Selamat membaca!
"Sena! Udah belum itu updatenya? " Tanya Sahla teman sebangku manusia yang sedang berkutat dengan laptopnya, Sheinara Alkia Rea.
Sena mengangguk kemudian mematikan laptopnya.
"Ini tasnya gue bawain, cepetan matahari udah mau tenggelam tuh, tinggal kita berdua yang ada di sini! " Sahla memberikan tas milik Sena yang ia ambil dari lemari yang ada di belakang lab.
Sena mengambil tas itu, lalu memasukan laptop dan bukunya kedalam tas.
"Makasih! Tapi di sekolah ada yang ekskul kan? " Tanya Sena
"Ada cuma gak banyak, udah ayo balik! Nunggu apalagi? "
"Nunggu dia suka balik La.. "
"Gak bisa, dia udah suka sama yang lain Na. "
Sena yang sudah berjalan mendadak diam, menelan fakta yang dibicarakan Sahla.
Sahla tertawa melihat ekspresi Sena. Lalu Ia merangkul sahabatnya.
"Jangan mulai deh, galah gak akan bikin kita sukses. "
"Bercanda La. Lagian gue udah gak mau suka. "
"Eh gimana kalo kita makan bakso dulu Na didepan? Gue laper."
"Boleh, gue sekalian nunggu Faisal. Katanya dia belum pulang. "
"Tumben Faisal belum pulang? "
"Gak tau. Nanti kita ajak dia gabung aja. " Sahla setuju pada ucapan Sena, mereka pun pergi menuju Warung Bakso langganannya.
••••
Warung Bakso yang sudah berdiri hampir 10 tahun disamping SMK Merdeka Jua, dipenuhi dengan siswa-siswi yang baru saja pulang sekolah.
"Tuh masih rame La." Ucap Sena setelah sampai diluar gerbang sekolah, Dia melihat masih banyak siswa yang belum pulang.
Karena dihadapannya kini banyak pedagang berjejer yang menyajikan berbagai pilihan makanan dan minuman untuk mengisi perut siswa-siswi yang baru saja pulang sekolah.
Selain menikmati keramaian penjual, sebagian orang memilih untuk langsung menunggu angkutan umum di halte sebelah kanan SMK Merdeka Jua.
"Kalo diluar si iya, dalem sekolahnya yang sepi. "
Sena dan Sahla berjalan masuk ke dalam Warung bakso.
"Lo yang pesen ya,Gue cari tempat duduknya. " Sena mengusulkan idenya pada Sahla.
"Oke! Lo tanpa caisim kan? "
"Betul."
Sahla pun pergi memesan dan Sena mencari tempat duduk untuk mereka berdua.
Setelah pesanan sampai Sena dan Sahla mulai menikmati bakso yang harumnya semerbak di hidung.
"Na ada Nadhif tuh. Kayanya Faisal juga udah bubar deh." Tangan Sahla tiba-tiba menunjuk ke arah luar, saat matanya tak sengaja melihat Nadhif baru keluar dari gerbang sekolah.
"Jangan dikasih tau dong, gue kan mau lupain dia. " Keluh Sena, enggan melirik ke arah yang ditunjuk Sahla.
"Oh iya maaf maaf. Tapi emang bener yang lo liat minggu lalu itu, dia sama pacarnya? " Tanya Sahla, dia penasaran dengan cerita Sena yang selalu setengah-setengah.
Sena mengangguk sebal, Sahla ini sudah diceritakan beberapa kali tetap saja tidak percaya.
"Beneran. Tanya aja Faisal! Waktu gue beli perlengkapan Pertolongan Pertama buat UKS, dia lagi jalan mau ke toko ice cream yang ada di sebelah Apotik itu. " Ceritanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Northern Sky
أدب المراهقينBagaimana cara melupakan? Kisah yang usai sebelum dimulai antara Sena dengan Manusia dingin yang lahir di langit utara. Apakah menyibukkan diri adalah cara yang paling efektif?