ten

51 11 1
                                    

Remus daritadi tak bisa melepaskan pandangannya, pada seorang gadis yang duduk di meja Slytherin.

Dirinya nampak khawatir, juga gelisah. Karena kali ini, gadis itu terlihat benar benar marah padanya.

Bahkan, Remus sama sekali tak mendengar penyampaian dari kepala sekolah mereka, dan lebih terfokuskan pada seorang, Aexelin Morieve.

"Moony, what's wrong?" James bertanya.

Remus tak mendengarnya, dan masih terfokus pada seorang gadis diseberang sana. Sirius mengikuti arah pandangnya, dan kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kau khawatir padanya, jika dia marah padamu?" Tebak Sirius.

"I don't know, Sirius... I just,feel... bad," lirih Remus menggelengkan kepalanya.

"Gadis itu telah menghajar sahabatmu ini, dan kau malah masih membelanya, eh?" James berkata dan mengetuk kepala Remus menggunakan sendok, membuat pria itu meringis.

"Sudah kubilang, kan? Untuk jangan menyukainya dan dekat dekat dengannya!"

Remus tak mendengar perkataan dari teman temannya itu. Mereka bahkan tak membantu sama sekali.

"Kalian jangan seperti itu! Bagaimana jika kalian di posisi Remus?" Ucap Lily tiba tiba menegur James dan Sirius.

"Dasar! Tak kusangka kau bisa jatuh cinta padanya," nyinyir Sirius yang mendapat tatapan tajam dari Remus.

"Lily, apa si Snivellus itu mendekatimu lagi," tanya James tiba tiba kepada Lily.

Lily nampak ragu untuk menjawab.

"Hey, katakan saja jika dia masih mendekatimu! Aku akan menghajarnya lagi!" Ucap James berlagak sok jagoan.

"On your back, mate!" Ucap Sirius.

"Tidak, James. Severus datang kepadaku, dan meminta maaf. Itu saja," ucap Lily.

"Hell! Dia bahkan masih dengan beraninya!" Ucap James tak terima.

"Sudahlah, James," tegur Lily.

Namun, tentu saja tak akan semudah itu bagi James untuk tidak berhenti menganggu Severus lagi. Malahan ia sudah memikirkan rencana yang lebih buruk bagi Severus nanti.

____

Aexel saat ini sedang berjalan jalan disekitaran koridor Hogwarts. Lebih tepatnya mengendap ngendap bak pencuri, karena kini dirinya sedang bolos.

Pandangannya menangkap kearah dua sosok pria berjubah hijau, yang sedang berjalan searah dengannya.

Aexel berjalan perlahan mengikuti mereka berdua, dan berniat mengagetkan keduanya, namun aksinya gagal karena mereka telah mengetahuinya.

"Aku bisa saja melaporkan kepada bibi Mathilde, kau selalu bolos pada jam pelajaran, Aexel," ucap Regulus tanpa memandang ke arah gadis itu.

Aexel masuk ke antara Regulus dan Barty, dan kemudian merangkul Regulus.

"Ayolah, Reggy! Jangan menjadi seperti adikku yang menyebalkan itu!" Ucap Aexel tersenyum manis pada sepupunya itu.

Regulus hanya memutar bola matanya malas, dan tanpa mengatakan apapun lagi.

"Ngomong ngomong kalian mau kemana?" Tanya Aexel menatap Regulus dan Barty secara bergantian.

"Duduk di taman," jawab Regulus singkat.

"Sambil mempelajari ilmu Hitam? Oh, tak perlu menyembunyikannya dariku. Aku tau, siapa saja yang mempelajarinya untuk melayani sang tuan," ucap Aexel setengah berbisik sambil tersenyum menyeringai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐕𝐄𝐓𝐔𝐒 𝐀𝐌𝐎𝐑 | 𝐑𝐄𝐌𝐔𝐒 𝐋𝐔𝐏𝐈𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang