Married with Predator [21+]

23

Married with Predator

.

.

.

Tok tok tok

"Ya, sebentar.."

Pintu dibuka dan Helena memberikan senyum ramah nya saat melihat seorang pria dan seorang wanita dengan gaya agak mencolok berdiri di depan pintu rumahnya.

"Apa benar ini Helena Walter, istri dari Aaron Kim?"

"Ya, benar. Saya Helena Walter, Aaron adalah suami saya."

Rose tersenyum dan mengangguk pada Ricky.

"Kami sudah tau tentang permasalahan anda dan kami disini untuk membantu anda. Itu pun jika anda menyetujui nya."

Ricky berbicara dengan suara yang rendah agar tak di dengar oleh orang lain.

Senyuman Helena memudar, ia terlihat cemas lalu memandang ke sekitar seperti takut akan sesuatu. Rose dan Ricky pun meyakini bahwa Helena mengalami gangguan kecemasan karena suaminya yang sering bertindak kasar padanya.

Perlahan Helena mendekat pada Rose dan menarik lengan wanita itu, Ricky ingin menjauhkan Helena dari Rose namun Rose memberikan kode agar Ricky mundur.

Helena pun mendekatkan bibirnya pada telinga Rose dan membisikkan sesuatu.

"Apa kalian dapat di percaya?"

Rose pun mengangguk, "Tentu saja."

_ _ _ _

Rose dan Ricky memperhatikan putri Helena, Lily yang terlihat sedang menggambar di buku gambarnya. Gadis kecil itu terlihat manis dengan baju kuning dan rambut di kepang dua.

Rose pun bertanya-tanya di dalam hatinya, bagaimana bisa Aaron se tega itu pada putrinya yang semanis ini?

Rose benar-benar tak mengerti isi kepala pria itu.

"Dia putri kami, Lilyana. Umurnya baru akan masuk 6 tahun ini."

Rose dan Ricky menoleh bersamaan saat Helena datang dengan nampan yang diatas nya ada dua gelas teh dan sepiring kue beras.

"Maaf, aku hanya punya ini untuk di berikan."

"Seharusnya anda tidak perlu repot-repot." Balas Rose

"Tolong jangan katakan itu. Ini pertama kalinya seseorang datang berkunjung ke rumah kami yang kecil ini."

Helena tiba-tiba terlihat sedih, ia memandangi Lily putrinya yang masih asik dengan dunianya.

"Aku dan Aaron menikah 10 tahun yang lalu. Saat itu adalah saat-saat dimana cinta kami masih sangat membara. Hanya saja, Aaron benar-benar menolak kehadiran seorang anak, aku pun tak mengerti alasan nya tapi waktu itu aku memilih untuk menurutinya."

"Namun hal yang tak di duga-duga pun terjadi, aku tiba-tiba hamil, Aaron terlihat sangat marah dan sejak saat itu dia benar-benar berubah. Dia tidak lagi bekerja, dia mulai mabuk-mabukan, bermain judi dan mulai melakukan kekerasan, dia benar-benar tak lagi sama. Aku tidak punya orang tua dan hanya Aaron lah yang aku miliki karena itu di saat-saat seperti itu alih-alih kabur aku memilih untuk tetap bertahan dengan harapan Aaron akan berubah, apalagi setelah kelahiran putri kami aku berharap hatinya akan melembut. Namun semua itu tak seindah yang di bayangkan, Aaron semakin buruk bahkan tak segan-segan menyakiti Lily. Aku benar-benar menyesali keputusan ku yang awalnya ingin tetap bertahan. Sekarang, aku benar-benar terkekang olehnya, aku hanya boleh bekerja di pagi dan siang hari lalu setelah itu Aaron akan menjemput ku. Dia benar-benar tak mengizinkan ku untuk pergi kemanapun selain tempat kerja."