kamu kemana aku khawatir tau".Seno menangkup kedua pipi tian.

"Maaf yan, tadi pas lo chet dia tau kalo itu dari elo, jadi dia mau ikut juga, ya akhirnya semuannya pada ikut de, sekalian mau jenguk lian juga".Bastian melirik ke arah lian.

" Oh iya, kamu udah baikan lian? ".Tanya Seno.

" Iya kak, syukurnya udah baikan".

"Kok kamu gak bilang bilang si lian, kalo kamu sakit".Mikko menghampiri lian ke ranjangnya.

" Maaf kak, aku gak mau orang lain juga ikut khawatir ".

" Ya udah kalo gitu, ini ada buah dari kata aku tadi disini ya".Mikko menari buah buahan itu dia atas meja.

"Makasih ya kak".Mikko mengangguk.

" Ya udah kita pulang yuk".Ajak Seno ke tian.

"Tapi... ".

" Iya kak, dia juga mau pulang tadi ".Lanjut lian, seno kembali lagi mengalungkan tangannya ke leher tian.

" Lo kenapa si sen".Tian melepas paksa tangan seno dari lehernya, terlihat Tian sangat risih.

"Ya udah ayo pulang".Seno langsung merangkul dan membawah tian pergi dari sana.

" Ya udah lian, gue davin sama mikko pulang dulu ya".Ucap bastian.

"Iya kak, sekali lagi makasih ya".

" Santai aja".Bastian dan davin pun menyusul seno dan tian yang tadi sudah pergi duluan, tapi tidak dengan Mikko, Mikko memiliki pergi belakang.

"Gue ngerti perasaan lo kok lian".Lian sedikit bingung.

" Maksudnya? ".

" Udah lah gak usah bohong, mata lo itu udah ngejelasin semuannya, dan gue juga udah tau kalo elo sama tian itu saling suka tapi ya seperti lo tau ada seno yang ganjen banget sama tian".

"Ya mau gimana lagi kak, tapi aku muntah kakak jangan kasih tau hal ini ya".

" Tenang aja, kalo gitu gue juga cabut ya, cepet cepet sembuh".Lian mengangguk.




Suara deringan ponsel terdengar jelan, mengganggu fokus kedua insan yang tengah bercumbuh mesra.

"Siapa si sayang, ganggu banget".

" Gak tau ni".Alina langsung mengecek hp miliknya, saat di ketahui siapa yang menelpon, seketika wajah alina tiba-tiba menjadi cemberut.

"Dia lagi".Ucap alina dengan judes.

" Siapa? ".Tanya fandi penasaran.

" Siapa lagi kalau bukan si tua bangka itu, nyebelin tau gak".

"Eh gak boleh gitu, tua tua begitu kan ladang duit buat kita".

" Ya udah de, aku angkat dulu".Fandi menganggu, lalu kemudian berdiri dan sedikit menjauh dari Fandi.

( Percakapan telpon)

"Hallo mas".

" Sayang kamu dimana, masih dirumah temen? ".

" Iya mas masih di rumah temen, tapi udah mau pulang kok".

"Aku jemput ya".

" Eh, gak usah mas".

"Lah kenapa, kok gak boleh? ".

" Bukan gitu mas, jadi aku kan udah pesen taksi online, gak enak nanti kalo dibatalin padahal udah di pesen, kasian mas, mas tenang aja aku bentar lagi pulang kok, tinggal nunggu taksi nya aja".

"Ya udah kalo gitu, kamu hati- hati ya sayang".

" Iya mas".Panggilan telpon pun berakhir.

"Kenapa dia? ".

" Enggak dia cuma nanyain kapan pulang, pulang yuk aku takut curiga nanti kalo aku belom pulang pulang".

"Ya udah ayuk".Ajak fandi.


" Apaan si Seno dari tadi meluk mulu". Tian membatin, karna pasalnya tubuhnya di peluk peluk oleh seno, tian yang dari tadi mencoba untuk tidur pun jadi merasa gak nyaman.

"Kira - kira lian sekarang udah tidur belom ya, lian aku pen banget nemenin kamu, tidur bareng lagi sama kamu kayak pas waktu hujan itu".Batin nya

FLASHBACK

"Kak..... kakak mau ngapain? ".Tanya lian gugup.

" Katanya kamu mau coba, sebenernya aku pun penasaran gimana rasanya dan kebetulan pria kecil di hadapan ku ini dengan murah hati memberikan izin untuk hal itu".Tian menatap lian dengan tatapan menggoda.

"Ma.... maksudnya".

" Muchhh.... Muchhhh... hfssssss.. hfssss".Tian seketika melumat cepat bibir cery kecil milik lian.

Lian yang menjadi korban pun hanya bisah menikmati, karna kalah tenaga dan dia juga memang dia menginginkan hal itu.

"Ka... kakk.. ".Lian memukul mukul dada milik tian, mengisyaratkan untuk berhenti karna dia sudah mulai susah untuk bernafas karna mulut nya di hisap penuh oleh mulut sang kekasih.

Melihat itu tian pun langsung melepas tautannya, dan kemudian mulai membuka bajunya sendiri.

Lian yang dihadapannya hanya bisah tengah ngah melihat betapa bagus nya badan orang yang dia sukai ini, tanpa sadar lian pun mulai menuruti apa yang tian lakukan, setelah keduanya full nekat, lian pun mulai mengganti posisi ,mengambil alih, kini lian mulai menuntun tian mengganti posisi menjadi tian yang di bawah dan lian yang di atas.

Tanpa aba - aba lian pun langsung kembali meraup bibir sang kekasih, melihat kelihaian sang bayi nya, tian pun langsung bertambah semangat dan saling meraup satu sama lain di tautan bibir bibir itu.

Tautan di hentikan, kini tian yang mulai beraksi,menjelajahi cekuk leher lian, lian yang merasakannya menggeliat tak karuan lagi, lian benar-benar sudah di luar kendali dibuat oleh tian, tian pun dengan senang menjamah seluruh tubuh manis milik lian, dan tak lupa juga tian meninggalkan bekas kepemilikan di cekuk leher milik lian, yang berbekas membiru ungu disana.






"Hei kamu kenapa, kenapa jadi malu malu gitu hmmm? ".Tian mencolek hidung lian dengan lembut.

Yang di tanya hanya mampu menenggelamkan wajah nya di cekuk leher milik tian dengan warna pipi yang mulai memerah.

JUST MY COACH ( Wenzhu ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang