2 Bulan sudah berlalu semenjak insiden Caesar yang menemukan kalung tersebut. Sejak saat itu juga kedua bocah tuyul itu setiap hari semakin gencar menempeli nya setiap saat.
Sekarang Caesar tengah menemani dua bocah yang selalu merepotkan nya itu, mereka bertiga tengah berada di taman.
Niat awal ingin joging pagi, ehh malah berujung mukbang. Lebih tepatnya hanya Fares dan Elvian yang makan, kalau Caesar mah asik mainin hpnya.
“Bang mau bubur!” ungkap Elvian tanpa rasa malu, tangannya juga menunjukan kearah penjual bubur.
Caesar menatap heran, padahal baru saja tadi makan nasi goreng, pentol sama siomay eh malah mau makan bubur lagi? Mau tidak mau Caesar mengangguk saja lalu ketiganya berjalan menuju penjual bubur tersebut.
“Bubur dua sama teh hangat tiga." Setelah memesan ketiganya duduk di kursi yang tersedia.
“Bang, nanti pas perlombaan antar kelas lo ikut apa Bang?” tanya Fares kepo.
“Gak ada,” balas Caesar singkat.
“Kalau misalnya gue ikut lomba basket boleh gak Bang?” izin Elvian penuh harap.
Kening Caesar berkerut sebelah. “Luka di kaki emangnya udah sembuh?”
Dengan polos Elvian menggeleng. “Gak usah ikut!”
Elvian seketika protes, “Kok gitu!?”
“Lo mau jadi beban teman-teman sekelas lo emangnya karna luka?” ejek Caesar dengan senyum menyebalkan.
Elvian cemberut. Ada benarnya juga sih apa yang dibilang Caesar, ya tapi seenggaknya jangan ngejek juga kali!
Fyi, kaki Elvian luka karna nabrak pohon. Salah Elvian juga sih kenapa malah kebut-kebutan padahal lagi hujan deras, jadilah Elvian nabrak pohon.
“Klo gue boleh ikut main futsal kan Bang?” tanya Fares yang daritadi diam soalnya keasikan makan.
“Gak, yang ada kalah duluan kelas lo pada.”
Oke, ini agak cukup menyesakkan tapi gapapa. Mereka udah kebal kok sama hinaan dari seorang Caesar Ernest Smith.
“Lo pada gak usah ikut apa-apa, yang ada jadi beban apa lagi kalau nanti berujung luka. Bikin gue repot!” sarkas Caesar lagi, keduanya cuman bisa senyum tertekan.
Untung saja mereka sayang, kalau enggak sudah dibuang duluan. Eh gak deh bercanda, yang ada mereka duluan kena baku hantam sama Caesar.
“Habis ini ke mall yok!” ajak Fares tiba-tiba.
“Gass! Lo harus ikut pokoknya Bang!” pinta Elvian tiba-tiba.
Sementara si empunya cuman iya-iya aja, lagian dia juga lagi gak ada kerjaan. Mumpung free, mending keluar aja jalan-jalan daripada harus terkurung di mansion lalu ketemu wajah-wajah yang membuatnya muak.
“Pulang langsung ganti baju, nanti gue jemput!” perintah mutlak Caesar dan langsung beranjak buat bayar makanan mereka.
Tanpa diketahui Caesar kalau mata dua bocah tuyul itu kini berbinar, mereka seneng banget akhirnya tanpa perlu paksaan lagi buat ngajak Caesar jalan-jalan. Biasanya harus ada acara pemaksaan dulu.
Di mansion Caesar bergegas mandi. Pokoknya dia harus cepat-cepat keburu para iblis jadi-jadian itu tau kalau dia mau keluar.
Namun takdir berkata lain, saat Caesar menuruni tangga dan berjalan menuju pintu keluar ehh malah pas pintunya di buka terlihat wajah-wajah menyebalkan itu.
Siapa lagi kalau bukan Vero dkk juga Grace? Caesar berdecak kesal kala melihat wajah-wajah mereka yang sangat ingin Caesar tonjok itu. Yang selalu membuat emosinya naik terutama di protagonis wanita jadi-jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi; Anggara's Second Life
Novela JuvenilBercerita tentang Anggara yang mati akibat jatuh dari jurang, bukannya tenang Anggara malah bertransmigrasi ke tubuh seorang pemuda SMA yang memiliki banyak masalah. Lebih naasnya lagi ternyata jiwanya tersesat ke tubuh seorang antagonis yang berakh...