SIDE

84 4 0
                                    

Terhitung sudah sepuluh hari setelah Winny bertemu terakhir dengan Satang. Winny sendiri saat itu sama sekali tidak mencegah Satang yang pergi dengan cepat menggunakan setelah pertandingan basket waktu itu.

Dan terakhir kali Winny melihat Satang adalah sebelum ia ketiduran hingga menjelang subuh di depan Mansion keluarga Satang semalam. Iya, Winny sudah menjadi stalker selama sepuluh hari terakhir.

Lantas, bagaimana dengan Pond?

Pond sibuk merenung di setiap tempat dan setiap waktu. Entah kenapa, ia sama sekali tidak berniat mencari Phuwin yang sudah cukup lama tidak menghububginya lagi.

Meski begitu, kata siapa Pond tidak peduli? Sekarang saja Pond sibuk menonton handphonenya yang tak kunjung menerima notif dari Phuwin. Biasanya kan Phuwin yang selalu membuat handphone Phuwin bergetar terus-menerus. Entah apapun itu, Phuwin bisa mengetahui segala hal yang Pond lakukan.

Terkadang ia akan mendapatkan pesan teguran dari Phuwin karena ketahuan tertidur di tengah kuliah atau terkadang Phuwin mengiriminya pesan penyemangat setiap Pond dirundung kelelahan karena jadwal kampus dan klub robotik yang mendadak tidak bisa diabaikan dalam hari yang sama.

Pond rindu pesan dari Phuwin intinya.

Lain Pond, lain Winny, lain lagi dengan Gemini yang sejak ditolak Fourth, dirinya sangat malas pergi ke kampus.

Gemini bukannya marah pada Fourth atau mencoba menghindari laki-laki yang begitu menggemaskan pujaan hatinya. Tapi lebih dia hanya sedang marah pada diri sendiri. Karena semenjak kejadian pengakuan perihal dare yang membawa hubungannya dengan Fourth kandas, Gemini benar-benar bodoh karena baru sadar kalau di luar kewajban dare itu, hatinya sungguhan sudah tertambat pada laki-laki yang lebih pendek beberapa sentimeter darinya itu. Kenapa dia baru sadar setelah melepas Fourth waktu itu?

Gemini yang menunggu Fourth di ruang BEM. Gemini yang segera berlari mencari Fourth dan asal menciumnya setelah dicium Satang. Gemini yang tidak mau Fourth salah paham akibat perbuatan Satang waktu itu. Gemini yang kalang kabut mendapati Fourth pingsan.

Semuanya selalu kembali pada Fourth.

"Huh... "

William menghentikan laju gamenya. Memilih meletakkan joystick yang sejak awal kedatangan sudah dirinya incar. Ia lantas menoleh demi memperhatikan sekeliling ruangan yang nampak tidak baik-baik saja.

William menggelengkan kepala. Lantas bangkit dari depan LCD dan mendekat pada sofa kosong, "Kak, kau tahu. Karena taruhan bodohku dengan kalian, Kak Est marah padaku." William mencoba membuka percakapan.

Gemini mendelik segera saat mendegar tentang taruhan.

"Taruhan apa?" Gemini yang memang sejak awal dirundung kesuraman bersama Winny dan Pond segera duduk tegak.

Gemini itu benar-benar sensitif dengan kata taruhan sekarang. Mengingat akibat dari taruhan-taruhan bodoh itu, dirinya mnejadi nelangsa hati.

"Taruhan kalau kau akan ditolak atau diterima kembali oleh Kak Fourth." William tersenyum sesaat, "Aku yang menang." lanjutnya.

"Kurang ajar kalian ini." Gemini berkata. Mendecak kesal tak paham dengan jalan pikiran teman-temannya. Memangnya hubungan Gemini itu suatu permainan.

"Lagipula aku dan Pond bertaruh jika kau diterima. Bukankah sudah jelas jika kita berdua ini mendukung hubungan antara kalian. William saja yang tidak rela jika idolanya itu pacaran lagi dengan mantan satu bulan yang bilangnya tidak ada perasaan padahal setiap hari membuntuti kegiatan Fourth terus."

William melempar kotak tisue ke arah Winny, "Kenapa jadi menyudutkanku. Kau sendiri awalnya juga bertaruh kalau Kak Gem dan Kak Fourth akan ditolak. Enak saja main menyalahkan."

Winny mendengus,"Tapi pada akhirnya hanya kau yang bertaruh mereka tidak akan balikan."

William mendelik,"Dasar menyebalkan."

"Dih, ngambek. Kasian sekali Est harus menangani bocah tidak jelas sepertimu."

"Memang apa salah salahku pada Kak Est? Dia saja biasa-biasa saja tidak protes. Daripada kau sok berani memutuskan pertunangan tapi galau sendiri seperti sekarang, cih!"

Gemini maupun Pond melotot mendengar ucapan William barusan.

"Kau benar-benar memutuskan pertunanganmu dengan Satang? Kenapa?" Gemini buru-buru bertanya. Sedikit emosi karena mengetahui fakta yang baruia dengar, "Bukannya kau bilang sedang bercanda saat di lapangan."

"Pertunangan itu mengerikan. Kalau aku tidak memutuskannya, hari ini aku harus menikah dengan Satang. Tapi sampai sekarang aku kan belum bisa membuatnya benar-benar menyukaiku. Aku hanya takut saja nantinya Satang menyesal sudah menikah denganku."

"Oh..."

"Wow."

"Secepat itu?"

Tidak dengan ketiganya yang berakhir menyandarkan tubuhnya pada sofa.

"Aku rindu Phuwin." satu kalimat Pond yang segera tenggelam dalam kesunyian kembali.

"William! Sebenarnya kau itu tahu tidak kalau Kak Est itu menyukaimu? Aku hanya takut kau menjadi sepertiku sekarang ini. Seharusnya aku sering-sering menyatakan perasaanku pada Phuwin."

Giliran William yang terlonjak kaget. Ia segera duduk tegap menatap Phuwin yang masih menengadah menatap langit-langit dengan tubuh bersandar pada sofa.

"Kak Est menyukaiku?"

"He em..." Pond, Winny, dan Gemini serempak bergumam.

"Tapi aku hanya menganggapnya teman karena dia itu lucu."

"Yakin hanya teman?" Gemini berujar. Tiba-tiba ia jadi ingat dengan perkataannya kalau dia tidak menyukai Fourth lebih dari teman angkatan. Dusta.

"Kalau begitu kau dilarang bertemu Est untuk beberapa hari ke depan!"

William menoleh, begitu pun dengan tiga orang yang lainnya.

"Kak Joong?"

Joong yang berdiri di ambang pintu tersenyum dan berjalan mendekat, "Sudah kutebak kalian bersembunyi di sini." Joong menaruh plastik bawaannya hingga tercium bau sate babi.

"Winny, handphonemu itu rusak ya? Sejak tadi Satang ada di kamarmu. Mengamuk sepertinya."

"What?!"

"Satang di kamarmu. Ribut dengan semua orang di atas. Seperti anak puber yang hormonnya belum seimbang."

Winny segera meletakkan sate yang baru saja dia ambil untuk berlari keluar. Masa bodoh dengan handphonenya yang sejak awal dia matikan dan entah dimana, ia sendiri lupa menaruhnya.

Untuk informasi, mereka berada di ruang bawah tanah kamar Winny. Di sini bebar-benar aman dari gangguan apapun.

Bersambung.

Some - GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang