"Eh guys tadi si tian nanya boleh gak kalo si lian nginep di kosan kita? ".Tanya davin.
" Lian? ".Celetuk seno
" Iya, jadi pas dia pulang dari kerja dia ketemu sama si lian di taman dan gak lama kemudian turun hujan, gak enak dong di biarin aja jadi Tian bawak lh tu anak ke kosan jadinya, gimana boleh gak dia nginep, kasian juga udah malem banget ini kalo di suruh pulang".Jelas davin pada teman - temannya.
"Ya kalo gue si gpp, to kan masih ada ruang buat satu orang lagi, di kamarnya kita".Jawab bastian.
" Gue juga ok, gpp bener kata lo vin, udah malem, lagi pula kita kan kenal sama dia udah kek temen malah".Lanjut mikko.
"Lo sendiri, dari tadi ngelamun gak da respon, lo gak setujuh? ".Tanya davin.
" Gue ok juga kok, gpp nginep nginep aja".Namun dari jawaban setujuh itu terdapat ekspresi aneh dari wajah seno.
"Kamu kenapa si, tiba-tiba banget".Ucap tian.
" Emang gak boleh apa? ".
" Boleh, tapi sekarang gak usah dulu de mikir yang kek gitu".
"Tapi masalahnya aku lagi kepengen".Tian mulai panik dengan ucapan ucapan dari lian.
" Kakak udah pernah kan ciuman sama kak seno?".
"Sok tau kamu, dengerin ya gue itu gak pernah ciuman".Seketika lian mengarakan pandangannya pada Tian.
" Kenapa, kakak gak pengen coba? ".
" Ya gak tau, tapi pasti setiap orang punya rasa.. ".
" Rasa apa,hmmm?".Lian menaikkan satu alis nya, mencoba menggoda Tian.
"Kenapa kamu natap aku kek gitu? ".Tanya Tian yang sudah mulai merasa takut, perubahan raut wajah lian terlihat sangat berbeda dari yang biasanya, lian terlihat seperti sedang bernafsu tinggi.
Lian pelan pelan mendekati Tian dan duduk di kedua kaki Tian yang selonjoran.
" Mau nyoba sama aku? ".Tanya lian dengan nada menggoda, Tian hanya bisah menelan ludah kasar.
" Lian ada yang aneh sama kamu".Ketakutan mulai menyelimuti tian.
"Lihat la, wajah mu mulai memerah dan keringat mulai bercucuran".Lian membuka satu persatu kanci piyama milik tian.
" Lian, aku mohon jangan seperti ini".
"Kenapa, apa kamu tidak menyukainya".Lian mulai membelai bagian wajah tian dan terus menerus turun kebagian lainnya.
" Lian, berhenti aku tidak ingin terjadi sesuatu pada mu dan kita".
"Tapi aku ingin ada sesuatu yang terjadi pada kita".Tian sudah tidak tahan sampai sampai dia membentak lian memerintah untuk berhentih, pasti hal itu membuat lian kaget dan sedih, lian pun turun dari tian dan kembali ke tempatnya dengan mata yang berbinar merah.
" Li...lian aku gak bermaksud buat ngebentak kamu kok".Tian mendekati lian.
"Kenapa... kenapa... bener kan kakak cuma bohong sama aku , kakak beneran pacaran kan sama kak seno dan kakak nolak aku karna kakak udah ngelakuin yang aku mau ke kak seno kan".Tian mulai merasa penasaran dengan topik yang sedang lian bicarakan.
" Ini sebenernya ada apa lian.... seno, kamu aku, hubungan maksudnya apa".Tanya Tian bingung.
"Apa kakak gak peka, aku itu suka sama kakak".Jawab lian dengan nada tinggi sembari menatap lekat kedua netra milik Tian.
Tian yang mendengarnya pun seperti kebingunan. " Apa? ".
Kemudian lian oun tiba-tiba mengambil tas miliknya lalu beranjak untuk pergi. " Kamu mau kemana? ".Tian panik.
" Pulang, keknya udah cukup aku disini, aku juga gak mau ngerepotin kakak sama yang lain juga, soal baju besok aku balikin".Saat hendak pergi seketika tangan lian ditarik oleh tian.
"Lepasin, gue mau pulang".Tak ada respon justru genggaman itu malah semakin erat.
" Lo denger gue gak si, lepasin gue gue mau pulang".Dengan cepat tian membanting tubuh lian kembali ke arah tempat tidur, duduk, oh tidak sekarang lian tengah di posisi berbaring.
"Kok sepi ya, gak ada suara Tian sama lian".Ucap mikko.
" Apa jangan - jangan udah tidur kali, mereka".Lanjut bastian.
Saat mencoba membuka pintu, davin sedikit kaget karna ternyata pintunya tidak terkunci. "Gak kekunci woy".Ucap davin.
" Ya udah, masuk yuk lama - lama di luar dingin".Seno pun langsung bergegas masuk kedalam rumah.
"Mana mereka ".Davin meletakkan makanan yang mereka beli tadi di atas meja ruang tamu.
" Di kamar kali, yuk cek".Bastian pun langsung menuju ke kamar seno dan Tian, gak mungkin kalo Tian ngajak lian ke kamar bastian, mikko dan davin, to dia kan punya kamar.
Mereka pun langsung saja membuka pintu kamar milik Tian, dan dar apa yang mereka cari ternyata memang ada di kamar Tian.
"Darr".Terian bastian dan davin saat bersamaan membuka pintu, dan hal itu berhasil membuat Tian dan juga lian terkaget.
" Aghhhhh".Kompak Tian dan lian terik bersama.
"Kalian lagi ngapain? ".Tanya mikko.
Tapi beda dengan ketiga temannya yg lain mereka malah memperhatikan tampil tian dan lian saat ini, faktanya mereka berpenampilan berantakan seperti habis bangun tidur.
" Lian kamu pake baju siapa? ".Tanya seno.
" Oh... ini kak bajunya kak tian".Davin mengernyit kan dahinya.
"Iya kita kehujanan tadi, gue pen pinjemin baju tapi baju gue pada di loundy semua, tinggal kemeja doang maka dari itu dia pake baju gue sekarang, gue pen ambilin baju kalian tapi gak enak, kan bukan punya gue".
" Oh.... gitu".Semua mengangguk paham, kecuali seni, sena masih saja memperhatikan keduanya, seperti ada yang tidak beres seperti ada yang di sembunyikan
"Maaf ya kak, jadi ngerepotin pake numpang nginap di kosan kalian segala".Lian terlihat merasa bersalah.
" Gpp kali, santai aja to kita kan juga temen jadi lo boleh mau nginep disini".Ucap mikko.
"Iya lian, jadi santai aja ".Davin merangkul pundak milik mikko.
" Lo bisah lepasin tangan jahanam no ini gak, gedeg gue ".
"Kenapa si lo, sensitif banget gue sentu atau jangan - jangan lo naksir ya sama gue hehehe".Davin tertawa meledek.
"Puiiiihhh, ogah tau gak".Mikko pun melepas rangkulan itu dengan paksa.
" Oh iya bas, di kasur lo muat satu orang lagi kan".Tanya Tian.
"Iya... kenapa? ".
" Emmm... sen lo bisah gak buat malam ini tidur sama bastian dulu, soalnya kan lo tau kasur ini muatannya cuma dua orang".
"Kok gue si yan? ".Seno bingung.
" Ya gpp, lagi pula lo lebih lama sama bastian ketimbang lian, maksud gue ntr biar lian tidur bareng gue aja".
"Ok gak jadi masalah".Jawab bastian.
" Iya, dan lo lian lo bisah tidur sama Tian biar seno sama kita".Ucap Davin.
"Udah sen, lo tidur sama gue malam ini ok".
" Ta... tapi gue... ".Ucap seno terpata pata.
" Ya udah kalian lanjutin de tidurnya, kita kita juga pen lanjut tidur, oh satu lagi kalo kalian pada laper no di dapur kita tadi beliin kalian makanan juga".
"Thank vin".Mereka berempat pun langsung pergi dari kamar itu.
" Untung aja".Ucap tian lega.
"Tapi kak seno... ".
" Udah tenang aja, semua bakal baik baik aja".Tian mencium sekilas bibir merah manis milik lian.
"Yuk tidur ".Ajak tian, mereka berdua pun kembali melanjutkan aktivas orang setiap malam, yaitu tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST MY COACH ( Wenzhu )
Teen FictionCerita yang mengalami proses panjang sebelum menemukan titik temu yang memper satukan kedua insan, sebuah perjalanan yang tak mudah untuk di lalui. Banyak rintangan dan di tambah lagi kalau berjuang hanya sendirian, mungkin akan terasa cukup melela...