Selamat membaca semua! ♡
Sena melamun memikirkan apa yang error pada codingan yang sedang dia jalankan.
Matanya memandangi Gala yang sedang membantu Amira temannya yang juga mengalami kesalahan dalam webnya.
Sahla yang baru saja datang dengan laptop ditangannya duduk disamping Sena.
"Sena aku bisa, barusan dibantuin Gala. "
Sena melihat hasil yang ditunjukan Sahla.
"Yang gue masih error, lu tau gak masalahnya? "
"Tanya Gala aja Na, Gue mau lanjutin ini dulu, soalnya lagi seru. "
Sena paham Sahla tidak mau diganggu, dia yang ingin bertanya pada Gala merasa tidak enak karena sejak tadi teman-teman terus meminta bantuan Gala.
"Gue Nanya ke Angga aja deh. " Ucapnya memutuskan, lalu pergi menghampiri Dewangga untuk meminta bantuan.
Mata Gala tidak sengaja memerhatikan, dia melihat Sena sekilas karena lewat disampingnya untuk menemui Angga.
"Angga, gue mau minta tolong boleh gak? "
"Kenapa Sena? "
"Ini gak bisa dijalanin. " Sena meletakan laptopnya di ujung meja Angga.
"Coba ayo liat. "
Sena mengajak Angga ke bangkunya untuk melihat error pada codingannya.
"Oh ini mah gua gak tau na. "
"Yah Angga, tapi lu udah bisa bagian ini? " Sena sedikit kecewa.
Angga merasa bersalah karena tidak bisa membantu.
"Udah, bentar gua kirim deh. Nanti lu tinggal salin aja. "
"Ih gapapa? "
"Haha santai aja kali. "
"Makasih banyak Ga, gue balik ke meja gue lagi ya."
Ucap Sena pamit karena ingin melanjutkan tugasnya, Angga pun mengangguk sebagai jawaban.
••••
Jam Istirahat tiba, banyak siswa yang pergi ke kantin dan makan bekalnya di luar kelas. Sementara Gala hanya asik memandangi layar laptop di bangkunya. Hal itu membuat Sena jadi bertanya.
"Lo gak istirahat Gal? " Tanya Sena yang baru saja mengeluarkan kotak bekal dari tasnya. Dia masih menunggu Sahla dan Amira yang pergi ke kantin untuk makan bersama.
"Ini lagi istirahat. " Gala menunjukan layar pc nya yang menampilkan permainan Minecraft.
"Natap layar terus gak baik buat mata. "
Gala mengeluarkan kacamata, kemudian memakainya. "Aman kan? "
"Dasar plankton. "
"Kenapa plankton? "
"Istrinya komputer. Udah ah gue mau makan."
Gala hanya bergumam. Sena pun memilih untuk menunggu Sahla di luar.
"Sena mau makan dimana? "
"Diluarlah, di lab kan gak boleh makan. "
"Kotak bekel gue? Masih di dalem? "
"Iya susah bawainnya. Gue cuma bawain tempat minum. "
Sahla pun pergi mengambil kotak makannya. Setelah itu mereka bergabung bersama yang lain untuk makan bekal bersama.
••••
"Tugas hari ini dikumpulin paling lambat jam 3,yang udah bisa kirim ke drive yang gua buat." Ucap Dio - ketua kelas XI RPL 2 mengumumkan perintah dari pak Bima Yang hari tidak datang ke sekolah.
"Siap siap! " Ucap siswa laki-laki dengan suara yang keras, bukannya mengerjakan tugas mereka malah berkumpul untuk bermain game online.
"Kalian kerjain dulu tugasnya, baru main game. " Peringat Amira.
"Santai aja Ra, habis main game juga kita kerjain. "
"Emang yakin bakal selesai sebelum jam 3?" Tanya Sena yang ada di sebelah Amira. Mereka terdiam sebentar tapi akhirnya gaduh karna gamenya sudah dimulai.
"Intinya santai aja. " Balas mereka. Amira dan Sena berlalu menuju kursinya.
Gala berdiri dari duduknya, dia melepas earphone yang sejak tadi menempel ditelinga dan meninggalkan laptopnya.
Sena melihat jam tangan ditangan, "Udah waktunya Ishoma ternyata. "
Gala dengan sajadah dibahu kanan itu, mengajak Raihan dan Dewangga untuk pergi ke masjid - melaksanakan solat zuhur.
"Kalian yang laki-laki solat itu ke masjid! " Ujar Sena mengingatkan.
"Kita pulang sebelum asar ini, jadi bisa di rumah. " Ucap mereka yang asik bermain game.
"Astaghfirullah, solat aja nunggu pulang dulu. " Ucap Aldya, merasa lelah dengan kelakuan beberapa laki-laki di kelasnya.
"Udah Sena, biarin aja mereka ini. Oh iya gue mau nanya tugas yang bagian ini, sini deh. " Ucap Aldya sambil menarik Sena ke tempat duduknya. Dia menunjukan bagian tugas yang menurutnya sulit dimengerti.
•••
"Na Gue mau ke masjid, Nadif mau minta obat mata katanya. " Ucap Faisal di balik telpon, Sena yang sedang mengerjakan tugas jadi terganggu.
"Kenapa ke gua? Kan yang lain ada. "
"Lu yang megang kunci UKS Sena. Gue ke Masjid ya, Nadif udah jalan ke UKS. "
Sena membuang nafas,menahan sabar. "La anter gua ke UKS mau gak?"
Sahla yang sedang memainkan ponselnya bertanya, "mau apa? "
"Ada yang sakit. "
"Ayo. Gue juga mau cek berat badan. " Sahla pun mengikuti Sena dari belakang dan mereka pergi menuju UKS.
"Pantes aja minta anter, ternyata yang sakit... " Sahla menyenggol bahu Sena.
"Nadhif mau minta obat mata? " Tanya Sena menghampiri Nadhif yang duduk di teras UKS.
Nadhif mengangguk, "iya, ada gak? "
"Gue ambil dulu ya, lo kalo mau masuk aja. " Ajak Sena.
Nadhif membuka sepatunya lalu masuk ke dalam UKS. Agar tidak disangka kabur untuk menghindari solat zuhur.
"Itu kena percikan Las ya? " Tanya Sena sambil mencari obat mata di laci.
"Iya tadi gak sengaja kena mata. "
"Lain kali lebih hati-hati ya Dhif,Ini obatnya. " Sena memberikan obat mata itu pada Nadhif.
"Iya, tadi emang gue kurang fokus aja. "
"Jangan di kucek matanya, jadi merah tuh. " Peringat Sena karena melihat Nadif menggesek matanya.
"Ini obatnya, bisa pake sendiri? " Tanya Sena lagi.
Nadhif mengambil botol kecil berisi cairan itu dari tangan Sena. "Gue bawa dulu boleh? Nanti temen gue yang pakein di bengkel. "
"Temen lo lagi pada solat kan? Daripada lama nanti makin perih matanya. Mau gue yang tetesin aja? " Tawar Sena, walaupun tidak enak sebagai PMR dia harus menolong siapapun korbannya.
"Boleh Na. " Jawab Nadhif, Sena pun mengambil alis obat mata itu dan mulai meneteskan sedikit airnya di bola mata Nadhif.
"Udah? Makasih Na. " Ucap Nadhif setelah selesai diberikan obat mata, sekarang matanya sudah mulai membaik.
"Udah."
"Gue mau langsung ke masjid, sekali lagi makasih ya Na. "
"Iya sama-sama. "
••••
Terimakasih sudah membaca part ini!
Boleh vote dan komen kritik/saran ya😸🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Northern Sky
Teen FictionBagaimana cara melupakan? Kisah yang usai sebelum dimulai antara Sena dengan Manusia dingin yang lahir di langit utara. Apakah menyibukkan diri adalah cara yang paling efektif?