12 💕 Jarak

70 4 1
                                    

"Hari ini gue gak bareng dulu ya jastin".Justin mengerutkan keningnya.

" Kenapa? ".

" Gue udah masuk klass dancing lagi" .

"Oh.... ya udah de kalo gitu, ntr pulangnya hati hati ya, gue duluan".Lian pun mengangguk, justin sudah cukup terlihat jauh dari pandangan, dengan begitu lian pun langsung menuju klass nya untuk latihan.

Sesampainya lian disana, dia ketuk pintuh itu. " Permisi".Ucap lian.

"Iya masuk aja".Teriak seseorang dari dalam, mendengar itu lian pun segera masuk.

" Kak mikko".mikko menoleh.

"Eh... lian kamu udah baikan? ".

" Iya kak, udah kok sekarang aku mau lanjutin latihan" . Mikko tersenyum.

"Ok, kita langsung aja ya".

" Iya kak".Mikko mulai mengajari lian dengan gerakan demi gerakan, mereka melakukannya cukup lama, ngenguras inergi menciptakan keringan yang banyak di sekujur tubuh itu pasti.

Mereka melakukannya selama 1,5 jam, Mikko tidak ingin terlalu lama mengajari lian, melihat lian yang masih baru sembuh dari sakitnya.

1,5 jam pun telah berlalu, jam telah menunjukan pukul setengah 6 sore.

"Maaf ya aku padahal gak pen lama ngajarin kamu nya, eh tapi tiba-tiba udah semalem ini aja".Mikko merasa bersalah.

" Gpp kok kak, lagi pulang aku yang sering salah hehehe".

"Sama siapa pulangnya? ".

" Taksi online kak".

"Hati-hati ya, udah malem soalnya ".

" Iya kak".Lian mengambil tas ranselnya. Tiba-tiba saat mau keluar suara seseorang yang sedang ingin masuk terdengar.

"Makasih tian, kamu udah mau nemenin aku".Ucap seno sembari memegangi tangan tian.

" Iya sama-sama sen, asal elo seneng, gue juga ikut seneng".Jawab tian.

"Tian".Panggil Mikko, melihat tian dan seno yang tiba-tiba saja masuk.

" Eh mik.... ".Pandangannya langsung tertutup pada pria yang tengah berada di samping Mikko dengan raut wajah yang datar.

" Lian... kamu udah sembuh? ".Tian tersenyum dan kemudian langsung melepas lakukan seno dari tangan.

" Hmm iya".Jawab lian datar.

"Ya udah kak aku pulang dulu ya" Ucap lian pada Mikko.

"Ok, hati-hati ya".Lian pun pegi, saat Tian ingin mengejarnya, tangannya seketika di cegat oleh seno.

" Kamu mau kemana si? ".Tanya seno seperti sedang marah.

" Gue mau susulin lian, gue takut dia kenapa-kenapa , ini udah mau malem juga".Jawab Tian.

"Biarin aja kali, dia itu laki-laki Tian, dia berani kok".

" Lo tu kenapa si sen, tian itu cuma khawatir, dan lian itu ang lebih kecil dari kita wajar kalo tian khawatir dengan lian".

"Gak usah ikut campur de mik".

" Cukup sen, gue pergi dulu".Tian melepas paksa pegangan tangan seno.

"Tian".Terian seno, kalah melihat tian yang sudah menjauh dari nya.














" Lian... lian... tunggu aku".Tian pun langsung berlari dan berhasil meraih tangan lian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST MY COACH ( Wenzhu ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang