Kaos putih oversized, celana jeans kepanjangan, potongan rambut baru.
Fourth berhenti di tengah perjalanannya. Merunduk sebentar untuk menggulung celana jeans miliknya yang kelewat panjang. Takut kotor. Fourth segera tersenyum kembali melangkah melewati trotoar. Jalan cukup ramai. Padahal jelas-jelas ini akhir pekan. Waktunya berlibur dan bermanja-manja ria di dalam rumah.
"Bukannya kalau liburan memang ramai? Ah, siapa yang peduli." gumam Fourth ketika dirinya berdiri menunggu lampu penyeberangan berubah menjadi hijau.
Phuwin kemarin mengajaknya untuk menonton Pond bermain basket. Kata Phuwin agar Pond tidak merasa kesepian karena kehilangan satu suporter, apalagi dia dan Pond kan sedang memiliki sesuatu masalah.
Dan kalau dipikir-pikir masalah keduanya juga bermula dari dirinya. Karena itu Fourth berencana untuk mengabulkan keinginan Phuwin. Lagipula ia juga sudah berjanji pada Pond saat sedang berkumpul di ruang BEM beberapa hari kemarin untuk menonton pertandingan persahabatannya.
"Hufft..." Fourth mendesah setibanya ia memasuki area gedung olahraga kampusnya.
"Pasti ada Gemini. Atau tidak ada ya? Ck! Mana mungkin." Fourth terus menggumam di tengah perjalanannya. Ia menyeruput es jeruk yang baru saja dibelinya, untuk menghilangkan pikirannya yang tengah gusar akibat Gemini Gemini itu.
"Fourth?"
Oke, kali ini Fourth dapat beralih.
➖🪥🌻〰️
Satang tidak mungkin melewatkan pertandingan basket hari ini. Apalagi salah satu yang ikut bermain adalah Gemini, adik tingkatnya yang selalu berada di dekatnya. Satang mana mungkin absen.
Satang segera memekik senang mendapati Phuwin dan Poon yang sudah duduk manis menonton pertandingan. Ketiganya saling memeluk sebelum melanjutkan menonton pertandingan.
"Apakah sudah lama dimulai?" Satang bertanya sambil mendudukkan diri di samping Phuwin.
Phuwin hanya mengangguk mengiyakan tanpa mengalihkan pandangannya. Manik matanya terus saja menatap Pond yang sejak awal sudah membuatnya gugup karena takut-takut kalau terjadi apa-apa.
Jangan tanya tentang Phuwin yang sedang marahan dengan Pond. Laki-laki itu terlalu sayang pada Pond. Dia saja pernah rela terjatuh karena berlari menghampiri Pond yang katanya sudah menunggu 15 menit di parkiran kampus.
"Kalau seperti itu, Marc terlihat keren ya?" Poon menggumam dan segera mendapat perhatian dari Phuwin dan Satang yang duduk di sampingnya.
"Poon, kau sakit?" Satang bertanya.
"Aku sayang Marc."
Phuwin yang duduk di antara Satang dan Poon hanya bergidik geli mendengar ungkapan Poon barusan. Kemana hilangnya Poon yang sedikit galak itu.
PRITTT!!!!
Peluit tanda selesai pertandingan sudah ditiup. Bibir Phuwin mengerucut. Matanya mengedar ke seluruh bangku penonton.
Phuwin mendesah. Sepertinya Fourth mengingkari janji yang sudah dibuat bersamanya.
Memang Phuwin sendiri tidak merasa kesepian dan justru merasa senang karena bertemu dengan Poon dan Satang. Tapi, bagaimanapun juga kalau dua temannya itu tidak datang, tentu saja Phuwin akan duduk sendirian.
"Phu, kau tidak mau ikut kami?" Poon bertanya terlebih dahulu ketika dirinya dan Satang sudah berdiri dan berjalan untuk meninggalkan tempat penonton menuju lapangan.
"Apa?!" Phuwin terlonjak kaget, "Oh.. Aku menyusul sebentar lagi."
Poon dan Satang mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Some - GeminiFourth
Short StoryGemini itu satu hal yang harus dihindari Fourth untuk sekarang ini. Tapi Gemini saja yang tidak mengindahkan omongan Fourth yang kelewat blak-blakan. ➖Dimulai : 20241006 ➖Berakhir : 20241006 Boy x Boy ©pipieeww_